Jumat, 05 April 2013

Jangan Hanya Sekadar Ingin


Jangan Hanya Sekadar Ingin
Billy Boen ;   CEO PT YOT Nusantara; Director PT Jakarta International Management
KORAN SINDO, 05 April 2013

  
Lewat Twitter @billyboen, saya sering berkicau, “Banyak orang yang hanya talk talk talk, tapi nggak pernah action. Mereka hanya bisa bilang mau ngelakuin ini itu.” Apakah Anda punya teman yang seperti itu? Atau, apakah Anda kenal orang yang seperti itu? Saya sendiri kenal banyak sekali orang yang seperti itu, baik yang saya kenal dekat, maupun yang sekedar kenal saja. 

Kita semua tahu, bahwa tanpa action, kita tidak akan menghasilkan apa-apa. Jadi, kalau hanya talk talk talk, ya sudah pasti hasilnya nol. Pertanyaannya: Kenapa semua orang tahu hal ini, tapi banyak sekali yang masih seperti ini? Berteori itu mudah. Yang saya maksud di sini bukanlah menciptakan teori yang sudah kemudian diuji secara ilmiah loh ya. 

Yang saya maksud di sini adalah “teori” atau yang lebih kita sering kenal dengan sebutan ‘omong  doang’ atau disingkat ‘omdo’. Karena omong doang itu jauh lebih mudah daripada melakukannya, maka dari itulah, banyak orang yang hanya talk talk talk tanpa action. 

Tidak Punya dan Terlalu Banyak Tujuan 

Di setiap kesempatan saya memberikan seminar dan workshop di berbagai kampus dan perusahaan, sering kali saya mendapatkan pertanyaan, “Mas Billy, saya nggak tahu apa yang menjadi tujuan saya. Saya nggak tahu apa yang mau saya capai.” Nah, untuk Anda yang mengalami ini, jangan kaget kalau Anda tidak akan mencapai apa pun. 

Seperti yang sudah sering saya sampaikan di berbagai kesempatan, dan saya tulis di buku Young On Top : “Kita nggak akan ke mana-mana kalau kita nggak tahu kita mauke mana.” Di lain pihak, banyak orang yang maunya banyak. Nah, saya punya teman yang setiap ketemu saya bilang dia mau ngelakuin ini, ngelakuin itu. Dia mau berusaha mencapai ini, mencapai itu. Apakah ini salah? Tidak! Daripada tidak tahu apa yang mau dicapai, ini jelas lebih baik. Setidaknya dia sudah “setengah jalan”. 

Tapi, yang menyedihkannya adalah, ketika beberapa saat kemudian bertemu lagi, dia masih bicara hal yang sama, “Saya mau ngelakuin…”, dengan kata lain, dia masih juga belum melakukan apapun. Nah, orang-orang seperti inilah yang sering kali kita sebut dengan ‘omdo’. Untuk Anda yang mungkin ketika sekarang membaca tulisan ini dan merasa, “Oh, saya seperti ini”, tidak usah khawatir. 

Seperti yang saya sampaikan, setidaknya Anda sudah tahu apa saja hal-hal yang ingin Anda lakukan dan ingin Anda capai. Good! Nah sekarang, yang Anda butuhkan adalah untuk membuat skala prioritas yang tepat, kemudian fokus dan berkomitmen untuk menjalankan apa yang sudah Anda prioritaskan. Tentunya, untuk Anda yang belum terbiasa melakukan keseharian hidup dengan terplanning seperti itu, tak akan mudah. Anda akan butuh waktu untuk membiasakan hal ini. 

Tapi, percaya deh, kalau Anda sudah terbiasa melakukan ini, hidup Anda akan lebih enak. Rasa bingung untuk melakukan yang mana dulu pun akan menghilang dengan sendirinya. Tapi ingat, bukan hanya membuat skala prioritas saja yang menjadi kunci di sini, tapi juga fokus dan komitmen penuh Anda atas hal-hal yang sudah Anda prioritaskan. Ini penting, dan juga tidak mudah. Karena apa? Karena di zaman teknologi sekarang ini, informasi dan segala macam hal yang dapat mengganggu konsentrasi kita semakin banyak. 

Ketakutan Mengambil Langkah Pertama 

Biasanya, inilah alasan utama banyaknya jumlah orang yang hanya talk talk talk dan tidak ada action-nya. Seperti yang kita semua tahu, ngomong pasti jauh lebih gampang daripada melakukan. Kenapa banyak yang takut mengambil langkah pertama? Mereka takut gagal. Padahal, kalau kita tidak berani mengambil langkah pertama, ya jelas kita tidak akan pernah mencapai suatu tujuan. 

Dengan kata lain, ya gagal. Kalau kita setidaknya berani mengambil langkah pertama menuju kesuksesan dan di tengah jalan kita gagal, setidaknya perjalanan yang telah kita tempuh bisa kita jadikan pelajaran, sehingga di masa yang akan datang, kita tidak perlu melakukan perjalanan yang sama. Dari awal, kita akan bisa memilih jalan lain sehingga kita tidak perlu menghadapi sebuah rintangan yang pernah membuat kita gagal di masa lalu. 

Atau, setidaknya kita sudah tahu akan ada sebuah rintangan yang pernah membuat kita gagal, sehingga kita bisa lebih mempersiapkan diri kita menghadapi rintangan tersebut. Nah, kalau kita tidak pernah mencoba, apa yang bisa dipelajari? Tidak ada! Tantangan yang ada setelah Anda berani mengambil langkah pertama adalah gagal di tengah jalan.

 Putus di Tengah Jalan 

Nah, satu hal yang paling banyak ditanyakan ke saya, “Mas Billy, kalau saya sudah tahu apa yang saya mau capai, saya sudah punya skala prioritas. Saya sudah siap untuk fokus dan berkomitmen untuk menjalankannya, dan saya sudah berani mengambil langkah pertama.. tapi di tengah jalan, saya merasa malas, motivasi saya turun,.. kenapa ya? Dan saya mesti bagaimana?” 

Kalau saya perhatikan, mereka yang merasakan hal demikian, karena satu hal: mereka tidak memiliki kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan yang ingin dia tuju. Jangan hanya sekedar ingin. Milikilah kemauan yang kuat, coba beri pengertian yang mendalam ke diri sendiri, misal: “Saya harus mencapai tujuan itu karena kalau saya berhasil, saya akan dapat membantu 100 anak yatim piatu.” 

Kemauan yang kuat yang didukung oleh makna yang mendalam (bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga orang lain) akan memberikan efek psikologis yang positif bagi pemiliknya. Pada umumnya, ketika akan melakukan suatu hal, kita akan “berapi-api”, menggebu-gebu. Setelah berjalan sekian bulan, setelah melihat banyaknya rintangan, motivasidalamdiri turun. 

Apakah hal ini wajar? Iya. Tapi,.. untuk mereka yang akhirnya menyadari bahwa untuk mencapai tujuan yang ingin dituju itu tidak mudah, karena banyaknya rintangan, dan kemudian memutuskan untuk menyerah biasanya disebabkan karena tujuan yang dituju tersebut hanyalah sebuah keinginan. 

Bukan sesuatu yang penting untuk mereka capai, atau bahkan mungkin keinginan tersebut tidak memiliki makna yang mendalam bagi mereka. Kenapa saya bisa bilang seperti itu? Karena pada dasarnya, manusia akan berusaha semaksimal mungkin, berpikir keras dan kreatif, serta berusaha semaksimal mungkin apabila dia sangat ingin mencapai suatu hal. 

“Teori” Toilet 

Bayangkan diri Anda ada di dalam suatu ruang rapat bersama atasan Anda dan rekan-rekan kerja Anda. Karena Anda merasa bosan atau merasa apa yang sedang dibahas sedang tidak penting, Anda ingin ke toilet. Anda meminta izin atasan Anda, tapi kemudian ditolak oleh atasan Anda. Kira-kira apa yang Anda akan lakukan? 

Anda akan balik ke tempat duduk Anda dan kembali berusaha mengikuti rapat dengan pembahasan yang membosankan (menurut Anda) itu. Betul? Nah, coba bayangkan Anda sedangberada disituasiyangsama seperti yang saya ilustrasikan di atas. Namun bedanya, kali ini Anda merasa harus permisi ke toilet karena perut Anda merasa sangatmulas. Anda merasabahwa Anda “harus” ke toilet, saat itu juga, sebelum hal yang tidak diinginkan oleh semua orang terjadi. 

Apa yang akan Anda lakukan ketika atasan Anda tidak mengizinkan Anda ke toilet? Saya cukup yakin, Anda akan tidak menghiraukan atasan Anda. Bahkan, mauada sepuluh orang sekalipun yangmencobamenghalangiAnda, saya yakin Anda akan melabrak mereka semua, demi supaya Anda bisa pergi ke toilet. Betul? Dalam dua ilustrasi ini, Anda sama-sama ingin ke toilet, dan tidak diizinkan oleh atasan. Namun yang membedakan: yang satu tanpa keinginan yang kuat, yang satu dengan keinginan yang kuat. 

Seperti yang telah saya jelaskan di atas, bahwa, secara psikologis, kita akan berusaha semaksimal mungkin, untuk melakukan suatu hal, apabila kita benar-benar menginginkannya. Apabila apa yang ingin kita capai itu sangat penting, dan bermakna untuk diri kita. Jadi, sebelum Anda mampu untuk mencapai apa yang ingin Anda inginkan.. sebelum Anda bisa sukses, Anda harus tahu apa yang Anda benar-benar ingin capai, set skala prioritas yang tepat, fokus, dan berkomitmen untuk menjalankannya. 

Apa yang benar-benar Anda ingin capai, akan menjadi lebih bermakna untuk Anda, apabila hal tersebut, bukan hanya bermanfaat untuk diri Anda, tapi juga orang lain. Sudah tahu apa yang Anda ingin capai? Apapun itu, jangan hanya sekedar ingin!  See you ON TOP!  ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar