Komika
dan Komedika Sori Siregar ; Cerpenis |
KOMPAS, 15 Juni 2021
Kata komika belum jadi
entri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V. Ada yang menyebut
komika ialah pelaku lawakan
tunggal di panggung; berlakon sendiri. Di Indonesia lawakan ini ada dalam
acara stand up comedy di televisi. Ada orang berpendapat yang
beraksi di acara stand up comedy lebih
tepat disebut komedian atau pelawak. Jika ada yang tak akrab dengan komedian,
ia boleh menyebutnya pelawak, yang kita kenal sejak dulu kala. Penggunaan
komika bisa memicu tanya apa kaitannya dengan komik dan komedi. Komik adalah cerita
bergambar yang dibuat komikus. Dulu kita mengenal Taguan Hardjo, Ganes TH, RA Kosasih, Dwi
Koendoro, selain banyak komikus lain. Di kalangan komikus muda, yang mendunia
ialah Ardian Syaf, Chris Lie, Alti Firmansyah, Iwan Nazif, dan Ario
Anindito. Mereka disebut komikus sebab
berkaitan profesi mereka sebagai
pengarang-penggambar komik. Di masa lampau kita kenal
pelawak Bing Slamet, Benyamin Sueb, Bagio, Jojon . Kita juga tak asing dengan
kelompok lawak Srimulat, Jayakarta Group, Kwartet Jaya, dan Warkop DKI. Semua grup ini dikaitkan dengan
lawak, bukan komik. Saat itu komedian
tak dikenal di negeri ini; yang digunakan: pelawak. Di Amerika, Charlie
Chaplin, Bob Hope, dan Jerry Lewis dikenal sebagai komedian. Khusus untuk
pelawak stand up comedy tersebutlah
Richard Pryor, George Carlin, Bill Crosby, Bernie Mac, Lewis Black, Bob
Newhart. Di Inggris juga dikenal
komedian Irlandia, Dave Allen. Mereka disebut stand up comedian; kadang disebut stand-up comic atau comic. Dua
sebutan terakhir ini amat jarang digunakan, tapi kata comic ini pula yang diindonesiakan menjadi
komika. Media dalam bahasa Inggris
menyebut comedian is a person whose
job is to make people laugh. Orang yang profesinya bikin orang tertawa, ya,
komedian. Di sini beda komik dan komedian. Komedian bikin orang tertawa,
sedangkan komik tak selamanya berupa gambar yang bikin orang tertawa. Banyak komik serius,
bahkan mengharukan. Meski unsur lucu tersua dalam komedi dan komik, komik tak
bisa disamakan dengan komedi, apalagi belakangan unsur lucu terpinggirkan
dalam komik. Komedi ialah pertunjukan
di atas pentas, sedangkan komik adalah gambar di atas kertas. Sebutan komedian terdengar
lebih enak ketimbang pelawak karena pelawak kerap dianggap badut seperti
dipertontonkan dalam sirkus dan pasar malam. Harus dicari nama lain. Harus jelas beda pelawak dan badut, seperti
halnya clown dan comedian dalam bahasa Inggris. Dengan tingkah dan
ucapannya, pelawak membuat orang tertawa. Namun, tawa itu bukan tawa
kosong sebab penonton yang tertawa merasa terwakili lawakan yang kadang
kritis. Tak demikian halnya dengan badut: banyolan yang dibawakannya tak mengandung pesan
dengan gerakan kasar, slapstick. Tak salah kita pakai kata
baru komika sebagai padan pelawak dan komedian. Setidaknya itu memperkaya
kosakata kita meski lebih bersahabat dengan kata komik, bukan dengan komedi.
Tak salah bila komika kita ganti dengan komedika agar jelas komik adalah
saudara jauh yang hidup di atas kertas. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar