Jumat, 02 Agustus 2013

Menghafal Al Quran di Amerika Serikat

Menghafal Al Quran di Amerika Serikat
Ali Mustafa Yaqub  ;   Imam Besar Istiqlal Jakarta dan Advisor Darul Uloom New York
          KOMPAS, 02 Agustus 2013

Bagi sebagian orang, judul tulisan ini aneh. Bagaimana mungkin di negara yang kondang sebagai negara serba sekuler, ada orang yang menghafal Al Quran. Anggapan aneh itu akan hilang dengan sendirinya manakala yang bersangkutan mengetahui bahwa di Amerika Serikat banyak madrasah atau pesantren untuk menghafal Al Quran.
Berdasarkan yang kami ketahui sampai saat ini, di AS terdapat tiga madrasah atau pesantren untuk menghafal Al Quran. Pertama, Pesantren Darul Uloom New York yang nama lengkapnya adalah Institute of Higher Islamic Education dan berlokasi di Jamaica New York City. Pesantren atau institut ini di dirikan Maulana Syahiidul Islam, seorang ulama asal Banglades, pada 1997. Kini Darul Uloom New York dipimpin oleh Ustaz Michael Olivery (Mikail Abdurrahman), warga AS asli.
Pesantren
Sejak didirikan sampai 2013, Darul Uloom New York telah meluluskan 60 hafidz/hafidzah (penghafal Al Quran 30 juz). Darul Uloom New York yang kini memiliki 200 santri, 40 di antaranya tinggal di asrama selebihnya pulang pergi ke rumah masing-masing. Karena ada yang tinggal di asrama, Darul Uloom New York dapat disebut pesantren.
Penanggung jawab program tahfidz adalah Dr Syeikh Hasan Ahmad Abunar al-Hafidz, warga Mekkah kelahiran Palestina, alumnus di Universitas Al Quran al-Karim Khartoum Sudan. Sistem menghafal Al Quran di Darul Uloom ada dua: santri mukim di dalam pesantren dan santri yang pulang pergi ke rumah masing-masing. Mereka belajar dari pukul delapan pagi sampai lima sore. Mereka menghafal Al Quran dengan bimbingan para guru yang kebanyakan berasal dari Timur Tengah dan anak Benua India. Pada 22 Juni 2013 Darul Uloom New York mewisuda 51 santri, sembilan di antaranya hafal Al Quran 30 juz.
Madrasah lain yang juga membimbing hafalan Al Quran adalah Al-Huda School di College Park, Negara Bagian Maryland, dekat Washington. Al-Huda School didirikan Ustaz Safi khan, warga AS keturunan Pakistan, pada 1995. Al-Huda School kini memiliki 700 murid dengan jenjang pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi yang bernama Universitas TOOBA.
Al-Huda School yang berada di atas lahan seluas 10 hektar akan mengembangkan kampusnya di atas lahan 25 hektar yang dijuluki The Home of Heart. Al-Huda School tampaknya tidak bisa disebut pesantren karena tidak ada santri yang mukim. Para santri belajar mulai pukul delapan pagi sampai empat sore. Sejak didirikan, Al-Huda School telah meluluskan 85 hafidz/hafidzah  (penghafal Al Quran 30 juz), di antaranya adalah hafidz dari Indonesia asal Gresik. Saat ini terdapat enam keluarga Indonesia yang putra-putrinya belajar di Al-Huda School.
Privat
Madrasah yang ketiga untuk menghafal Al Quran adalah Darul Uloom School di Atlanta, Georgia. Sayang, kami belum memperoleh datanya karena belum pernah mengunjungi madrasah ini. Kami hanya mengenal salah seorang alumnusnya yang hafal Al Quran 30 juz ketika kami bertemu di Los Angeles, 2008.
Di samping dua cara di atas, menghafal Al Quran di AS juga dilakukan dengan sistem privat. Guru tahfidz (pembimbing hafalan Al Quran) datang ke rumah murid, atau sebaliknya murid datang ke rumah guru, sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama. Cara menghafal Al Quran seperti ini dapat ditemukan di Washington dan Omaha, Negara Bagian Nebraska. Sayang, kami tidak mendapatkan data yang pasti karena cara yang ketiga ini sifatnya privat.

Di Indonesia sulit menemukan seseorang yang hafal Al Quran 30 juz dan dia tak bermukim sama sekali di pesantren khusus menghafal Al Quran. Karena itu, melihat sistem menghafal Al Quran dengan tiga cara seperti tadi, tampaknya cara menghafal Al Quran di AS lebih canggih daripada cara menghafal Al Quran di Indonesia. Di Indonesia menghafal Al Quran dengan benar-benar hafal 30 juz hanya dapat dilakukan di pesantren khusus menghafal Al Quran. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar