Sabtu, 06 April 2013

Biaya dan Pelayanan Haji


Biaya dan Pelayanan Haji
Anggito Abimanyu ;   Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementrian Agama RI
REPUBLIKA, 05 April 2013


Tahun 2013 ditandai dengan turunnya biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang dibayar langsung oleh calon jamaah haji Indonesia. BPIH dalam dolar turun sebesar 90 dolar, dari 3.617 dolar AS pada 2012 menjadi 3.527 dolar AS pada 2013. Dengan perhitungan nilai tukar 2012, yakni 1 dolar AS sama dengan Rp 9.400 dan asumsi Rp 9.600 untuk 2013, akan terjadi penurunan biaya sebesar Rp 140 ribu per jamaah.

Rancangan BPIH telah dibahas bersama dengan Komisi VIII DPR RI selama dua bulan, efektif sejak pertengahan Januari hingga 1 April 2013. Pembahasan BPIH dengan DPR kali ini, menurut catatan, adalah yang tercepat yang pernah dilakukan. Persetujuan kali ini tidak hanya menyangkut komponen biaya yang langsung dibayar oleh jamaah haji atau direct cost, tapi juga komponen biaya tidak langsung yang dibiayai dari nilai manfaat (simpanan) setoran awal jamaah haji secara sekaligus.

Turunnya besaran BPIH ini merupakan suatu pencapaian yang patut dicatat di tengah ketidakpastian ekonomi global yang memengaruhi kenaikan biaya penerbangan dan pembongkaran pemondokan serta penataan ulang lanskap di Makkah dan Madinah yang berpengaruh pada kenaikan harga perumahan. Nilai tukar rupiah yang cenderung melemah dan inflasi global yang cukup alarming dapat diredam dengan kebijakan angaran BPIH yang kredibel. 

Seperti diketahui, biaya haji sangat terkait dengan perubahan nilai tukar, inflasi, serta suku bunga. Sementara, karena setoran awal haji reguler seluruhnya dibayarkan dalam rupiah, secara teoritis terdapat potensi mismatch pembiayaan haji. Potensi ini juga telah diminimalisasi dengan pengelolaan keuangan yang prudensial. 

Secara ringkas, kebijakan pelayanan dan dana haji pada 2013 adalah, pertama, terjadi penurunan biaya penerbangan dari hasil efisiensi dan kontrak tiga tahun dengan maskapai penerbangan merupakan faktor utama penurunan BPIH. Biaya tiket penerbangan tahun ini mengalami penurunan rata-rata 41 dolar AS dibandingkan pada 2012. 

Di embarkasi utama, seperti Jakarta dan Surabaya, penurunan harga tiket bahkan di atas 100 dolar AS. Sedang diupayakan untuk menambah slot penerbangan kepulangan dari Madinah langsung ke Tanah Air, sehingga bisa lebih menghemat biaya dan tenaga.

Kedua, kenaikan biaya pemondokan Makkah yang pada awalnya diperkirakan mencapai 30 persen, dengan strategi tensi harga dan upaya negosiasi yang gigih, dapat ditekan hingga kenaikan moderat 16 persen. Meskipun dengan jarak maksimum sedikit di atas 2.500 meter, tahun ini pondokan yang telah dikontrak lebih sedikit, yakni sekitar 219 rumah dibandingkan pada 2012 sebanyak 346 rumah. 

Turunnya jumlah rumah ini memudahkan pengawasan dan pengendalian jamaah. Tahun ini juga akan dilengkapi dengan peningkatan pelayanan transportasi darat yang lebih modern dan memadai serta pelayanan bongkar muat barang hingga sampai ke kamar di pondokan masing-masing jamaah. 

Ketiga, sewa pelayanan hotel Madinah yang dinaikan 25 riyal Arab Saudi per jamaah telah diikuti dengan perbaikan pelayanan di bidang kepastian penempatan jamaah, fasilitas ziarah, kecukupan air minum, dan yang paling penting adalah tersedianya fasilitas sektor dan kesehatan resmi. 

Dan, keempat, peningkatan kontribusi optimalisasi atau nilai manfaat (simpanan) jamaah sebesar 38 persen telah mampu membiayai selisih kenaikan biaya perumahan di Arab Saudi, peningkatan layanan katering, modernisasi sebagian transportasi antarkota dan selawat, peningkatan pelayanan toilet dan kebersihan di Mina, serta berbagai pelayanan di dalam negeri, khususnya asrama embarkasi haji. 
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penggunaan nilai manfaat (simpanan jamaah) telah mencapai sekitar 34 persen dari total biaya haji. Pada 2012, rasio tersebut baru mencapai 21 persen dan pada 2011 adalah 19 persen.

Aspek Ibadah

Dari hasil survei Badan Pusat Sta- tistik (BPS) terhadap pelayanan haji pada 2012 terungkap tingkat kepuasan pelayanan haji reguler adalah 81 persen dengan kategori memuaskan dan untuk haji khusus 95 persen dengan penilaian sangat memuaskan. Meskipun masih dalam kategori memuaskan, hasil survei kepuasan pelayanan jamaah reguler pada 2012 sedikit menurun (dua persen) dibandingkan pada 2011. Untuk itu, upaya serius di tahun ini adalah meningkatkan pelayanan. Upaya peningkatan khususnya tertuju pada hal yang menjadi catatan negatif pada 2012.

Meskipun aspek pelayanan adalah amat penting, yang lebih utama adalah peningkatan pembimbingan ibadah para calon jamaah. Di bidang pembinaan juga dilakukan serangkaian perbaikan, yakni aplikasi sertifikasi pembimbing, pembinaan petugas berbasis karakter, penyiapan manasik sejak awal, pembuatan video manasik komprehensif, dan peningkatan biaya penyelenggaraan manasik yang wajar.

Tahun ini juga akan dilaksanakan seleksi ketat bagi jamaah yang pernah naik haji dan pengisian kuota yang lebih prudensial, transparan, dan adil. Intinya, kita ingin melaksanakan penyelenggaraan ibadah haji yang baik, mempersiapkan keberangkatan yang cukup dan memfasilitasi agar calon jamaah kembali menjadi haji yang mabrur. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar