Rabu, 28 Juli 2021

 

Tentang Ivermectin Sebaiknya Tunggu Hasil Uji Klinis

Zubairi Djoerban ;  Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

KOMPAS, 28 Juli 2021

 

 

                                                           

Menanggapi pemahaman yang berbeda- beda, perlu diketahui, Ivermectin menjadi terkenal karena diklaim berhasil menurunkan kasus positif dan yang meninggal karena Covid-19 di India. Ada penelitian yang menyimpulkan Ivermectin bisa mengobati Covid-19, tetapi ada juga penelitian sebaliknya: Ivermectin berbahaya untuk pasien Covid-19.

 

Ivermectin adalah obat cacing yang sudah mendapat izin badan pengawasan obat dan makanan, seperti BPOM di Indonesia, FDA di Amerika Serikat, dan sejumlah negara lain. Harganya murah sehingga kalau betul bisa mengatasi Covid-19, hal itu akan sangat menolong.

 

Saat ini, Kementerian Kesehatan India sudah menarik Ivermectin dari daftar obat untuk Covid-19, tidak boleh untuk mengobati Covid-19 lagi. FDA juga melarang penggunaan Ivermectin karena pada dosis untuk Covid-19, efek sampingnya berbahaya. Lembaga pengawas obat Eropa, EMA, masih memperbolehkan dalam kerangka uji klinis, sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 

Bagaimana mengenai kesaksian banyak orang yang minum Ivermectin dan sembuh? Penjelasannya demikian. Di antara mereka yang terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, sebanyak 80 persen adalah orang tanpa gejala (OTG). Mereka akan sembuh meski tidak mendapat obat apa pun. Yang 20 persen mempunyai gejala lebih berat, harus dirawat di rumah sakit, sebagian masuk ICU, dan meninggal. Karena itu, sebenarnya sukar sekali untuk menilai apa yang menyembuhkan para pasien ini.

 

Untuk itu, BPOM kini menguji klinis Ivermectin. Namun, karena berbagai desakan, sambil menunggu hasil uji klinis, BPOM menyatakan bahwa Ivermectin boleh diresepkan oleh dokter, tetapi dosis dan pengawasannya persis dengan protokol uji klinis yang sedang berlangsung di beberapa rumah sakit.

 

Jadi, dokter yang tidak tahu protokol uji klinis tidak boleh meresepkan. Ivermectin juga tidak boleh dipromosikan karena BPOM sudah menyatakan bahwa Ivermectin bukan obat untuk Covid-19.

 

BPOM adalah lembaga negara yang mengawasi penggunaan obat dan makanan demi keselamatan masyarakat. Jadi, sebaiknya kita menunggu hasil uji klinis tersebut. ●

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar