Kamis, 12 Juli 2012

Sumpah Serapah Partikel Tuhan


Sumpah Serapah Partikel Tuhan
Agus Mustofa ; Alumnus Teknik Nuklir UGM,
Penulis puluhan Buku Serial Diskusi Tasawuf Modern 
JAWA POS, 12 Juli 2012


BEBERAPA hari terakhir ini, media massa ''heboh'' dengan penemuan ''partikel Tuhan'' alias God particle oleh para ilmuwan CERN. Ada dua kehebohan yang terjadi. Pertama, ''kehebohan'' di kalangan ilmuwan fisika yang relatif wajar karena penemuan ini memang sudah lama mereka tunggu-tunggu. Kedua, ''kehebohan'' di kalangan awam yang sudah melampaui batas kewajaran karena mengira partikel Tuhan ini berkaitan dengan zat ketuhanan. Karena itu, sampai muncul berbagai macam ''sumpah serapah'' yang salah alamat sekaligus menggelikan. 

Sebagaimana sudah disinggung banyak media, istilah God particle tersebut sebenarnya memang berasal dari ''sumpah serapah'' seorang ilmuwan bernama Leon Lederman (pemenang Nobel Fisika 1988) yang merupakan mantan direktur Fermi Lab. ''Sumpah serapah'' itu ditujukan kepada partikel yang sulit ditemukan yang kini dikenal sebagai Higgs boson. Dia ''menyumpah-serapahi'' dengan istilah Goddamned particle alias ''Partikel terkutuk'' dalam naskah tulisannya yang kemudian diterbitkan sebagai buku itu. Naskah yang semula berjudul: Goddamned Particle: If the Universe Is the Answer, What Is the Question? lantas diedit penerbit karena dianggap agak vulgar dalam beristilah menjadi God Particle: If the Universe Is the Answer, What Is the Question?.

Jadi, istilah itu sejak awal memang tidak terkait dengan cerita ketuhanan. Karena itu, menjadi lucu dan menggelikan ketika banyak yang ''menyumpah-serapahi'' sebagai ketersesatan dalam memahami zat Tuhan.

Agar pemahaman tentang God particle yang di kalangan ilmuwan fisika partikel disebut Higgs boson tersebut menjadi proporsional, saya kira ada baiknya kita tahu serbasedikit materi penyusun alam semesta. Jika alam semesta ini diibaratkan sebuah bangunan gedung, kita bisa menyebut bahan-bahan dasar penyusunnya adalah batu bata, pasir, dan adukan semen-air-kapur.

Nah, alam semesta ini juga dibangun dari tiga jenis bahan dasar semacam itu. ''Batu bata''-nya adalah quark. ''Pasir''-nya adalah lepton. ''Adukan semen''-nya adalah boson. Quark adalah partikel-partikel yang berjumlah enam macam: u, c, t, d, s, b. Dari bahan dasar quark itulah proton terbentuk, juga neutron. Artinya, jika proton atau neutron dibelah-belah lagi, ia akan menjadi quark tersebut. Sementara itu, quark dipercaya tidak bisa dibelah lagi karena ia didefinisikan sebagai ''pilinan energi''.

Selain quark sebagai ''batu bata'' pembentuk inti atom, dikenal pula lepton sebagai ''pasir''-nya. Lepton itu tidak berada di dalam inti atom, melainkan di luarnya. Atau, bergerak secara bebas. Contoh lepton adalah elektron yang bergerak berputar-putar di sekitar inti atom. Selain elektron, ada yang disebut muon, tauon, dan neutrino. Total ada enam partikel lepton. Sama dengan quark yang juga ada enam macam.

Untuk mengikat quark yang berjumlah enam di dalam inti atom dengan lepton yang juga berjumlah enam di luar inti atom itu, dibutuhkan ''partikel pengikat'' yang disebut boson. Jumlahnya ada lima jenis, tetapi hanya menghasilkan empat gaya dasar: gaya nuklir lemah, gaya nuklir kuat, gaya elektromagnetis, dan gaya gravitasi. Empat gaya itulah yang mengikat dua belas partikel tersebut sehingga bisa membentuk berbagai macam benda di alam semesta. Termasuk tubuh kita.

Gaya nuklir lemah diwakili boson W-Z, dibutuhkan untuk mengikat beberapa jenis quark agar membentuk proton dan neutron. Gaya nuklir kuat diwakili boson gluon, dibutuhkan untuk mengikat proton dan neutron supaya membentuk inti atom. Gaya elektromagnetis diwakili boson bernama foton, untuk mengikat inti atom dengan elektron sehingga membentuk atom. Gaya gravitasi diwakili graviton, berfungsi mengikat antarbenda bermassa seperti antarplanet atau benda-benda langit lainnya.

Jadi, empat gaya fundamental itulah yang menyatukan dan membentuk seluruh benda di alam semesta dengan segala peristiwa yang mengikutinya. Mulai partikel sub-atomik sampai benda-benda raksasa di luar angkasa. Tanpa adanya gaya-gaya dasar itu, alam semesta ini bakal buyar, menjadi bubur quark dan lepton belaka. Kondisi itu pernah terjadi beberapa menit setelah alam semesta terbentuk lewat ledakan besar: Big Bang.

Lantas, apa kaitannya dengan God particle alias Higgs boson yang baru ditemukan itu? Boson Higgs adalah jenis boson yang memberi massa pada partikel-partikel sehingga memiliki gaya gravitasi alias gaya ikat antarbenda. Sebagian ilmuwan menyebut boson Higgs itu adalah graviton. Yakni, partikel yang memunculkan gaya gravitasi antarbenda dalam skala besar. Selama ini memang belum ditemukan partikel seperti itu. Bahkan, sekarang ini pun, meski sudah diumumkan CERN, masih banyak yang meragukan apakah partikel tersebut benar-benar goddamned-particle yang dicurigai dan diburu selama beberapa dasawarsa terakhir. Masih perlu verifikasi lanjutan, meski keyakinan kebenaran itu disebut sampai 99,9999 persen.

Namun, penemuan-penemuan pada era mutakhir ini memang semakin membawa kita pada jejak-jejak penuh misteri menuju awal-awal masa penciptaan alam semesta. Berbagai penemuan partikel quark, lepton, dan boson itu seperti menggiring pandangan kita untuk menuju ke pusat ledakan kuno, saat alam semesta terlahir. W-Z boson sebagai partikel pembawa gaya nuklir lemah sudah terdeteksi. Demikian pula gluon sebagai partikel pembawa gaya nuklir kuat. Bahkan, foton sebagai pembawa gaya elektromagnetis sudah tidak asing, menjadi mainan sehari-hari. Kini boson Higgs alias graviton sudah berada di ambang pintu yang mulai terbuka semakin lebar.

Jika semua partikel itu bisa dipahami secara integral dan holistis, manusia akan semakin gamblang pula memahami mekanisme alam semesta, sejak dia berusia ''bayi'' sampai saat ''meninggalnya'' kelak. Cita-cita untuk menyatukan formulasi gaya-gaya fundamental itu menjadi semakin nyata. Bahwa seluruh benda dan peristiwa di jagat raya ini ternyata diatur dan dikendalikan Satu Kekuatan TUNGGAL atau ESA belaka. Yang orang-orang beragama menyebutnya Sang Pencipta. Hmm... tanpa terasa, para ilmuwan itu ternyata sedang bekerja untuk membuktikan keberadaan Allah azza wajalla!

''Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?, niscaya mereka akan menjawab: Semuanya diciptakan oleh Yang Mahaperkasa lagi Maha Berilmu.'' [QS Az Zukhruf (43): 9]

1 komentar:

  1. Waow.. baru baca yg ini...
    Mau saya jadikan referensi tugas..
    Terima kasih banyak.. ^^

    BalasHapus