Indonesia Lumbung Pangan Dunia
Septian Suhandono,
Mahasiswa Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor,
Inventor Pangan Darurat “Zeagra” dan Perangkat Sanitasi “Biotoilet”
untuk Pengungsi Korban Bencana Alam
Inventor Pangan Darurat “Zeagra” dan Perangkat Sanitasi “Biotoilet”
untuk Pengungsi Korban Bencana Alam
Sumber : SINDO, 24 November 2011
Siapa yang meragukan daya dukung
produksi pangan negeri ini? Badan Pertanahan Nasional (BPN) merilis data yang
mematahkan argumentasi bahwa krisis pangan terjadi karena kekurangan lahan
pertanian.
Indonesia masih memiliki 7 juta hektare (ha) lahan produktif yang tersebar di pelosok Nusantara (2010). Dengan kalkulasi moderat yang mengacu pada Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB (2000) bahwa rata-rata per hektare lahan produktif dapat menghasilkan 100 kg produk pangan permasapanen, lahan sejumlahtersebut masih mampu memenuhi kebutuhan pangan yang “hanya” 400 juta kg dalam jangka waktu enam bulan. Kekuatan pada kuantitas lahan ini selaras dengan kualitas lahan.
Faktor lain yang turut menjadi angin segar bagi produksi tanaman pangan adalah iklim yang bersahabat. Menurut UNDP (2009) pengaruh pemanasan global terhadap iklim di Indonesia relatif lebih kecil dibanding negaranegara lain. Hanya 0,03% dampak fenomena perubahan iklim terhadap iklim Indonesia. Angin segar kedaulatan pangan bukan hanya dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia Indonesia juga tidak dapat lagi dikatakan meragukan.
Kuantitas masyarakat kelas menengah Indonesia yang berpendidikan tinggi merupakan yang tertinggi ASEAN, keempat di Asia dan yang terbesar kelima di dunia.Ke depan jumlah ini akan semakin bertambah karena didukung tumbuhnya jumlah perguruan tinggi yang makin banyak. Biodiversitas tinggi tanaman pangan Indonesia juga turut memberikan kontribusi positif terhadap perwujudan kedaulatan pangan.
Data dari Ditjen Hortikultura menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 213 spesies tanaman pangan.Kekayaan biodiversitas ini tentu selaras dengan kekayaan gizi bagi asupan individu. Belum lagi dukungan berpuluh regulasi pertanian semakin menambah kuat iklim pertanian Indonesia.Regulasi ini berupaya memaksimalkan sumber daya alam yang ada di Indonesia menjadi produk pangan yang menopang kebutuhan gizi bangsa Indonesia.
Selain itu,regulasi ini juga akan mematangkan proses pertumbuhan dunia pertanian Indonesia.Regulasi juga berperan penting pada aspek legalitas yang sangat penting bagi pertanian khususnya alur distribusi bahan pangan antarnegara.Implementasi regulasi merupakan jembatan yang menghubungkan sumber daya alam dan sumber daya manusia menjadi satu badan yang bersama-sama menopang ketahanan sekaligus kedaulatan pangan Indonesia.
Tidak mengherankan jika Indonesia dari segi sumber daya alam terkomplementasi dengan aspek-aspek pendukungnya seperti lumbung pangan dunia.Potensi produksi pangan Indonesia yang dilihat dari daya dukungnya merupakan sebuah potensi kemajuan bangsa.Kekuatan utama Indonesia adalah produksi pangan sekaligus proses penambahan kualitas dalam pangan sehingga produk pangan Indonesia berkualitas tinggi dan mampu bersaing dengan negara lain. Jika termanfaatkan dalam ranah yang tepat, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi besar dunia. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar