Syarat
Utama Indonesia Incorporated
Sayidiman
Suryohadiprojo ; Mantan
Gubernur Lemhannas
KOMPAS, 05 Juli 2012
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa
hari lalu mengajak melaksanakan Indonesia
Incorporated. Ini bukan gagasan baru.
Pada akhir tahun 1970-an, ketika penulis
menjadi duta besar di Jepang, hal itu telah diusulkan kepada Radius Prawiro
selaku menteri perdagangan. Sumber gagasan itu adalah istilah ”Japan Incorporated”, lontaran beberapa
orang Amerika, antara lain E Vogel dalam buku Japan as Number One.
Orang Amerika melihat Jepang berperilaku
layaknya satu perusahaan besar dan amat sukar bagi AS bersaing dengan Jepang
dalam berbagai bisnis, termasuk bisnis otomotif yang tadinya didominasi
produsen AS. Orang AS menganggap daya saing Jepang kuat karena berperilaku
seperti perusahaan besar, sedangkan di AS pemerintah dan dunia bisnis dua hal
terpisah. Orang AS itu menganjurkan pemerintahnya meniru perilaku demikian.
Di Jepang sendiri tak ada pengertian Japan
Inc. Memang ada hubungan erat antara pemerintah dan dunia bisnis. Namun,
berlaku apa yang dinamakan administrative
guidance, pedoman atau petunjuk pemerintah kepada gerak dunia bisnis.
Kalau Indonesia atau Presiden SBY mau
melaksanakan Indonesia Inc, harus
dipenuhi syarat-syarat agar konsep itu mencapai tujuannya. Di Jepang administrative guidance dari pemerintah
berjalan karena ada hal-hal yang mendasari itu.
Pertama, dalam masyarakat Jepang berlaku
sikap hidup atas dasar solidaritas kelompok. Menjadi sifat individu untuk
tunduk kepada kelompok. Individu melihat harga dirinya bergantung pada nilai
kelompoknya dalam masyarakat. Maka, individu selalu berusaha agar kelompoknya
menempati peringkat tinggi dalam masyarakat.
Kelompok bersaing dengan kelompok lain,
tetapi pada saat sama bergabung menjadi kelompok lebih besar. Di dunia usaha,
Mitsui bersaing hebat dengan Mitsubishi, Sumitomo untuk dinilai sebagai Ichiban
atau nomor satu. Namun, ketika menghadapi dunia bisnis negara lain, mereka
menyatu dalam Kelompok Jepang yang harus menjadi nomor satu di dunia
internasional.
Hal itu berlaku untuk semua aspek. Tak hanya
di bisnis. Itu sebabnya sifat patriotik manusia dan organisasi Jepang secara
alami kuat. Juga daya saingnya.
Penulis pernah bertanya kepada seorang
pemimpin perusahaan Mitsubishi, mengapa dunia bisnis Jepang yang begitu kuat
dan maju mau mengikuti administrative
guidance yang dikeluarkan birokrasi pemerintah. Jawabnya, kami tahu bahwa
para pejabat pemerintah, khususnya yang di Kementerian MITI (perdagangan
internasional dan industri) dan Kementerian Keuangan, orang-orang yang cakap-cerdas-patriot.
Ketika sekolah, kami bersama mereka, dan kami tahu mutu mereka tinggi. Kami
yakin mereka mengusahakan yang terbaik bagi Jepang dan perekonomian serta
bisnisnya. Karena itu, kami yakin bahwa mengikuti pedoman mereka juga hal
terbaik bagi perusahaan kami.
Jelas di sini bahwa mutu birokrasi amat
menentukan, di samping mutu perusahaan. Mereka secara naluri bersatu
memperjuangkan yang terbaik bagi Jepang. Memang orang yang lulus sekolah dan
masuk jadi anggota birokrasi pemerintah dan perusahaan diseleksi amat ketat.
Masuk pemerintah lebih selektif daripada masuk dunia bisnis.
Kalau Indonesia
Inc mau terlaksana dan berhasil, dua syarat utama itu mutlak perlu: mutu
birokrasi dan mutu perusahaan dengan personelnya yang telah diseleksi ketat.
Juga sifat patriotik setiap unsur masyarakat memperjuangkan yang terbaik bagi
Indonesia, khususnya anggota birokrasi pemerintah.
Sukar Dicari
Kita semua tahu bahwa dua hal itu sekarang
sukar dicari di Indonesia. Kepemimpinan ekonomi yang sejak 1968 berorientasi
ekonomi klasik dan neo-liberal membuat sifat dan perilaku manusia Indonesia
amat individualis, bahkan egois, yang memperlakukan patriotisme dan
nasionalisme hanya sebagai hal yang enak dibicarakan tanpa perlu jadi
kenyataan. Yang jadi kenyataan adalah masing-masing mengejar kekayaan materi
dan uang terbanyak, tak peduli itu merugikan negara dan bangsa.
Mutu kerja birokrasi pemerintah juga kurang
dapat diandalkan. Mungkin saja pejabat itu pandai dan cerdas di sekolah, tetapi
karena kondisi masyarakat individualis, maka kurang ada minat terhadap faktor
karakter. Kurang ada usaha untuk prestasi kerja tinggi. Kondisi personel di
dunia bisnis juga serupa. Tentu ada perkecualian.
Kalau mau melaksanakan Indonesia Inc, perlu
syarat utama ini ditimbulkan dulu. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar