Minggu, 25 Agustus 2013

Memperoleh Kepuasan Kerja

Memperoleh Kepuasan Kerja
Agustine Dwiputri  ;    Penulis Rubrik Konsultasi Psikologi Kompas
KOMPAS, 25 Agustus 2013


Pertanyaan dari anak muda yang baru lulus dari perguruan tinggi adalah mengenai pekerjaan yang paling memberikan kepuasan kerja. Mereka melihat bahwa banyak sebayanya yang sering pindah kerja sehingga dapat menghambat kelancaran karier. Di lain pihak, mereka juga tahu bahwa tidak mudah mencari pekerjaan saat ini. Apa saja patokan yang dapat mereka pegang dalam bekerja?

Sejak dulu manusia tak bisa menghindari bekerja. Menurut Pillemer (2011), pada tingkat paling dasar, kita bekerja untuk bertahan hidup, seperti untuk memperoleh makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Pekerjaan bisa sangat bervariasi, tetapi prinsip dasarnya adalah sama: kita mengganti sejumlah jam dari usia kita untuk uang, dan kita menggunakan uang itu untuk hidup.

Memang, bagi banyak orang, kerja punya arti yang lebih dari itu, di antaranya menjadi sumber utama dari makna dan tujuan hidup, cara memperoleh harga diri dan prestasi, ataupun sarana untuk membina hubungan dengan orang lain. Bahkan, kerja juga merupakan bagian inti dari identitas kita: orang akan mempertimbangkan diri kita.

Dalam masyarakat modern, jarang ditemukan seseorang menetap di satu pekerjaan sepanjang kariernya dibandingkan mereka yang hidup pada generasi masa lalu. Pengamatan kasar menunjukkan bahwa kebanyakan anak muda masa kini akan berpindah pekerjaan sekitar lima kali atau lebih sepanjang kehidupan mereka.

Jalur karier dari mereka yang berasal dari generasi terdahulu sesungguhnya juga sangat bervariasi. Beberapa ada yang terus mengejar karier tunggal dengan bekerja selama puluhan tahun di bidang yang sama. Yang lainnya berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Beberapa lainnya memilih alternatif bekerja dan berhenti sementara, termasuk para ibu yang mengambil waktu untuk membesarkan anaknya.

Ada pula orang yang seumur hidup memilih pekerjaan paruh waktu, tetapi dapat melanjutkan kegiatan sampingan di bidang seni atau politik. Beberapa orang mencintai pekerjaan mereka, beberapa tidak begitu peduli, dan yang lainnya baru menemukan kebahagiaan kerja di akhir hidupnya.

Lima pelajaran

Hasil penelitian Pillemer (2011) menyarikan lima pelajaran dalam mencari pekerjaan secara memuaskan dan mencapai karier maksimal.

1. Pilihlah suatu karier untuk imbalan intrinsik (sesuatu dari dalam diri), bukan untuk keuangan Anda.
Kesalahan terbesar yang dilakukan orang dalam berkarier adalah memilih suatu profesi hanya berdasarkan potensi penghasilan. Padahal, rasa memiliki suatu tujuan dan semangat untuk pekerjaan seseorang akan mengalahkan perolehan gaji yang besar.

Jika ada karier lain yang Anda ingin kejar tetapi Anda khawatir hal itu akan menurunkan pendapatan, tetaplah mencoba melakukannya. Tidak ada waktu yang terbuang percuma untuk pengalaman tersebut. Tidak ada buku yang dapat memberitahu kita secara tepat bagaimana melakukan hal ini, tetapi temukan pelajaran mendasar di hati kita. Tidak ada imbalan finansial yang dapat diperoleh untuk waktu yang hilang pada pekerjaan yang membosankan Anda.

2. Jangan menyerah untuk mencari pekerjaan yang membuat Anda bahagia.
Kita mungkin tidak langsung memperoleh pekerjaan yang kita cintai pada percobaan pertama atau kedua. Banyak yang mengalami ”salah jalan”. Namun, janganlah terus meraba-raba dalam pekerjaan yang sebenarnya tidak Anda sukai. Orang-orang sering mengambil jalan yang salah dalam memilih pekerjaan hanya berdasarkan gaji saja. Menurut para ahli, kita tidak boleh berhenti mencari karier yang memuaskan. Ketekunan adalah kunci untuk menemukan pekerjaan yang Anda cintai. Ini mungkin memakan waktu bertahun-tahun, tetapi janganlah mudah menyerah.

3. Lakukan yang terbaik dari suatu pekerjaan yang ”buruk”.
Banyak dari kita menemukan diri kita berada dalam pekerjaan yang kurang ideal: tugas berlebihan, lokasi sangat jauh dari tempat tinggal, lingkungan kerja pengap, tidak menyenangkan, atau tak ada jalur naik jabatan. Untuk masa kini, mungkin lebih banyak situasi kerja semacam ini.

Untuk itu, mari mencoba memodifikasi lirik lagu Stephen Stills ”And if you can’t be with the one you love, honey, love the one you’re with” dengan kalimat seperti ini: ”Dan jika Anda tidak dapat memiliki pekerjaan yang Anda cintai, carilah sesuatu yang berharga pada tugas yang tengah Anda pegang.” Jika Anda menemukan diri berada dalam situasi kerja yang kurang ideal, jangan sia-siakan pengalaman itu karena banyak senior kita telah belajar dari pekerjaan yang buruk.

4. Keterampilan interpersonal mengalahkan lainnya.
Para ahli sepakat bahwa tidak peduli sehebat apa pun bakat dan kepandaian seseorang, kita harus memiliki keterampilan interpersonal jika ingin berhasil di tempat kerja. Banyak anak muda begitu terfokus pada pencapaian keahlian teknis hingga mereka melupakan kunci utama keberhasilan pekerjaan, yaitu ciri pribadi empatis, mampu mempertimbangkan, keterampilan mendengarkan, dan kemampuan untuk menyelesaikan konflik di tempat kerja.

Satu prinsip yang mendasari keterampilan interpersonal adalah memelihara kerendahan hati yang sehat. Para senior mengatakan bahwa kita harus menghormati pengetahuan pekerja lain, khususnya mereka yang hierarki kerjanya lebih rendah. Kita perlu belajar dari setiap orang di tempat kerja, dan jalur ke arah kesuksesan kita akan terhambat bila kita tak mampu memahami motivasi dan aspirasi para bawahan.

5. Setiap orang membutuhkan otonomi.
Otonomi berarti kemampuan untuk bertindak mandiri atas keinginan sendiri dan kebebasan untuk mengarahkan diri. Berdasarkan pengalaman hidup para senior itu, otonomi dan fleksibilitas adalah kunci untuk mendapatkan pekerjaan yang menyenangkan dan lebih banyak memberi kebebasan. Kepuasan karier sering bergantung pada seberapa banyak otonomi yang Anda miliki dalam bekerja.

Carilah kebebasan untuk membuat keputusan dan bergerak ke arah yang Anda minati tanpa terlalu banyak kontrol dari atas. Anda dapat mencapai otonomi yang lebih besar melalui berbagai cara, dari pilihan profesi untuk bekerja sesuai dengan cara Anda sampai ke posisi tanggung jawab yang lebih besar untuk menangani bisnis milik sendiri.

Selamat bekerja. ● 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar