|
Ketika bangsa Indonesia memperingati 68 tahun
kemerdekaannya, patut sekali ditandaskan pentingnya nasionalisme, disiplin
nasional, dan etos kerja.
Sekarang bangsa
Indonesia jauh sekali dari tujuan nasional yang ia tetapkan ketika memper-
juangkan kemerdekaannya. Nasionalisme adalah sikap hidup dan semangat yang
mengusahakan yang terbaik bagi bangsa kita agar selalu mendapat tempat
terhormat di antara bangsa-bangsa di dunia. Indonesia menjadi kebanggaan
seluruh rakyatnya.
Harga diri
setiap manusia Indonesia sangat dipengaruhi keadaan bangsanya, tempat dan
posisi bangsanya di tengah umat manusia. Sebab itu, nasionalisme menjadi
dorongan kuat untuk selalu mengusahakan yang terbaik bagi bangsanya, bahkan
kesediaan berkorban untuk kepentingan bangsa apabila diperlukan. Sikap hidup
dan semangat itulah yang memenuhi kalbu para pejuang kemerdekaan. Perjuangan
itu memaksa penjajah Belanda mengakui kemerdekaan dan kedaulatan bangsa
Indonesia.
Setelah 68
tahun merdeka, ter- nyata kondisinya jauh dari membanggakan, malah seperti
bangkrut. Obat paling tepat untuk mengubah itu adalah menggelorakan kembali
sikap dan semangat itu untuk membawa bangsa bangkit mencapai yang terbaik.
Pasti ada yang
menyangsikan kemungkinan itu terjadi sebab korupsi berlangsung di segala lini
oleh kalangan kaum politik, sikap keras radikal merusak bangsa sendiri,
hilangnya rasa persatuan dan solidaritas, serta konsumsi narkoba. Namun, saya
yakin masih ada yang sehat kuat lahir batin dan sanggup bangkit.
Pada tahun 1945
pun tak sedikit yang lebih suka berpihak kepada penjajah dan tak suka melihat
Indonesia merdeka. Malah boleh dibilang bahwa pada 1948 ketika Belanda
menyerang Yogyakarta serta menahan presiden dan wakil presiden RI serta banyak
pemimpin, para pejuang yang tak mau menyerah kepada Belanda merupakan minoritas
dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mereka terus berjuang dan akhirnya membawa
kemenangan. Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah teladan paling jelas dari
kalangan pejuang itu. Maka, sekarang pasti juga ada yang tak mau dikalahkan
oleh kondisi bangsa yang bangkrut dan sanggup bergerak mengibarkan bendera
nasionalisme Indonesia yang tangguh.
Dulu perjuangan
merebut kemerdekaan, sekarang perjuangan merebut keunggulan bangsa dalam
kehidupan internasional. Perjuangan merebut kemerdekaan, di samping punya aspek
mental moral yang kuat, bertitik berat pada aspek adu kuat fisik. Perjuangan
merebut keunggulan sekarang menuntut kekuatan mental moral yang tangguh,
sekalipun juga memerlukan kekuatan fisik yang ulet dan tangguh untuk mampu
berjuang lama.
Harus bisa bangkit
Keberhasilan
perjuangan merebut keunggulan terutama harus diwujudkan melalui disiplin
nasional dan etos kerja. Hanya dengan disiplin nasional kuat, kalangan yang
minoritas dalam jumlah akan dapat menghasilkan performa yang meyakinkan, yang
membawa bangsa kembali kepada jalur yang benar dan kepada kemenangan. Karena
ada semangat nasional yang kuat, segenap pejuang akan sanggup dan bersedia
menegakkan disiplin nasional.
Mereka akan
selalu mengendalikan diri untuk bersatu, bersikap jujur, sungguh-sungguh dalam
segala tindakan dan perbuatan, loyal dan setia kepada tujuan nasional serta
kepada organisasi dan sesama pejuang, berani karena benar untuk berbuat yang
terbaik bagi bangsa dan menjaga tegaknya hukum dan peraturan.
Disiplin
nasional yang kuat itu harus menghasilkan realitas baru yang memiliki
keunggulan. Maka, dengan disiplin nasional, dikembangkan etos kerja tinggi:
menghasilkan performa yang tak hanya besar dalam kuantitas, juga menonjol dalam
kualitas.
Etos kerja
merupakan sikap selalu kerja keras dalam jumlah jam banyak, tetapi juga sikap
menghasilkan kualitas terbaik. Etos kerja itu meliputi seluruh aspek kehidupan
bangsa, baik dalam produksi pertanian, kelautan, pertambangan, segala macam
industri, maupun dalam penegakan hukum, pendidikan, dan pengembangan iptek.
Juga dalam berbagai aspek budaya, seni, dan olahraga. Tak boleh dan tak akan
lagi Timnas PSSI dipermalukan dengan 8-0 seperti baru kita alami, satu hal yang
tak pernah terjadi sepanjang sejarah PSSI.
Para pejuang
merebut keunggulan melakukan itu semua dengan melandasi perjuangannya dengan
dasar negara Pancasila sebab hanya dengan jalan itu, perjuangan akan
menghasilkan tujuan nasional yang telah ditetapkan sejak perjuangan merebut
kemerdekaan.
Marilah mulai
bergerak di bidang dan tempat kita masing- masing dengan mengembangkan semangat
nasionalisme, disiplin nasional, dan etos kerja yang makin tangguh, serta
menciptakan koneksi antarkita sehingga menjadi satu gerakan nasional. Dulu kita
mulai dengan BKR di tempat kita masing-masing yang kemudian berkembang menjadi
TKR- TRI-TNI dan memilih Sudirman sebagai panglima besar. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar