Selasa, 13 November 2012

Kemenangan Obama Harus Dimanfaatkan


Kemenangan Obama Harus Dimanfaatkan
( Wawancara )
Christianto Wibisono ;  Ekonom dan Pengamat Hubungan Internasional
SUARA KARYA, 10 November 2012



JAKARTA (Suara Karya): Masyarakat internasional menyambut haru kemenangan Barack Obama yang terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat. Dalam pemilihan Selasa (6/11), Obama secara meyakinkan, mampu mengalahkan Mitt Romney dari Partai Republik. Apa makna kemenangan Obama bagi Indonesia?
Obama menjadi orang Demokrat kedua yang terpilih kembali menjadi Presiden AS sejak Perang Dunia II. Kemenangan Obama dipastikan ketika CNN melaporkan keunggulan Obama di Ohio yang memberi 18 suara elektoral sehingga ia memperoleh 274 suara, di atas syarat batas perolehan suara untuk menenangkan pemilihan yakni 270 dari 538 electoral vote.
Bagi kita di tanah air, kemenangan Barack Obama dalam Pilpres Amerika Serikat kali ini hendaknya menjadi momentum untuk lebih mempererat hubungan dengan Amerika Serikat.
Kedekatan emosional Obama dengan Indonesia seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan. Itulah makna kemenangan Obama, yang semestinya berfaedah besar bagi bangsa kita.
Obama adalah simbol multikulturalisme, kesetaraan dan perdamaian. Sikapnya yang menolak perang, dan lebih mengedepankan dialog dan diplomasi, sangat berlawanan dengan pendahulunya George Bush, membuat masyarakat AS sadar bahwa perdamaian jauh lebih signifikan ketimbang menggelar perang di Afghanistan (Asia Selatan) dan Irak (Timur Tengah) yang menguras sumber daya Amerika.
Bagi kita di tanah air, kemenangan Barack Obama dalam Pilpres Amerika Serikat kali ini hendaknya menjadi momentum untuk lebih mempererat hubungan dengan Amerika Serikat. Berikut petikan wawancara wartawan Suara Karya, Muhamad Kardeni dengan ekonom yang juga pengamat hubungan internasional Christianto Wibisono di Jakarta, Rabu (7/11), menanggapi hubungan Indonesia-Amerika pasca kemenangan Obama.
Bagaimana anda melihat kemenangan Barack Obama dalam pilpres AS kali ini?
Mudah-mudahan untuk periode kedua ini, dia (Obama-red) bisa melaksanakan program kerjanya dengan baik karena kalau tidak, Amerika Serikat akan menjadi negara yang lemah.
Apa mungkin negara adidaya seperti Amerika bisa menjadi negara yang lemah?
Bisa saja, program kerja utama Obama itu kan kayak Robin Hood. Kalau Obama terus menjadi Robin Hood, Amerika tidak akan maju. Karena pengangguran-pengangguran di Amerika akan senang karena dikasih duit oleh negara. Kalau di Indonesia itu istilahnya dapat Bantuan Tunai Langsung (BLT). Nah kalau dapat BLT terus, banyak orang yang milih untuk tidak bekerja. Kalau ini terus dibiarkan oleh Obama, itu bisa membahayakan anggaran keuangan negara.
Menurut anda apa yang menjadi kunci kemenangan bagi Obama untuk Pilpres ini?
Kuncinya karena Obama menjanjikan jaminan sosial bagi pengangguran apalagi sekarang Amerika mengalami resesi ekonomi. Kalau kampanyenya Mitt Romney (capres Partai Republik-red) kan, mereka (pengangguran-red) disuruh cari duit sendiri. Nah kalau Obama beda, negara akan kasih duit, negara kasih BLT buat pengangguran-pengangguran disana, ya makanya banyak yang pilih Obama.
Kemenangan Obama apa ada pengaruhnya untuk Indonesia?
Menurut saya, Obama itu harus dimanfaatkan. Amerika itu kan perlu berdamai dengan Timur Tengah. Nah Indonesia harusnya bisa menjadi juru damai disitu. Kita tahu perang teror Amerika Serikat sedikitnya menghabiskan anggaran dana 1 trilyun rupiah per tahun. Kalau Indonesia bisa menjadi juru damai, sedikitnya anggaran pengeluaran Amerika itu bisa terminimalisir, dan tentunya Indonesia sebagai juru damai bisa dapat fee, karena membantu mengurangi belanja perang Amerika itu tadi. Sekarang kan tidak, malah kita saja yang terus nyetor ke Amerika.
Artinya pemerintah kita yang harus pro aktif melihat peluang itu?
Ya, Indonesia sebagai negara Islam terbesar demokrasi dunia harusnya mampu memimpin kekuatan Islam dunia yang moderat dan toleran untuk mendamaikan Israel-Palestina. Seharusnya pemerintah kita meyakinkan Amerika, daripada ikutan perang habiskan 1 trilyun setahun, mendingan damai saja. Kalau damai kan uangnya bisa ramai-ramai membangun Timur Tengah, dan Indonesia bisa mendapat keuntungan dari situ.
Dalam jangka pendek, apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia melihat kemenangan kedua Obama ini?
Yang harus dilakukan adalah agar Obama dekat dan mengerti tentang . Yang kita tahu saat ini, Amerika masih tetap menghadapi perang teror di Timur Tengah. Dalam kondisi ini, Indonesia harus berani bicara soal Pancasila dan UUD 1945 di panggung internasional. Kita harus yakinkan dunia internasional khususnya Amerika bahwa Pancasila dan UUD 1945 bisa menciptakan perdamaian dunia, dan Indonesia bisa menjadi juru damai dalam konflik di Timur Tengah.
Apa negara-negara Timur Tengah itu mau berdamai, melihat perangnya sudah puluhan tahun?
Saya yakin Palestina-Israel sudah capek perang 50 tahun. Yang bisa menjadi juru damai itu cuma Indonesia sebagai negara Islam terbesar, tidak bisa Vladimir Putin atau Hu Jin Tao bahkan Amerika sendiri yang bisa mendamaikan. Dengan modal sebagai negara Islam terbesar dunia yang demokratis, Indonesia bisa mengambil peran itu.
Bagaimana meyakinkan Amerika, Indonesia bisa menciptakan perdamaian dunia, sementara kondisi di negara Indonesia sendiri masih sering terjadi konflik horizontal?
Betul, ini memang yang susah, konsepnya sudah bagus bahwa Pancasila dan UUD 1945 bisa menciptakan perdamaian. Cuma kalau kita melihat apa yang terjadi di Lampung, bagaimana orang saling serang, itu membuktikan bahwa kita hanya teori saja pada prakteknya kita bukan sebagai negara Pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar