Selasa, 29 Juni 2021

 

Jebakan Perusahaan Pinjaman Daring Ilegal

Joice Tauris Santi ;  Wartawan Kompas, penulis kolom “Investasi”

KOMPAS, 28 Juni 2021

 

 

                                                           

Hampir setiap pagi masuk pesan singkat di telepon seluler kita berbagai penawaran dana. ”Dapatkan dana mudah”. ”Tersedia dana Rp xxx”.

 

Kesannya, dengan mudah kita bisa mencairkannya karena dana disediakan khusus untuk kita. Tinggal klik tautan yang disediakan, dana dengan cepat berpindah ke rekening kita.

 

Pesan-pesan singkat itu sesungguhnya merupakan jala jebakan yang disebarkan perusahaan pinjaman daring ilegal. Mirisnya, banyak orang masuk dalam jebakan tersebut. Entah karena sedang butuh dana untuk keperluan mendesak atau awalnya hanya iseng-iseng saja mencoba.

 

Perusahaan pinjaman daring ilegal biasanya meminta akses terhadap semua kontak yang ada di telepon genggam kita. Tujuannya, agar dapat meneror ketika konsumen tidak menepati  janji pembayaran. Akibatnya, orang-orang yang ada dalam kontak tersebut ikut terteror.

 

Misalnya, si A meminjam uang dari perusahaan peminjam daring ilegal dan tidak dapat mengembalikan sesuai dengan tenggat yang diberikan. Biasanya perusahaan itu akan mengirimkan pesan singkat ke semua kontak di telepon genggam, yang notabene tidak tahu apa-apa soal transaksi ini, agar menyampaikan pesan kepada A supaya segera melunasi utangnya.

 

Tujuannya, menciptakan tekanan pada A. Bahkan, terkadang perusahaan itu membuat grup Whatsapp berisi semua kontak A untuk mempermalukan dan menekan A.

 

Perusahaan pinjaman daring ilegal juga mematok bunga sangat tinggi. Bisa mencapai 40 persen dari pokok utang dengan waktu pinjaman yang singkat. Misalnya, ada konsumen yang meminta pinjaman Rp 20 juta, tetapi malah dikirimi Rp 60 juta. Namun, si konsumen harus mengembalikan dalam waktu tujuh hari dengan bunga 40 persen.

 

Ketika melewati tenggat, perusahaan itu akan mengenakan denda sangat besar, mulai dari 1 persen per hari. Semakin lama tidak dilunasi, semakin besar utangnya. Semakin sulit pula konsumen untuk mengembalikan pinjaman.

 

Ketika konsumen semakin sulit mengembalikan uang, ada kecenderungan ia akan mengulangi kesalahan tersebut dengan meminjam kembali pada perusahaan pinjaman daring lainnya. Demikian seterusnya, gali lubang tutup lubang.

 

Dari semula hanya berutang pada satu perusahaan, lama-lama bisa utang pada tiga atau lima perusahaan peminjam daring. Si konsumen pun semakin dalam terjebak utang berbunga tinggi. Dari utang Rp 3 juta bisa membengkak menjadi Rp 30 juta.

 

Konsumen sulit menghubungi perusahaan pinjaman daring karena tidak jelas alamat kantornya, nomor telepon layanan pelanggannya, dan sebagainya. Sulit untuk meminta restrukturisasi atas utang yang sudah terjadi.

 

Sebenarnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memiliki data perusahaan peminjam daring yang terdaftar di sini. OJK juga sudah mengumumkan secara berkala perusahaan mana saja yang dibekukan karena melakukan praktik pemberian pinjaman daring secara ilegal.

Hanya saja, dengan sangat mudah perusahaan tersebut dapat beroperasi kembali. Perusahaan yang sudah terdaftar di OJK terikat dengan aturan yang melindungi konsumen. Di sisi lain, konsumen juga harus melindungi diri dengan bersikap hati-hati dalam bertransaksi utang secara daring agar tidak terjebak.

 

Dana darurat

 

Sangat sulit keluar dari jebakan yang tampak sudah terstruktur ini. Memperoleh  pinjaman tanpa bunga, misalnya dari keluarga dekat, bisa menjadi salah satu solusi. Akan tetapi, harus diingat, langkah ini berisiko membuat hubungan dengan keluarga menjadi tidak harmonis gara-gara urusan utang.

 

Jika sudah kadung terjerat perusahaan pinjaman daring ilegal, penyelesaian utang seharusnya menjadi prioritas agar tidak merembet ke masalah lain. Jika memang suatu saat harus memenuhi kebutuhan mendadak, dapat dikurangi dengan memiliki dana darurat.

 

Dana darurat merupakan dana cadangan yang dapat ditarik dengan cepat ketika kita memerlukan uang segera. Dana darurat dapat dikumpulkan sedikit demi sedikit setiap kali ada penghasilan.

 

Penghasilan tambahan di luar penghasilan tetap dapat dialokasikan menjadi dana darurat. Lupakan asuransi dan investasi jangka panjang jika belum memiliki dana darurat.

 

Besarnya dana darurat mulai dari tiga bulan pengeluaran bulanan untuk bujangan hingga satu tahun pengeluaran untuk mereka yang sudah berkeluarga. Kebutuhan mendadak, seperti masuk rumah sakit atau rumah bocor, dapat ditutup dengan dana darurat ini. Bukan pergi ke perusahaan penyedia pinjaman daring ilegal yang akan membuat masalah lebih besar. ●

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar