Seruan dari
Kosovo
Donat Syla ; Jurnalis
dari Republik Kosovo,
Pemimpin
Redaksi Radiotelevision of Kosova (RTK)
|
SINDO,
02 November 2012
Sebelumnya saya ingin
memanfaatkan kesempatan melalui kolom pendek ini untuk menyapa warga Republik
Indonesia.
Menulis kolom ini adalah sebuah tantangan yang besar bagi saya seorang jurnalis dari negara kecil yang baru mendeklarasikan kemerdekaannya lima tahun lalu. Negeri kami sangat membutuhkan Indonesia.Kami sangat berharap agar pemerintah Indonesia bersedia mengakui kemerdekaan Kosovo. Barangkali rakyat Indonesia tidak pernah mendengar Kosovo, ini adalah negara terbaru di Eropa yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2008 dan telah diakui oleh hampir 90 negara anggota Perserikatan Bangsabangsa (PBB). Kosovo terletak di Roma, Istambul, Wina, Athena, oleh karena itu posisinya ada di jantung Eropa. Saya yakin rakyat Indonesia telah mendengar sedikitnya mengenai sejarah kota-kota tersebut di atas yang sangat berperan di awal mula peradaban Eropa. Bagaimanapun, dalam konteks sejarah, negara itu terpengaruhi peradaban Yunani kuno dan Romawi kuno, Kekaisaran Ottoman dan peradaban Barat,juga membutuhkan dukungan dari negaranegara yang jauh dalam rangka mendapat tempat setara dan memiliki hak yang sama dengan negara-negara lain dan memiliki hak pewakilan di PBB. Kosovo memperoleh dukungan kemerdekaan yang besar dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa setelah aksi genosida dan kekerasan sistematis yang dilakukan aparat negara Serbia di bawah kepemimpinan Presiden Serbia, Slobodan Milosevic. Milosevic meninggal sebelum pengadilan atas kejahatan yang dia lakukan di Kroasia, Bosnia, dan Herzegovina dan Kosovo, kejahatan yang tergolong sebagai kejahatan perang oleh Mahkamah Internasional. Banyak media, aktivis, dan organisasi hak asasi manusia menggambarkan Milosevic sebagai diktator terjahat di Eropa setelah Adolf Hitler dan tentara Nazinya. Intervensi dan bantuan dunia internasional untuk mencegah kekerasan aparatus Serbia di Kosovo telah diberikan berdasarkan alasan kemanusiaan untuk mencegah genosida dan etnosida seperti yang terjadi di Bosnia. Itu adalah keputusan yang telah diberikan masyarakat internasional untuk mencegah Tragedi Bosnia kedua di Kosovo. Intervensi militer melawan pasukan militer maupun paramiliter Serbia terjadi pada 1999. Saat ini, pasukan Serbia telah dideportasi dari Kosovo sebanyak lebih dari setengah jumlah penduduk Kosovo yang berjumlah 2 juta orang. Mayoritas penduduk Kosovo adalah Muslim, dan sebagian kecil yaitu penganut Agama Katolik dan Ortodoks. Penduduk Kosovo didominasi oleh bangsa Albania, namun ada juga Serbia,Turki, dan kebangsaan lainnya. Kosovo sangat membutuhkan dukungan Indonesia.Kemerdekaan Kosovo telah diakui oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi, namun Kosovo juga telah diakui oleh Negara-negara lain seperti Jepang, Australia,dan Selandia Baru. Sebagai seorang jurnalis yang sedang membangun sejarah negerinya,saya memohon agar pemerintah Indonesia mempertimbangkan pengakuan kemerdekaan kami. Hal ini akan sangat membantu negeri kami, terutama kami kaum muda. Rakyat Kosovo tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepentingannya di PBB dan di negeri lain. Mereka tidak bisa seperti negara lain untuk menyampaikan bahwa ribuan orang di Kosovo terbunuh. Bahwa di Kosovo, ribuan orang masih hilang dan ribuan wanita diperkosa selama masa perang, trauma akibat perang masih dirasakan hingga kini, bahkan banyak di antaranya yang memilih bunuh diri. Saya percaya, pengakuan kemerdekaan negara kami dari Indonesia akan memberikan dampak yang sangat besar dan negara lain di kawasan Asia Tenggara dan kawasan lainnya dapat mengikuti langkah yang sama. Saya harap seruan dari seorang jurnalis dari Benua Eropa yang jauh dari negara Anda ini akan membuat anda berpikir bahwa langkah pengakuan anda akan sangat membantu kami mendapatkan hak yang sama di PBB. Dan, hal ini hanya dapat tercapai jika Indonesia dan negara lainnya mengakui kemerdekaan kami, Kosovo. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar