Minggu, 25 Juli 2021

 

Antara ”Sinergi”, ”Sinergitas”, dan ”Sinergisitas”

Antonius Galih Rudanto dan Nur Adji ;  Penyelaras Bahasa Kompas

KOMPAS, 24 Juli 2021

 

 

                                                           

Akhir-akhir ini sering sekali muncul kata sinergi, sinergitas, dan sinergisitas. Ketiga kata tersebut mudah sekali ditemukan di media dalam jaringan. Tidak hanya dalam tubuh berita, tetapi juga di judul berita.

 

Berikut beberapa judul berita dengan menggunakan ketiga kata tersebut yang diambil dari media daring.

 

1.   Bangun Sinergisitas dengan Dunia Usaha, Polteknaker Adakan Rakor

2.   Program Sinergisitas Kementerian dalam Penanggulangan Terorisme Dinilai Positif

3.   Kapolri Listyo Sigit Bertemu Panglima TNI, Bahas Sinergisitas dan Soliditas

4.   Perkuat Sinergisitas, TNI-Polri dan Forkopimda Kalteng Bentuk Organisasi

5.   Butuh Sinergitas Pusat dan Daerah untuk Sukseskan Pembangunan SDM

6.   Tata Kelola Keamanan Laut Harus Utamakan Sinergitas

7.   Imlek dan Sinergi Nasional

 

Pertanyaannya, mana yang tepat di antara ketiga kata itu? Jangan-jangan, malah semuanya benar dan dapat digunakan.

 

Sebenarnya mudah ditebak, kata ini berasal dari bahasa Inggris, yakni synergy. Mengapa muncul tiga kata padanan dalam bahasa Indonesia untuk lema synergy?

 

Synergy dalam bahasa Inggris secara leksikal diartikan lebih kurang sebagai ’hubungan yang saling menguntungkan dari pihak-pihak yang berbeda’. Sementara sinergi, menurut KBBI, diartikan sebagai ’operasi gabungan’.

 

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dalam teorinya tentang pengindonesiaan dari bahasa asing menyatakan, sufiks atau akhiran -(a)tion dalam bahasa Inggris menjadi -asi, -si.

 

Action, misalnya, diindonesiakan menjadi aksi, publication menjadi publikasi, coordination menjadi koordinasi, diplomation menjadi diplomasi, dan seterusnya. Sejauh ini, aplikasinya tidak ada masalah dan mudah dalam penerapan teorinya.

 

Adapun sufiks -ty dalam bahasa Inggris diindonesiakan menjadi –tas. Contohnya adalah university menjadi universitas, quality menjadi kualitas, quantity menjadi kuantitas, dan seterusnya. Lagi-lagi tidak ditemukan hal yang menyulitkan sehingga teori mudah diterapkan.

 

Lalu, bagaimana dengan sufiks -y atau y dalam bahasa Inggris? Y menjadi -i jika lafalnya ai atau i (Ernawati Haridah, 2017). Contohnya, accessory menjadi aksesori, geometry menjadi geometri, democracy menjadi demokrasi, physiology menjadi fisiologi, psychology menjadi psikologi, energy menjadi energi, dan masih banyak yang lain. Mudah bukan?

 

Lalu, bagaimana dengan kata sinergi, sinergitas, dan sinergisitas?

 

Berdasarkan kaidah

 

Menurut kaidah pengindonesiaan, secara jelas dan gamblang sinergi merupakan pengindonesian yang paling tepat, bukan berarti yang lain salah. Sebab, sinergi berasal dari bahasa Inggris, synergy. Y menjadi i jika lafalnya i.

 

Pertanyaannya kemudian, apakah ada dalam bahasa Inggris kata turunan sinergity dan synergisity sehingga ada pengindonesiaan sinergitas dan sinergisitas? Jawabannya tidak ada. Yang ada adalah kata turunan synergist, synergism, synergistic, synergically, dan synergistically.

 

Entah dari mana munculnya bentukan sinergitas dan sinergisitas, yang pasti keduanya dapat ditemukan dalam keseharian kita. Contoh-contoh di atas adalah buktinya.

 

Kedua kata itu mengingatkan kita pada kata efektivitas yang sampai hari ini juga masih diperdebatkan. Kata efektivitas adalah bentuk yang salah karena dalam bahasa sumbernya, bahasa Inggris, kata effectivity tidak dipergunakan.

 

Hal itu dikatakan Prof Anton Moeliono (almarhum) ketika mengasuh acara Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI (1973-1977). Katanya, turunan dari kata effective adalah effectiveness, effectively, effectual, dan effectually. Maka, tidak ada alasan untuk menerima bentuk efektivitas karena efektivitas mestinya berasal dari effectivity, yang ternyata tidak ada dalam bahasa Inggris.

 

Namun, pakar bahasa Prof JS Badudu (almarhum) berpendapat lain. Kata efektivitas dapat dipergunakan karena rujukannya bukan bahasa Inggris, melainkan bahasa Belanda.

 

Badudu menganggap kata efektivitas sudah lama dipergunakan dan diserap dari bahasa Belanda, effectiviteit. Kata ini menjadi lema dalam kamus Kramers’ Nederlands Woordenboek, cetakan ke-19, tahun 1979.

 

Bentuk akhir -teit pada effectiviteit setara dengan -ty dalam bahasa Inggris, yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi -tas. Kata effectiviteit merupakan bentuk analogi dari, misalnya, faculteit (faculty; fakultas) dan universiteit (university; universitas).

 

Bahwa kemudian effectiviteit ada dalam perbendaharaan bahasa Belanda, sedangkan effectivity tidak ada dalam bahasa Inggris, ihwal ini perlu ditelusuri lebih jauh.

 

Yang pasti, kata fakulteit (faculteit) dan universiteit (universiteit) pernah lama hidup dalam perbendaharaan bahasa Indonesia. Kedua kata ini, dan kata-kata lain yang mengandung -teit, kemudian berubah seturut haluan pengindonesiaan yang mengarah ke bahasa Inggris.

 

Maka, beranalogi kepada bentuk faculteit dan universiteit seperti yang sudah dijelaskan di atas, kata effectiviteit diserap dan dijadikan efektivitas. Badudu menganggap kita tentu tidak dapat menghilangkan begitu saja kata-kata Belanda yang begitu banyaknya dalam perbendaharaan bahasa kita.

 

Jalan tengah

 

Kata sinergitas dan sinergisitas bisa muncul karena dua penyebab. Pertama, pengguna bahasa Indonesia berasumsi bahwa -tas bisa ditempatkan pada kata apa saja. Kedua, bentuk akhir -tas diasumsikan berasal dari -ty, yang pada kenyataannya tidak ada dalam bahasa sumbernya, bahasa Inggris.

 

Namun, perdebatan mengenai hal-hal kebahasaan biasanya tetap ada jalan tengahnya. Terkait bentuk akhir -tas pada sinergitas, sinergisitas, dan juga efektivitas, bahasa Indonesia sebetulnya punya imbuhan yang kedudukannya sama dengan -tas, yakni imbuhan ke- + -an.

 

Kata sinergitas dan sinergisitas dapat diganti dengan kesinergian. Toh, makna yang disandangnya sama, yakni ’keadaan sinergi’ atau ’perihal sinergi’. Selain itu, dari segi pembentukan kata, kata kesinergian dapat dengan mudah ditelusuri asal-muasalnya.

 

Selain kesinergian, dari kata sinergi juga dapat diturunkan kata menyinergikan, bersinergi, disinergikan, persinergian, penyinergi, dan seterusnya.

 

Namun, apakah bentuk kesinergian ini akan beradu kuat dengan sinergitas dan sinergisitas yang tidak jelas asal-usulnya, hanya waktu yang akan menjawabnya. Ihwal ini pun dialami oleh keefektifan yang beradu kuat dengan efektivitas. ●

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar