Gonjang-Ganjing
Harga Daging
Khudori ; Pegiat Asosiasi
Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Anggota Kelompok Kerja Ahli Dewan Ketahanan
Pangan Pusat (2010-2014)
|
KORAN
TEMPO, 29 November 2012
“Kita hargai keteguhan pemerintah untuk
tidak menambah kuota impor (daging dan sapi) tahun ini. Ini merupakan bagian
dari upaya mencapai target swasembada daging sapi pada 2014. Namun, tanpa
membenahi usaha ternak sapi, rantai pasok (supply chain), moda transportasi,
dan RPH, gonjang-ganjing harga daging sapi setiap saat bakal terulang.”
Para jagal dan pedagang
daging sapi segar di enam daerah di Jawa Timur mogok selama lima hari, 24-28
November 2012. Aksi itu merupakan protes atas kenaikan harga daging yang
dinilai merugikan jagal dan pedagang di pasar tradisional. Jika ada jagal dan
pedagang yang memotong dan menjual daging di pasar tradisional, ia akan
didenda Rp 50 juta per hari. Sebelumnya, aksi mogok berjualan telah dilakukan
pedagang daging sapi di Jakarta. Mogok dilakukan agar pemerintah turun tangan
mengendalikan harga daging.
Seperti kuda liar berlari,
harga daging sapi sulit dijinakkan. Harga daging karkas melenting tinggi.
Minggu ketiga November, harga daging karkas di rumah pemotongan hewan
mencapai Rp 68 ribu per kg, naik 27 persen dari harga awal tahun (Rp 52-55
ribu per kg). Harga di tingkat konsumen melonjak menjadi Rp 90 ribu per kg.
Bahkan, di Jakarta, harga daging premium mencapai Rp 150 ribu per kg. Padahal
harga di awal tahun baru Rp 70 ribu per kg. Kenaikan harga yang tak
terkendali membuat pedagang bakso, pedagang makanan, serta pengusaha restoran
dan katering terpukul. Apalagi daging sapi tidak mudah didapatkan di pasar.
Importir dan pemerintah
saling tuding. Menurut importir, kenaikan harga terjadi karena daging langka.
Sumber masalahnya, pemerintah memangkas kuota impor daging dan sapi secara
drastis. Pada 2011, kuota impor daging dan sapi masing-masing 100 ribu ton
dan 560 ribu ekor. Tahun ini, kuota impor daging dan sapi dipangkas tinggal
34 ribu ton (tinggal 34 persen dibanding tahun lalu) dan 283 ekor (50
persen). Menurut importir, pemerintah terlalu optimistis dengan kemampuan
pasokan sapi domestik. Pendek kata, menurut importir, Indonesia belum siap
menghadapi pemotongan kuota impor sebesar itu.
Pemerintah punya versi
berbeda. Menurut pemerintah, pasokan lebih dari cukup. Sapi lokal bisa
memenuhi kebutuhan. Bahkan stok di perusahaan penggemukan sapi di Jabodetabek
saat ini ada 130 ribu ekor. Pada November-Desember juga akan masuk sisa impor
kuartal IV sebanyak 15 ribu sapi. Jika masih kurang, ada 5.000 sapi siap
potong dari Nusa Tenggara Barat. Menurut versi pemerintah, masalah ada pada
distribusi.
Mana yang benar? Dilihat
dari transmisi harga, kenaikan harga daging saat ini tidak wajar. Menjelang
Idul Adha, harga daging sapi hidup di peternak Rp 32 ribu per kg. Saat itu,
harga di tingkat konsumen Rp 80 ribu per kg. Saat ini, harga daging di
tingkat konsumen Rp 90-100 ribu per kg. Tapi harga daging sapi hidup di
tingkat peternak hanya Rp 33 ribu per kg. Transmisi harga dari peternak ke
konsumen bersifat asimetris. Ini menandakan pasar daging tak sehat. Dugaan
ada sekelompok kecil orang yang memiliki kekuatan mengendalikan pasokan, dan
mengatur harga di pasar, ada benarnya. Tujuannya, agar pemerintah kembali
membuka impor. Modus ini juga terjadi pada kedelai.
Kelangkaan sapi yang
dikeluhkan importir dan pedagang juga ada benarnya. Tetapi tentu bukan tanpa
alasan pemerintah memangkas kuota impor (daging dan sapi). Pemangkasan impor
didasari data populasi ternak domestik. Menurut hasil survei peternakan, per
Juni 2011 populasi sapi potong mencapai 14,82 juta ekor. Sebelumnya, data
populasi ternak ini belum kita miliki. Kebutuhan daging nasional tahun 2012
mencapai 484.060 ton. Kebutuhan itu dipenuhi dari daging lokal 399.320 ton,
sisanya 84.740 ton (17,5 persen) dari impor. Pasokan daging lokal itu setara
dengan 2,4 juta ekor. Dengan populasi sapi potong 14,82 juta ekor, kebutuhan
2,4 juta ekor tentu memadai.
Masalahnya, data-data itu
hanya angka mati di atas kertas, yang sama sekali tidak merefleksikan kondisi
di lapangan. Sampai saat ini struktur industri peternakan domestik untuk
semua komoditas ternak, termasuk sapi, sebagian besar (60-80 persen) bertahan
dalam bentuk usaha rakyat dan usaha sambilan yang berciri pendidikan rendah,
pendapatan rendah, manajemen dan teknologi konvensional, serta menggunakan
tenaga kerja keluarga (Yusdja dan Winarso, 2009). Bagi peternak jenis ini,
sapi adalah tabungan yang likuid yang bisa dimanfaatkan setiap saat ketika ada
kebutuhan mendesak. Usaha itu tersebar di banyak tempat. Tak mudah
memobilisasi ternak-ternak itu untuk memasok kebutuhan mendesak.
Ternak sapi belum menjadi
usaha utama karena dua hal. Pertama, akses modal melalui perbankan untuk
pengembangan peternakan komersial penggemukan maupun pembibitan skala kecil
(10-50 ekor per periode 2-4 bulan) cukup sulit diperoleh. Kedua, keterbatasan
sumber daya manusia, terutama tenaga kerja, sebagai pencari pakan hijauan
yang membatasi jumlah pemilikan ternak. Akibatnya, peternak sulit
meningkatkan jumlah ternak, sehingga sapi betina usia produktif terpaksa
harus jadi ternak konsumsi. Padahal, untuk menambah populasi, pemotongan sapi
betina produktif harus dihindari.
Jika pun ternak sudah
terkumpul, tidak mudah mendistribusikan dari produsen ke konsumen. Ini
terjadi karena jalur distribusi dari produsen ke konsumen amat panjang.
Ironisnya, dalam rantai distribusi yang panjang itu, margin tidak terbagi
merata. Pangsa terbesar margin pemasaran ada pada pedagang besar. Namun yang
menikmati keuntungan besar justru para jagal. Artinya, margin keuntungan
tidak terdistribusi adil. Selain itu, kita belum memiliki moda transportasi
khusus. Selama ini sapi dari NTT atau NTB diangkut menggunakan kapal (umum).
Ongkos angkut mahal karena, saat balik, kapal kosong. Ini salah satu yang
membuat harga daging sapi lokal lebih mahal ketimbang impor. Lagi pula,
karena kapal tak didesain khusus, selama perjalanan sapi bisa stres dan susut
bobot.
Yang tak kalah pelik adalah keberadaan
rumah pemotongan hewan (RPH). Saat ini baru ada 25 RPH bersertifikat.
Keberadaan RPH bersertifikat amat penting untuk menjamin kebutuhan konsumen
dan industri berbahan baku daging sapi. Sejumlah RPH inilah yang bakal
menjamin pasokan kebutuhan daging konsumen yang beragam dan berbeda-beda.
Masalahnya, selain RPH bersertifikat jumlahnya belum banyak, kapasitasnya
juga terbatas. Kita hargai keteguhan pemerintah untuk tidak menambah kuota
impor (daging dan sapi) tahun ini. Ini merupakan bagian dari upaya mencapai
target swasembada daging sapi pada 2014. Namun, tanpa membenahi usaha ternak
sapi, rantai pasok (supply chain),
moda transportasi ,dan RPH, gonjang-ganjing harga daging sapi setiap saat
bakal terulang. ●
|
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Selamat siang semuanya !!!
BalasHapusNama saya Tn. Rashid Husaen dan saya berasal dari Jawa Barat, Indonesia dan saya berbicara sebagai salah satu orang paling bahagia di dunia saat ini dan saya berkata pada diri sendiri bahwa pemberi pinjaman menyelamatkan keluarga saya dari situasi buruk kami, saya akan memberitahukan namanya kepada dunia. dan saya sangat senang mengatakan bahwa keluarga saya kembali selamanya karena saya membutuhkan pinjaman sebesar Rp300.000.000,00 untuk memulai hidup saya karena saya adalah satu ayah tunggal dengan 5 anak dan dunia sepertinya mengandalkan saya ketika saya mencoba untuk mendapatkan pinjaman Dari bank dan bank online menolak pinjaman saya, mereka mengatakan bahwa pendapatan saya rendah dan saya tidak memiliki jaminan untuk pinjaman jadi saya online dan hal-hal semakin sulit karena mereka merobek uang saya dengan janji manis untuk membantu saya
Sampai saya melihat posting ibu Nyonya Maria dari sebuah blog dan saya memohon padanya, dia memberi saya semua syarat dan ketentuan dan saya setuju dan dia mengejutkan saya dengan pinjaman yang mengubah hidup saya dan keluarga saya, dan pada awalnya saya berpikir ini tidak mungkin terjadi karena pengalaman masa lalu saya dan janji-janji palsu tetapi saya terkejut, saya menerima pinjaman saya Rp300.000.000,00 dan saya akan menyarankan siapa pun yang benar-benar membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Nyonya Maria Alexander wanita kata-katanya, melalui email : (Mariaalexander818@gmail.com) karena mereka adalah pemberi pinjaman yang paling memahami dan baik. siapa pun yang ingin pinjaman atau cara mendapatkan pinjaman asli, harus menghubungi Via
email: (mariaalexander818@gmail.com)
whatsapp: (+1 651-243-8090) Viber; (+1 651-243-8090)
Anda dapat menghubungi saya Ny. Rashid untuk informasi lebih lanjut (rashidhusaen18@gmail.com)
Allah Maha Besar
Terima kasih semuanya
Halo semuanya, saya Rika Nadia, saat ini tinggal orang Indonesia dan saya warga negara, saya tinggal di JL. Baru II Gg. Jaman Keb. Lama Utara RT.004 RW.002 No. 26. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberikan saran nyata kepada semua warga negara Indonesia yang mencari pinjaman online untuk berhati-hati karena internet penuh dengan penipuan, kadang-kadang saya benar-benar membutuhkan pinjaman , karena keuangan saya buruk. statusnya tidak begitu baik dan saya sangat ingin mendapatkan pinjaman, jadi saya jatuh ke tangan pemberi pinjaman palsu, dari Nigeria dan Singapura dan Ghana. Saya hampir mati, sampai seorang teman saya bernama EWITA YUDA (ewitayuda1@gmail.com) memberi tahu saya tentang pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ny. ESTHER PATRICK Manajer cabang dari Access loan Firm, Dia adalah pemberi pinjaman global; yang saya hubungi dan dia meminjamkan saya pinjaman Rp600.000.000 dalam waktu kurang dari 12 jam dengan tingkat bunga 2% dan itu mengubah kehidupan seluruh keluarga saya.
BalasHapusSaya menerima pinjaman saya di rekening bank saya setelah Nyonya. LADY ESTHER telah mentransfer pinjaman kepada saya, ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah Rp600.000.000 yang saya terapkan telah dikreditkan ke rekening bank saya. dan saya punya buktinya dengan saya, karena saya masih terkejut, emailnya adalah (ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM)
Jadi untuk pekerjaan yang baik, LADY ESTHER telah melakukannya dalam hidup saya dan keluarga saya, saya memutuskan untuk memberi tahu dan membagikan kesaksian saya tentang LADY ESTHER, sehingga orang-orang dari negara saya dan kota saya dapat memperoleh pinjaman dengan mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) silakan hubungi LADY ESTHER Dia tidak tahu bahwa saya melakukan ini tetapi saya sangat senang sekarang dan saya memutuskan untuk memberi tahu orang lain tentang dia, Dia menawarkan semua jenis pinjaman baik untuk perorangan maupun perusahaan dan juga saya ingin Tuhan memberkati dia lebih banyak,
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: (rikanadia6@gmail.com). Sekarang, saya adalah pemilik bangga seorang wanita bisnis yang baik dan besar di kota saya, Semoga Tuhan Yang Mahakuasa terus memberkati LADY ESTHER atas pekerjaannya yang baik dalam hidup dan keluarga saya.
Tolong lakukan dengan baik untuk meminta saya untuk rincian lebih lanjut tentang Ibu dan saya akan menginstruksikan, dan ada bukti pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui email: (estherpatrick83@gmail.com) Terima kasih semua