Eropa
dan Indo-Pasifik Tajuk Kompas ; Dewan Redaksi Kompas |
KOMPAS, 05 Juni 2021
Kawasan Indo-Pasifik kini
sangat penting. Sebagai pusat pertumbuhan, kondisi kawasan ini memengaruhi berbagai
belahan lain di dunia. Indo-Pasifik membentang
dari pantai timur Afrika hingga Kepulauan Pasifik. Di dalamnya terdapat
kawasan Asia Pasifik dengan pertumbuhan mengesankan yang dimotori terutama
oleh China, dan ditopang Korea Selatan serta Jepang. Di Asia Pasifik, ada
pula Asia Tenggara yang potensinya membuat berbagai negara menaruh perhatian
dengan, antara lain, menggagas kebijakan ”Melihat ke Selatan” (Southern
Policy). Berabad-abad lalu,
negara-negara di tepi Samudra Atlantik menjadi sentral pertumbuhan dunia.
Muncullah Belanda, Inggris, Spanyol, dan Portugal sebagai kekuatan dunia yang
mampu mengirim kapal besar ke Selat Malaka dan Kepulauan Maluku untuk
berdagang komoditas penting rempah-rempah. Kemudian, Revolusi Industri yang
dipicu penemuan mesin uap mengantar Eropa tetap menjadi kekuatan utama. Setelah dekolonisasi
pasca-Perang Dunia II dan masyarakat di negara-negara Eropa sekarang
mengalami penuaan (ageing society), pusat pertumbuhan beralih ke wilayah Asia
Pasifik, yang sebagian di antaranya dulu jajahan negara-negara Eropa.
Demografi menjadi salah satu faktor yang membuat pusat pertumbuhan beralih ke
Indo-Pasifik. Sejumlah negara di kawasan ini, termasuk Indonesia, memiliki
pertumbuhan penduduk cukup baik dengan porsi orang muda lebih besar. Jumlah
penduduk dan porsi kelompok usia muda memang ikut memengaruhi tingkat
pertumbuhan di suatu negara. Pada saat yang sama,
Indo-Pasifik menjadi kancah persaingan China dengan Amerika Serikat (AS) dan
sejumlah negara Barat lain. Kekuatan China yang kian besar dan pengaruhnya
yang meluas mencemaskan AS serta Eropa. Dalam situasi ini, Asia Tenggara yang
berada di jantung Indo-Pasifik dipandang memiliki peran krusial. Sikap Eropa yang mendekat
ke Indo-Pasifik, khususnya Asia Tenggara, tampak jelas dalam berita dan
wawancara dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell
seperti dimuat Kompas edisi 4 Juni 2021. Menurut dia, Indo-Pasifik sangat
penting bagi komunitas internasional. Di masa depan, 60 persen dinamika
perekonomian berasal dari kawasan ini. Dalam beberapa tahun mendatang, 2,5
miliar warga kelas menengah global berada di Indo-Pasifik. Dalam berbagai laporan, UE
mengakui kondisi keamanan di Asia-Pasifik memengaruhi nasib Eropa masa depan.
Namun, lebih penting, bagaimana Eropa menjalin kerja sama jangka panjang
dengan Indo-Pasifik, khususnya Asia Tenggara. Pemahaman Eropa tentang
kebutuhan Asia Tenggara, terutama di bidang infrastruktur dan pembiayaannya,
sangat diharapkan. Dialog terbuka, setara, dan tanpa pemaksaan kehendak
menentukan keberhasilan kerja sama. Pada akhirnya, kerja sama Eropa-Asia
Tenggara harus bermuara pada kesejahteraan bersama dan saling menguntungkan. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar