Mengamankan Tujuan Pembangunan
Nila F. Moeloek, UTUSAN KHUSUS PRESIDEN RI UNTUK MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
Sumber : KOMPAS, 18 November 2011
Tahun
2011 ditandai dengan pergeseran penting dalam konsep kita tentang peran sektor
kesehatan dalam pembangunan bangsa.
Ada
dua peristiwa penting yang memperkuat penilaian tentang keberhasilan
pembangunan dengan melibatkan penyakit tak menular (non-communicable
diseases/NCDs) dalam indikator kesehatan ini. Pertama, pertemuan tingkat tinggi
Majelis Umum PBB tentang NCDs pada September 2011 di New York, Amerika Serikat,
dan, kedua, Konferensi Dunia tentang Determinan Sosial Kesehatan pada Oktober
2011 di Rio de Janeiro, Brasil.
Masuknya
isu penyakit tidak menular dalam agenda pembahasan merupakan kedua kalinya
dalam sejarah PBB setelah isu AIDS. Ini menandakan betapa krusialnya isu
penyakit tidak menular dalam tatanan global dewasa ini dan bagaimana hebatnya
dampak penyakit ini terhadap kesejahteraan suatu bangsa.
Beban
Baru
Penyakit
tidak menular—termasuk di dalamnya penyakit degeneratif—antara lain adalah
serangan jantung dan stroke, kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis.
Semua ini dipandang akan mendatangkan beban baru dan tantangan berat di
berbagai negara di dunia.
NCDs
telah menyebabkan 63 persen dari kematian global. Diperkirakan 36 juta orang
meninggal setiap tahun karena penyakit-penyakit ini sehingga menimbulkan dampak
kerugian ekonomi yang luar biasa. Tak pelak lagi NCDs jadi ancaman serius bagi
tujuan pembangunan pada masa depan.
Keadaan
ini tak menguntungkan, terutama karena kita sendiri masih berjuang
menanggulangi berbagai penyakit menular, seperti HIV/AIDS, TBC, dan malaria.
Penanggulangan penyakit-penyakit ini telah jadi target yang harus dipenuhi
dalam Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) kita pada
2015.
Dengan
munculnya ancaman baru dari NCDs dan belum tuntasnya upaya penanggulangan
penyakit menular, kita dihadapkan pada beban ganda. Untuk mengatasinya
diperlukan adanya strategi komprehensif sehingga dapat menjawab masalah hingga
ke akar permasalahan.
Mengapa
penanggulangan NCDs harus menjadi prioritas pembangunan? NCDs bukan semata
masalah kesehatan, melainkan merupakan tantangan pembangunan yang harus
diatasi. NCDs menggerogoti dengan cepat hasil-hasil pembangunan yang dicapai
dengan susah payah. Kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan pamungkas dari
pembangunan direnggut tanpa ampun oleh epidemi NCDs.
Tidak
sedikit masyarakat yang tergelincir setiap tahun ke dalam kemiskinan karena
biaya penanganan NCDs yang meroket. Sumber daya keluarga dan negara akan
mendapat tekanan luar biasa karena prevalensi NCDs yang terus meningkat.
Penanggulangan
Jelas,
sektor kesehatan memainkan peran sentral dalam penanganan NCDs. Namun,
mengatakan bahwa hanya sektor kesehatan yang bertanggung jawab merupakan asumsi
yang keliru. Penanggulangan NCDs harus merupakan pendekatan intersektoral,
melibatkan berbagai kementerian atau lembaga sebagai pemangku kepentingan di
luar sektor kesehatan.
Perangkat
peraturan dan kebijakan yang bermuara pada upaya mendorong pencegahan dan
pengendalian NCDs merupakan komponen vital dalam penanggulangan NCDs.
Institusionalisasi kebijakan dan program pencegahan serta pengendalian NCDs ke
dalam agenda pembangunan yang lebih luas dapat jadi langkah strategis yang
dapat ditempuh untuk memerangi NCDs secara komprehensif.
Jika
NCDs dilihat dalam konteks yang lebih luas dan melibatkan solusi intersektoral,
pendekatan determinan sosial kesehatan akan menjadi landasan konseptualnya.
Pendekatan
determinan sosial kesehatan melihat, sebagian besar beban penyakit global
disebabkan oleh akses yang tak merata terhadap pelayanan kesehatan. gaya hidup,
ataupun kondisi lingkungan tempat masyarakat lahir, tumbuh, bekerja, dan menua.
Stratifikasi sosial di masyarakat, yang bersumber pada distribusi pendapatan
yang tidak merata dan diskriminasi serta memperkuat ketidaksetaraan dalam
mengakses pelayanan kesehatan, sehingga penanganan NCDs tidak memadai.
Dalam
konteks nasional, penyakit menular, NCDs dan ketidaksetaraan dalam akses
pelayanan kesehatan harus diatasi. Diperlukan reorientasi pelayanan kesehatan
dan program kesehatan masyarakat agar lebih efektif dalam menjawab
tantangan-tantangan tersebut.
Beberapa
faktor penyulit, seperti laju pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang lebih
cepat dari ketersediaan infrastruktur, mengharuskan pendekatan intersektoral
yang lebih kuat dan terencana.
Hal
yang dibutuhkan adalah mengubah pola pikir sektoral menjadi holistik, dan
kesediaan untuk bekerja sama lintas sektor secara obyektif, yang benar-benar
mengutamakan pemberdayaan kesejahteraan masyarakat.
Upaya
Pencapaian
Kunci
penanganan kesehatan—baik penyakit menular maupun tak menular—adalah
memperbaiki kondisi sosial kesehatan masyarakat secara umum. Tanpa penanganan
efektif terhadap determinan sosial kesehatan, upaya pencapaian MDGs, terutama
di sektor kesehatan akan menjadi lebih sulit. Pada gilirannya, ini akan turut
memengaruhi secara negatif upaya-upaya pencapaian target-target MDGs lainnya.
Sayangnya,
sampai saat ini kita masih berkutat pada masalah-masalah mendasar dalam
pembangunan sebagaimana tertuang dalam target-target MDGs, seperti penanggulangan
kemiskinan yang ekstrem dan kelaparan. Akibatnya, tantangan untuk menanggulangi
NCDs makin berat untuk kita.
Dari
sudut pandang lain, upaya mengurangi kesenjangan dalam akses ke pelayanan
kesehatan dan upaya penanggulangan NCDs menjawab tantangan yang belum menjadi
fokus MDGs selama ini. Target-target yang harus dicapai dalam MDGs berfokus
pada pencapaian rata-rata nasional dan tidak mempersoalkan disparitas yang
berada di dalamnya. Jadi, kesetaraan dalam mengakses pelayanan kesehatan akan
mengompensasi kekurangan ini.
Demikian
pula upaya pengendalian dan pencegahan NCDs yang berhasil akan memperkokoh
pencapaian MDGs, dan menjamin keberlangsungan masyarakat yang sejahtera.
Program pengendalian dan pencegahan NCDs merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar.
Penanganan
dini terhadap NCDs memerlukan biaya dan sumber daya, tetapi membiarkan NCDs
tidak terkontrol akan memerlukan biaya dan sumber daya yang jauh lebih besar.
Pilihan kita menentukan konsekuensinya. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar