Jumat, 05 April 2013

Waspadai Penggembosan KPK


Waspadai Penggembosan KPK
Adhie M Massardi  ;   Koordinator Gerakan Indonesia Bersih
SUARA KARYA, 04 April 2013


Tampaknya ada upaya keras dan sistematis untuk membungkam dan mengerdilkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setelah berbagai upaya pelemahan KPK dari luar berhasil digagalkan, kini skenario pembungkaman KPK dilakukan dari dalam.

Rekayasa skandal surat perintah penyidikan (sprindik) KPK untuk Anas Urbaningrum yang disebar ke publik, awal Februari lalu, merupakan bagian dari skenario licik itu.

Tidak perlu ada keraguan sedikit pun untuk menyatakan bahwa skandal beredarnya sprindik KPK "aspal" itu akan diarahkan untuk menembus jantung KPK; Abraham Samad. Sebab, meskipun secara organisasi keputusan KPK kolektif kolegial, tapi unsur Abraham Samad menjadi kunci keberanian KPK membidik korupsi di pusat kekuasaan.

Selain meningkatkan status skandal rekayasa bailout Bank Century yang merugikan keuangan negara Rp 6,7 triliun, Samad juga memainkan peran sangat penting dalam pemberantasan korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh sentral di Partai Demokrat binaan Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Presiden RI.

Tanpa Samad, nasib KPK bisa tamat karena akan kehilangan trust masyarakat. KPK berubah menjadi kucing, yang hanya bisa menakut-nakuti tikus kampung kecil. Padahal, koruptor di negeri ini dari jenis beruang dengan kaki dan tangan bercakar kuat dan tajam.

Maka, masyarakat sipil yang rindu penumpasan komplotan beruang ganas itu, tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Masyarakat secara bersama harus menyelamatkan pimpinan KPK agar KPK terlindungi dari skenario licik mematahkan taring KPK yang sangat kuat dalam memainkan perannya sebagai lembaga pemberantas korupsi. Save Samad, save KPK.

Skenario pelemahan KPK melalui penggembosan dari dalam dijalankan oleh pihak yang ingin tidak terbuka aibnya sebagai koruptor. Skenario buruk yang membuat para koruptor berbahagia ini tidak boleh dibiarkan. Kekuatan untuk menggembosi KPK harus dipatahkan agar KPK tetap kuat dan eksis dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu hingga ke lingkar Istana.

Intinya, KPK harus diselamatkan dari kekuatan-kekuatan yang kontra produktif bagi gerakan pembersihan negeri ini dari perbuatan kotor para koruptor yang terus berbiak jika tidak dicegah. Jangan dibiarkan KPK berjalan sendiri tetapi harus didukung dan dijaga agar tidak makin melemah sebagai benteng pemberantas korupsi di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, KE KPK dalam sidang terbuka di KPK telah memberi sanksi tertulis terhadap Abraham Samad, yang diminta memperbaiki sikap, tindakan dan perilakunya. Dalam pertimbangannya, KE KPK menilai Samad tidak ikut membocorkan secara langsung sprindik tersebut.

Namun, pembelaan Samad dilakukan dalam sidang tertutup hingga tidak diketahui isinya.
Yang diharapkan, Samad harus tetap tegar, meski simbol pemberantasan korupsi yang melekat pada dirinya ingin dihancurkan dengan menyasar titik lemah sekretarisnya. Jadi, sprindik ini digunakan untuk menjatuhkan Samad, yang dianggap telah melakukan kesalahan yang tidak prinsipil itu.

Akhirnya upaya-upaya licik untuk melemahkan KPK harus diwaspadai. Bagaimanapun rakyat akan terus mendukung Samad dan kawan-kawan. KPK tidak boleh kendor menuntaskan PR kasus-kasus besar, seperti Century, Hambalang dan lainnya. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar