Jumat, 02 Agustus 2013

Berbagi Dapat 10x Lipat

Berbagi Dapat 10x Lipat
Billy Boen  ;   CEO PT YOT Nusantara; Director PT Jakarta International Management; Shareholder, Rolling Stone Café
          KORAN SINDO, 02 Agustus 2013



Bulan suci Ramadan yang tinggal seminggu lagi identik dengan bulan untuk berbagi. Semua umat muslim membuka diri untuk berbagi di bulan suciini; karena kalau dari yang saya tahu, kebaikan yang dilakukan di bulan suci ini akan mendatangkan pahala yang berlipat. 

Saya yakin Anda pernah mendengar pepatah yang kira-kira bunyinya demikian, “Ketika kita berbagi, kita akan mendapatkan timbal balik sepuluh kali lipat dari apa yang kita berikan.” Sejujurnya, dulu tidak pernah saya mengerti apa makna dari pepatah ini. Ketika SMP saya sempat berpikir, “Gimana mungkin? Saya kasih Rp10.000 ke fakir miskin, trus saya akan dapat Rp100.000? Dari siapa?” Rasional saya “tidak sampai”. 

Di Twitter (@billyboen) saya sering kali bilang bahwa berbagi itu tidak harus semata uang. Berbagi itu bisa dalam bentuk ide, tenaga, waktu, pengalaman, dan sebagainya. Tapi kalau selain ide, tenaga, waktu, dan pengalaman, Anda bisa berbagi uang, lebih bagus lagi. Kunci dalam berbagi harus konsisten. Terus-menerus. Berbagi itu harus dibiasakan. Menurut saya, lebih baik berbagi secara konsisten (meski dalam jumlah yang kecil) daripada berbagi hanya satu kali dalam hidup ini (meski dalam jumlah yang besar).

 Oleh sebab itulah, saya selalu bilang, “Jangan bilang nanti saya akan mulai berbagi ketika saya sudah sukses.” Berbagi itu harus dibiasakan. Percaya deh, kalau Anda berpikir bahwa Anda baru akan mulai berbagi ketika Anda sudah sukses, nanti ketika Anda sudah sukses, Anda kemungkinan besar akan “lupa”. Saya selalu mengajak anak-anak muda untuk mulai berbagi dari sekarang, dan secara konsisten. 

Di depan mahasiswa, saya selalu bertanya apakah ada di antara mereka yang tidak sanggup untuk menyumbang Rp5.000 setiap bulan. Ya, untuk ukuran mahasiswa yang merantau dan ngekos, mungkin Rp5.000 cukup berarti, bisa untuk makan satu kali. Tapi apakah dengan tidak makan satu kali, lantas kita bisa meninggal? Kan ngga? Jadi, bukan soal bisa atau tidaknya, tapi lebih ke mau atau tidaknya. 

Niatnya untuk berbagi ada tidak? Kalau tidak ada, mau Anda punya Rp1 triliun sekalipun, Anda tidak akan mau berbagi. Saya bukan sosialis, dan saya percaya bahwa seseorang pantas untuk menikmati hasil dari kerja kerasnya. Tapi saya juga percaya bahwa sukses sendirian itu nggak asyik. Bukan berarti kita harus membagikan seluruh harta kita untuk mereka yang memerlukan, tapi untuk bisa berbagi berapa pun asal ikhlas itu indah rasanya. 

Seperti yang saya katakan, berbagi tidak harus uang. Bisa apa saja. Dan kuncinya juga sama, harus konsisten. Kalau bisa berbagi terus-menerus, kenapa hanya dibatasi sekali-sekali? Nah, pepatah yang mengatakan, “Ketika kita berbagi, kita akan mendapatkan sepuluh kali lipat dari apa yang kita bagikan” akhirnya dapat saya mengerti. Kapan? Mulai dari ketika buku saya Young On Top diterbitkan April 2009 lalu. 

Apa sih yang saya tulis di buku itu? Buku itu isinya bukan soal bagaimana membuat sebuah roket. Bukan hal-hal yang rumit. Semuanya common sense, hal-hal praktis yang masuk akal. Dan, semuanya adalah rangkuman nilai-nilai yang saya dapatkan di keluarga sejak saya kecil, di sekolah, kampus, dan lingkungan pertemanan saya. Dengan kata lain, menurut saya, apa yang saya tulis di buku Young On Top, bukan sesuatu yang berarti untuk saya. 

Jadi, saya pun sebenarnya tidak merasa telah berbagi hal yang bermakna. Tapi ternyata, masyarakat luas berpendapat berbeda dengan saya. Buku saya berhasil naik cetak sebanyak lima kali dalam lima bulan pertama. Buku ini juga berhasil berada di jajaran buku lari selama kurang lebih 16 bulan berturut-turut sejak diluncurkan April 2009 lalu. Dan ketika buku ini kembali diluncurkan (Young On Top New Edition) 

Oktober lalu, buku ini sudah naik cetak sebanyak lima kali dan terus berada di jajaran buku laris bersama dua buku saya lainnya: TOP Words dan TOP Words2 yang diluncurkan bersamaan di bulan Juni 2013 lalu. Yang saya bagikan tidak signifikan, bukan “apa-apa”. Tapi ternyata bukan hanya sepuluh kali lipat yang saya dapatkan dari berbagi lewat buku ini, melainkan ratusan bahkan ribuan kali lipat. 

Bingung? Tanpa saya sadari, berkat buku inilah, saya dipanggil untuk ikutan syuting Kick Andydi Metro TV dengan mengambil tema Young On Top. Saya untuk kali pertama berkenalan dengan Mas Andy Noya. Di situ juga saya bisa jadi kenal dengan Prof Dr Firmanzah (mantan dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) yang sekarang menjabat sebagai staf khusus Presiden RI. 

Pertemanan saya dengan Mas Andy Noya pun yang membuat saya akhirnya ikut memiliki Rolling Stone Café Jakarta di Ampera Raya. Pertemanan saya dengan Fiz (panggilan akrab Firmanzah)-lah yang membuat saya memiliki YOT Academy. Berkat buku Young On Top, saya bisa memiliki program radio mingguan selama tiga tahun, dan juga program televisi mingguan di Metro TV, yang mana setiap minggu saya berkesempatan untuk bisa bertemu dengan orang-orang hebat di seluruh Indonesia. 

Mereka bukan saja menjadi narasumber di program saya, tapi mereka menjadi teman saya. Kami sering janjian ketemu untuk sekadar ngopi-ngopi. Dan, bukan hanya satu atau dua, tapi belasan kesempatan bisnis pun saya dapatkan. Ya itu tadi, dari mulai melahirkan Rolling Stone Café Jakarta, YOT Academy, JIM Artists, JIM Executives, hingga De’HUB, tempat gabungan antara Fashion-Music-Coffee, yang merupakan bisnis terbaru saya (masih tahap persiapan) hasil kolaborasi dengan narasumber YOT di Metro TV Februari 2013 lalu: Piyu (Padi). 

Kini saya lewat YOT Publishing juga meng-handle majalah Mutiara Biru milik Blue Bird Group, juga merupakan berkat dari buku Young On Top yang mengenalkan saya kepada pemilik Blue Bird Group. Kita memang tidak bisa memastikan apa yang akan kita dapat ketika kita memberi. Yang kita bisa pastikan adalah apa yang kita berikan kepada orang lain seyogianya dengan keikhlasan; karena itulah kuncinya. 

Ada yang bilang, ketika tangan kiri memberi, pastikan tangan kanan tidak tahu. Kalau menurut saya, tidak salah apabila ketika kita berbagi, orang lain kita kasih tahu; selama niatnya tulus yaitu untuk mengajak atau menginspirasi orang tersebut untuk melakukan hal yang sama, bukannya untuk menyombongkan diri. 

Mau dapat sepuluh, seratus, seribu, atau puluhan ribu kali lipat dari apa yang Anda miliki sekarang ini? Berbagilah, dan biasakanlah untuk konsisten. See you ON TOP! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar