Senin, 17 Juni 2013

Hari Raya Seni (di) Indonesia

Hari Raya Seni (di) Indonesia
Agus Dermawan T ;   Penulis Buku-buku Berbasis Seni, Sosial, dan Budaya
KOMPAS, 16 Juni 2013


Sejak dahulu kala manusia butuh momentum. Secara konvensional sebuah momentum ditandai titik puncak sementara, yang disebut hari raya. Itu sebabnya bangsa-bangsa sedunia tak henti memformulasi dan menyepakati hari-hari raya. Dari sini lantas lahir hari raya agama, hari raya politik dan perjuangan bangsa, hari raya kebaikan alam semesta, hari raya ilmu pengetahuan, hari raya kepeloporan yang berkait dengan integritas dan kearifan.

Dalam titik puncak hari raya itu manusia lantas melakukan refleksi, untuk kemudian menyusun ulang cara dan jalan demi memperbaiki tujuan. Dengan begitu, sebuah hari raya adalah momentum yang sengaja diciptakan manusia sebagai ”titik berangkat baru”. Sebagai halte yang menawarkan estafet untuk melanjutkan kehidupan menuju ke cakrawala yang lebih sempurna. Karena, seperti dikatakan Albert Camus, penerima Nobel 1957: keberhasilan sekarang sesungguhnya adalah perintah untuk berlari menuju prestasi yang lebih tinggi. Maka, setiap hari raya adalah awal perjuangan baru yang ditolakkan dari anak-tangga baru.

Bukan anak tiri

Dari banyak jajaran hari raya itu juga diproklamasikan hari besar yang berhubungan dengan kesenian. Dalam lingkup dunia kita dikenalkan dengan Hari Seni Internasional pada 15 April, yang diambil dari tanggal dan bulan kelahiran seniman Leonardo da Vinci. Hari Buku (Sastra) Sedunia yang ditetapkan 23 April, tanggal bulan wafatnya sastrawan William Shakespeare dan Miguel Cervantes, pengarang Don Quixote. Sementara di Indonesia telah lahir Hari Film Nasional, Hari Musik Nasional, Hari Batik Nasional, Hari Sastra Nasional, dan sebagainya.

Munculnya hari-hari raya kesenian didorong oleh kembalinya kepercayaan manusia modern kepada artes liberales, seni-seni atau ilmu-ilmu bebas. Sebuah pemikiran yang lahir pada zaman Romawi dan tumbuh sebagai prinsip keilmuan yang kuat pada Abad Pertengahan di Eropa. Artes liberales adalah pengetahuan dasar manusia yang menjentrengkan tujuh ilmu nan tak terpisahkan sehingga disebut septem artes. Tujuh ilmu wajib itu adalah: gramatika, dialektika, retorika, aritmetika, geometri, astronomi, dan musik. Kita memahami, yang disebut sebagai ”musik” di situ adalah seni secara keseluruhan, dengan mengangkat seni lagu, seni sastra, seni drama, seni rupa, dan sebagainya.

Kembalinya paham artes liberales menjadikan kesenian tak dapat lagi dianaktirikan dalam peradaban modern. Hal inilah yang menyebabkan lahirnya para filantrop kesenian sekelas Bernard Osher, Peter Lewis, Robert Meyerhoff, George Lucas, Ciputra (Artpreneur Center), Budi Hartono (Djarum Apresiasi Budaya) sampai Jakob Oetama (Bentara Budaya). Para filantrop ini, selain menyumbangkan jutaan dolar untuk seni, juga mendukung dikumandangkannya hari-hari raya seni.

Hari raya seni menjadi sangat penting untuk Indonesia. Negeri superkaya kesenian, tetapi perikehidupan bangsanya ringkih lantaran digerus ketamakan ekonomi dan kegemaran bergaduh sosial dan politik. Suatu hal yang memburamkan mata sehingga melihat kesenian sekadar sebagai alat penghibur, dan menatap artis cuma sebagai alat pelunak untuk mencapai keberingasan kekuasaan, yang ujung-ujungnya korupsi.

Hari Seni Rupa

Pada minggu-minggu ini, sejumlah elemen seni rupa sedang berusaha mengegolkan Hari Seni Rupa Nasional. Ada yang memasang 23 April sebagai titik puncak momentum. Tanggal dan bulan ini merujuk saat wafat Raden Saleh, 1880, atau 15 Mei, yang (agak) diyakini sebagai hari kelahiran maestro Affandi. Atau 23 Oktober, tanggal dan bulan kelahiran Persagi (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia), organisasi seni rupa penting yang dibentuk S Sudjojono dan teman-temannya di Jakarta, 1938 silam. Walau Raden Saleh, Affandi, dan Sudjojono tercatat sebagai modernis, proposal Hari Seni Rupa Nasional mengusung semua mazhab dan sektor seni rupa. Seni rupa tradisional sampai kontemporer memiliki hari raya yang sama.

Sesungguhnya konsep Hari Seni Rupa Nasional ini telah dibahas sejak era Fuad Hassan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1985-1993. Dan konsep itu didukung oleh Menteri penerusnya, Wardiman Djojonegoro. Tetapi agaknya rezim Orde Baru belum melihat kesenian sebagai bagian teramat penting dalam tubuh peradaban bangsa. Proposal pun tinggal bayangan. Fuad Hassan mengatakan bahwa seni rupa Indonesia punya pertumbuhan luar biasa, dengan ragam tiada terhingga, sehingga harus punya ”hari lebaran” sendiri.

Dengan adanya hari raya itu, seni rupa Indonesia diyakini memiliki momentum di banyak aspek. Pameran 
seni rupa besar dan kecil bisa serempak dilakukan di sejumlah wilayah, dengan menggerakkan Taman Budaya dan Dewan Kesenian di seluruh daerah. Seminar dan dialog seni rupa reflektif dan perspektif bisa digelar di mana-mana, dalam atmosfer yang sama. Upaya pemetaan situasi dan penggalakan infrastruktur seni rupa (art shop, galeri, sanggar, museum) bisa kembali dikaji. Kompetisi seni rupa, dari perupa anak-anak sampai perupa profesional yang beribu-ribu jumlahnya diadakan di semua penjuru. Puncak-puncak prestasi karya bisa dipertunjukkan ke masyarakat luas, untuk memberi tolok ukur seni rupa Indonesia, dalam kaitan internasionalisasi.

Yang tak kalah penting, dengan adanya Hari Seni Rupa Nasional, pemerintah bisa secara jelas ikut ”bertanggung jawab” sebagai fasilitator. Karena di mana-mana seni rupa bangsa adalah milik negara juga. Dengan begitu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai kewajiban mengucurkan anggaran tetap bagi seni rupa Indonesia. Pada bagian hulu, Kementerian Keuangan juga digedor pemahamannya bahwa seni rupa adalah anak-kandung Indonesia yang harus diurusi.


Pada 26 Juli 2010, dalam acara dialog budaya di Istana Presiden Tampaksiring, Bali, saya mengangkat ihwal hari raya seni rupa ini di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang didampingi enam menteri. Pak Presiden bersukacita mendengarnya dan dengan antusias melimpahkan gagasan itu kepada Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh serta Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Jero Wacik. Di hari-hari kemudian kita tahu, Jero Wacik alih jabatan, dan Pak Nuh terus disibukkan berbagai ihwal, seperti ujian nasional yang keteteran.

3 komentar:

  1. Saya sangat bersyukur kepada Ibu Fraanca Smith karena telah memberi saya
    pinjaman sebesar Rp900.000.000,00 saya telah berhutang selama
    bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan
    saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua
    menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah
    yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan
    belajar tentang Franca Smith di salah satu blog saya menghubungi franca
    smith konsultan kredit via email:(francasmithloancompany@gmail.com) dengan
    keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun ini tahun dan
    harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan
    pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya
    telah diselesaikan, sekarang saya memiliki nilai yang sangat besar dan
    usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk
    diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan
    hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu franca Smith via email:(
    francasmithloancompany@gmail.com)

    BalasHapus
  2. Nama Perusahaan ::::: ONE BILLION RISING FUND
    Gmail ::: onebillionrisingfund@gmail.com

    Salam dari Perancis

    Saya ingin menciptakan kesadaran bagi orang-orang saya di Indonesia tentang Perusahaan Pinjaman bahwa saya mendapat pinjaman dari untuk mengurus tagihan medis orang tua saya dan saya dapat membuka bisnis keluarga untuk mereka

    ONE BILLION RISING FUND adalah perusahaan pinjaman yang datang untuk membantu saya selama krisis keuangan saya dan saya bisa mendapatkan pinjaman Euro15,000.00

    Jadi saya pergi untuk memberi tahu sesama orang Indonesia bahwa jika mereka membutuhkan pinjaman asli dari perusahaan tepercaya, mereka harus menghubungi ONE BILLION RISING FUND karena mereka telah menyelesaikan keraguan saya dan sekarang saya tahu bahwa tidak semua pemberi pinjaman online baik tetapi perusahaan buruk. tidak akan membiarkan kita melihat pemberi pinjaman yang baik
    Saya telah mendengar dan bertemu banyak pemberi pinjaman palsu ketika saya berada di Indonesia dan mereka semua membuat hidup saya di Indonesia tidak layak karena rahmat Tuhan saya memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan ke Prancis dan sudah 5 tahun sejak saya di sini di Perancis di mana saya bertemu dengan satu-ke-satu agen ONE BILLION RISING FUNDdan dia memperkenalkan memberi saya perusahaan gmail bahwa saya harus menghubungi perusahaan dan dia juga membantu saya mendapatkan pinjaman

    Maksud saya adalah bahwa masih ada pemberi pinjaman online nyata tetapi jika Anda masih tidak yakin bagaimana cara mendapatkan pinjaman, saya akan mendorong Anda untuk menghubungi perusahaan ini dengan Gmail di atas dan saya memastikan bahwa Anda akan mendapatkan pinjaman dengan lancar dan mudah.

    Bersenang-senang selalu dengan ONE BILLION RISING FUND online

    Gmail saya
    Andy Muhammad Dwi
    andymuhammad.dwi@gmail.com

    Tambahkan ne di Google Hangout

    Tetap Perpesona

    BalasHapus
  3. Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa stres dan kesulitan keuangan,

    Setelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan

    Saya mengajukan sejumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diminta untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu hanya lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memerintahkan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.

    Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui E-mail (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,

    Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)
    Terima kasih semua.

    BalasHapus