|
Kemenangan
Obama Harus Dimanfaatkan
( Wawancara )
Christianto Wibisono ; Ekonom dan Pengamat Hubungan Internasional
|
SUARA
KARYA, 10 November 2012
|
JAKARTA
(Suara Karya): Masyarakat internasional menyambut haru kemenangan Barack
Obama yang terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat. Dalam pemilihan
Selasa (6/11), Obama secara meyakinkan, mampu mengalahkan Mitt Romney dari
Partai Republik. Apa makna kemenangan Obama bagi Indonesia?
Obama
menjadi orang Demokrat kedua yang terpilih kembali menjadi Presiden AS sejak
Perang Dunia II. Kemenangan Obama dipastikan ketika CNN melaporkan keunggulan
Obama di Ohio yang memberi 18 suara elektoral sehingga ia memperoleh 274
suara, di atas syarat batas perolehan suara untuk menenangkan pemilihan yakni
270 dari 538 electoral vote.
Bagi
kita di tanah air, kemenangan Barack Obama dalam Pilpres Amerika Serikat kali
ini hendaknya menjadi momentum untuk lebih mempererat hubungan dengan Amerika
Serikat.
Kedekatan
emosional Obama dengan Indonesia seharusnya bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan. Itulah makna kemenangan
Obama, yang semestinya berfaedah besar bagi bangsa kita.
Obama
adalah simbol multikulturalisme, kesetaraan dan perdamaian. Sikapnya yang
menolak perang, dan lebih mengedepankan dialog dan diplomasi, sangat
berlawanan dengan pendahulunya George Bush, membuat masyarakat AS sadar bahwa
perdamaian jauh lebih signifikan ketimbang menggelar perang di Afghanistan (Asia
Selatan) dan Irak (Timur Tengah) yang menguras sumber daya Amerika.
Bagi
kita di tanah air, kemenangan Barack Obama dalam Pilpres Amerika Serikat kali
ini hendaknya menjadi momentum untuk lebih mempererat hubungan dengan Amerika
Serikat. Berikut petikan wawancara wartawan Suara
Karya, Muhamad Kardeni dengan ekonom yang juga pengamat hubungan
internasional Christianto
Wibisono di Jakarta, Rabu
(7/11), menanggapi hubungan Indonesia-Amerika pasca kemenangan Obama.
Bagaimana
anda melihat kemenangan Barack Obama dalam pilpres AS kali ini?
Mudah-mudahan
untuk periode kedua ini, dia (Obama-red) bisa melaksanakan program kerjanya
dengan baik karena kalau tidak, Amerika Serikat akan menjadi negara yang
lemah.
Apa
mungkin negara adidaya seperti Amerika bisa menjadi negara yang lemah?
Bisa
saja, program kerja utama Obama itu kan kayak Robin Hood. Kalau Obama terus
menjadi Robin Hood, Amerika tidak akan maju. Karena pengangguran-pengangguran
di Amerika akan senang karena dikasih duit oleh negara. Kalau di Indonesia
itu istilahnya dapat Bantuan Tunai Langsung (BLT). Nah kalau dapat BLT terus,
banyak orang yang milih untuk tidak bekerja. Kalau ini terus dibiarkan oleh
Obama, itu bisa membahayakan anggaran keuangan negara.
Menurut
anda apa yang menjadi kunci kemenangan bagi Obama untuk Pilpres ini?
Kuncinya
karena Obama menjanjikan jaminan sosial bagi pengangguran apalagi sekarang
Amerika mengalami resesi ekonomi. Kalau kampanyenya Mitt Romney (capres
Partai Republik-red) kan, mereka (pengangguran-red) disuruh cari duit
sendiri. Nah kalau Obama beda, negara akan kasih duit, negara kasih BLT buat
pengangguran-pengangguran disana, ya makanya banyak yang pilih Obama.
Kemenangan
Obama apa ada pengaruhnya untuk Indonesia?
Menurut
saya, Obama itu harus dimanfaatkan. Amerika itu kan perlu berdamai dengan
Timur Tengah. Nah Indonesia harusnya bisa menjadi juru damai disitu. Kita
tahu perang teror Amerika Serikat sedikitnya menghabiskan anggaran dana 1
trilyun rupiah per tahun. Kalau Indonesia bisa menjadi juru damai, sedikitnya
anggaran pengeluaran Amerika itu bisa terminimalisir, dan tentunya Indonesia
sebagai juru damai bisa dapat fee, karena membantu mengurangi belanja perang
Amerika itu tadi. Sekarang kan tidak, malah kita saja yang terus nyetor ke
Amerika.
Artinya
pemerintah kita yang harus pro aktif melihat peluang itu?
Ya,
Indonesia sebagai negara Islam terbesar demokrasi dunia harusnya mampu
memimpin kekuatan Islam dunia yang moderat dan toleran untuk mendamaikan
Israel-Palestina. Seharusnya pemerintah kita meyakinkan Amerika, daripada
ikutan perang habiskan 1 trilyun setahun, mendingan damai saja. Kalau damai
kan uangnya bisa ramai-ramai membangun Timur Tengah, dan Indonesia bisa
mendapat keuntungan dari situ.
Dalam
jangka pendek, apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia melihat
kemenangan kedua Obama ini?
Yang
harus dilakukan adalah agar Obama dekat dan mengerti tentang . Yang kita tahu
saat ini, Amerika masih tetap menghadapi perang teror di Timur Tengah. Dalam
kondisi ini, Indonesia harus berani bicara soal Pancasila dan UUD 1945 di
panggung internasional. Kita harus yakinkan dunia internasional khususnya
Amerika bahwa Pancasila dan UUD 1945 bisa menciptakan perdamaian dunia, dan
Indonesia bisa menjadi juru damai dalam konflik di Timur Tengah.
Apa
negara-negara Timur Tengah itu mau berdamai, melihat perangnya sudah puluhan
tahun?
Saya
yakin Palestina-Israel sudah capek perang 50 tahun. Yang bisa menjadi juru
damai itu cuma Indonesia sebagai negara Islam terbesar, tidak bisa Vladimir
Putin atau Hu Jin Tao bahkan Amerika sendiri yang bisa mendamaikan. Dengan
modal sebagai negara Islam terbesar dunia yang demokratis, Indonesia bisa
mengambil peran itu.
Bagaimana
meyakinkan Amerika, Indonesia bisa menciptakan perdamaian dunia, sementara
kondisi di negara Indonesia sendiri masih sering terjadi konflik horizontal?
Betul, ini memang yang
susah, konsepnya sudah bagus bahwa Pancasila dan UUD 1945 bisa menciptakan
perdamaian. Cuma kalau kita melihat apa yang terjadi di Lampung, bagaimana
orang saling serang, itu membuktikan bahwa kita hanya teori saja pada
prakteknya kita bukan sebagai negara Pancasila. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar