Senin, 10 Maret 2014

Pemilu Elektronik

Pemilu Elektronik

Darminto M Sudarmo  ;   Wartawan Senior
JAWA POS,  10 Maret 2014
                                                                                                                        
                                                                                         
                                                                                                             
DI ERA teknologi tinggi (high-tech) seperti saat ini, sudah selayaknya pemilu elektronik dijadikan salah satu pilihan model untuk penyelenggaraan pesta demokrasi pada masa mendatang. Selain untuk mereduksi besarnya biaya penyelenggaraan, sistem tersebut dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya berbagai hambatan maupun penyimpangan.

Sistem pemilu elektronik itu dibuat secara online untuk seluruh Indonesia. Diharapkan, ia dapat menjadi salah satu solusi yang logis untuk menghindari silang sengkarut persoalan yang terjadi selama ini. Dengan demikian, kehadirannya dapat mendorong terjadinya validitas penghitungan suara secara cepat, akurat, dan menyeluruh.

Benarkah pemilu dengan menggunakan sistem manual selama ini menuntut konsekuensi biaya sangat besar? Menurut Komisi Pemilihan Umum, anggaran biaya pemilu 2014 di kisaran Rp 14,4 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD; termasuk untuk pemilihan presiden-wakil presiden.

Bagaimana sistem pemilu elektronik memungkinkan terjadinya penghematan biaya? Pertama, perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dapat digunakan secara berulang-ulang (termasuk, untuk mengakomodasi pilkada di berbagai daerah) tanpa beban pembiayaan rutin yang sangat signifikan. Kedua, pemutakhiran (updating) data peserta pemilu dapat dilakukan secara parsial, tanpa mengubah secara total software inti. Ketiga, updating data pemilih, pemungutan dan penghitungan suara, rekapitulasi hasil pemilu, dan lain-lain dapat dieliminasi sehingga komposisi biaya relatif lebih ramping dan efisien.

Pemilu elektronik juga terhindar dari berbagai biaya rutin yang rentan risiko dan kerusakan. Cetak kartu suara, pembuatan kotak suara, pengepakan, dan distribusi ke berbagai lokasi di Indonesia yang rumit dan perlu pengawalan terus-menerus bukanlah prosesi sederhana dan berbiaya murah.

Hambatan pemilu sering terjadi karena berbagai faktor; salah satu yang paling signifikan adalah metode rekapitulasi suara yang dilakukan secara manual. Selain memakan waktu lebih lama, hal itu rentan terjadi kesalahan.

Sengketa tentang validitas jumlah suara juga menjadi salah satu biang masalah laten dan terjadi di mana-mana. Itu semua tidak terlepas dari motif pintas dan sesaat sebagaimana disebutkan di atas; untuk itu, mereka kadang-kadang tidak sungkan melakukan berbagai penyimpangan. Dalam sistem pemilu elektronik, motif-motif semacam itu tidak akan terakomodasi karena data primer juga terakses secara nasional.

Casing dan Hardware

Mengacu kepada kotak kaca ATM (anjungan tunai mandiri) yang efisien dan secure, tersambung online secara nasional ke pusat input data, pengecekan (crossing) jumlah suara yang masuk akan dapat dirujuk secara cepat dan akurat. Sistem tersebut dapat menghindari berbagai kemungkinan kecurangan (memanipulasi, mengurangi, menambah, menghilangkan) jumlah suara yang masuk di masing-masing kontestan.

Casing dan hardware pemilu elektronik dapat disesuaikan, baik desain maupun aplikasi tombolnya, dengan kebutuhan praktis yang memudahkan pengguna. Atau dalam tampilan layar sentuh yang dapat dioperasikan secara mudah.

Bagi pemilih yang bertempat tinggal di luar negeri, partisipasi ''pencoblosan'' dapat dilakukan secara online lewat situs khusus yang disediakan untuk pemilu elektronik tersebut. Sosialisasi sistem pemilu dapat dilakukan lewat kedutaan besar di masing-masing negara di mana warga Indonesia berada.

Desain dan Konsep Software

Indonesia memiliki tenaga-tenaga IT andal dan berkualitas internasional. Mereka tentu akan dapat menciptakan desain dan konsep software yang efektif, efisien, dan bebas gangguan dari para peretas (crakers-hackers) saat peng-input-an data terjadi. Selain data terakses nasional ke pusat input data, setiap anjungan dari setiap TPS juga mem-back up data di hardisk lokal. Fungsinya sangat vital. Selain untuk keperluan verifikasi data, itu dapat menjadi bukti faktual data pertama yang solid dari setiap TPS.

Selain profesionalitas dan kecanggihan teknis yang dimiliki tim IT yang akan diberi tanggung jawab menyelenggarakan proyek software dan hardware pemilu elektronik tersebut, komitmen ''kenegarawanan'' dan nasionalisme mereka juga perlu diikat dalam kontrak ''Demi Kedaulatan dan Kehormatan Negeri'' secara eksplisit. Lengkap punishment dan reward-nya. Kewajiban dan haknya.

Kedudukan ikatan kontrak itu sangat strategis karena kelemahan IT, selain pada faktor software-hardware, pada soliditas jaringan. Semua unit, semua unsur, harus kompak dan padu. Akan sangat pedih seandainya gangguan terjadi pada saat berlangsung inputting data.

Kelemahan yang mungkin terjadi dalam sistem itu adalah pada instalasi awal. Prosesnya cukup rumit dan berbiaya lumayan besar. Namun, pada event-event berikutnya, termasuk pelaksanaan pilkada, kebutuhan biayanya relatif kecil.

Sosialisasi dan implementasi sistem di lapangan bukannya tidak menemui hambatan. Namun, dengan adanya penyuluhan dan pendampingan yang dilakukan jauh waktu sebelumnya, tantangan tersebut bukannya tidak dapat diatasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar