Stimulasi
Pengayaan Pengetahuan
Th Rosid Ahmad ; Pensiunan Guru SMP 9 Semarang
|
SUARA
MERDEKA, 08 Desember 2012
"Tahun 2011, buku TTS
Pilihan Kompas 2 menduduki peringkat III Top Ten Books di Gramedia Matraman"
Pembaca media di mana pun pasti
mafhum apa itu teka-teki silang (TTS). Namun belum tentu semua paham mengapa
rubrik ini begitu penting hingga hampir semua media cetak memuatnya secara
berkala. Bagi sebagian orang, mengisi teka-teki silang amat menghibur,
mencerdaskan, sekaligus bermanfaat.
Selain menstimulasi perluasan
pengetahuan, aktivitas itu mampu melatih kesabaran, sekaligus meningkatkan
kemampuan menemukan relasi antara satu hal dan hal lain. Pertanyaan atau
permasalahan sangat terbuka terhadap berbagai jawaban. Teramat sering, berkat
bantuan kotak-kotak yang telah terisi, kita menemukan jawaban.
Kadang berkait dengan hal
spesifik yang dalam percakapan sehari-hari terabaikan, seperti penulisan kata
sesuai standar baku Bahasa Indonesia. Contoh, penulisan kata apotik, nasehat,
resiko, sentausa, dan trampil; kelimanya tak sesuai standar. Yang baku,
sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah apotek, nasihat, risiko,
sentosa, dan terampil.
Teka-teki silang yang baik bisa
membuat pengisi begitu tertantang untuk menguji kemampuan. Tatkala seluruh
kotak sudah terisi, hadir semacam ìkenikmatan kreatifî yang membuat orang
seperti kecanduan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan komunitas masyarakat
pecandu Tteka-teki silang, apa pun namanya, kini di pasaran banyak dijual
buku seperti itu. Yang cukup mengejutkan, tahun 2011 buku TTS Pilihan Kompas
2 menduduki peringkat III Top Ten Books di Toko Buku Gramedia Matraman
Jakarta. Ini luar biasa mengingat tiap bulan terbit sekitar 2.000 judul buku
baru.
Beberapa selebriti pun mengakui
manfaat itu. Rosianna Silalahi, praktisi media terkenal, percaya bahwa
mengisi teka-teki silang adalah cara jitu membuat otak tetap terasah.
Buktinya? Karena rajin mengisi TTS, hingga usia 77 tahun sang ibu tetap
memiliki daya ingat kuat. Dalam hal sama, penyanyi Ari Lasso mengaku ingin
seperti ayahnya, yang hingga usia senja masih tetap fit.
Memang pertanyaan teka-teki
silang cukup menguras energi, dalam konteks pikiran. Tetapi, asal jeli dan
mau berusaha, kita menemukan juga jawabannya. Tidak jarang, tampilan
menyerupai bentuk permainan (game).
Menambah Pengetahuan
Sejujurnya, materi pertanyaan
yang terlampau sulit justru bisa kontraproduktif. Kesulitan atau kegagalan
menemukan jawaban membuat orang putus asa, bahkan bisa berbuntut antipati.
Risiko terburuk, berhenti berlangganan, pindah ke lain media. Di lain pihak,
seandainya permasalahannya terlalu mudah, seperti kuis, juga tidak
menggairahkan. Mirip undian, dan pemenang adalah mereka yang beruntung berdasar
nasib baik semata.
Memenangi hadiah apa pun tentu
menyenangkan. Tapi, itu bukan segala-galanya mengingat banyak yang berkutat
berjam-jam mengisi kotak-kotak itu meski hasil pengisian itu tidak selalu
dikirimkan ke media cetak tersebut.
Pembaca harus diakui,
belakangan ini tampilan isi ataupun kualitas pertanyaan TTS di harian ini
meningkat cukup signifikan. Termasuk besaran hadiah yang sudah memadai.
Justru, jumlah pemenang perlu ditambah agar makin banyak yang kebagian
rezeki. Dukungan sponsor dan promosi secukupnya akan berkontribusi pada
peningkatan jumlah pelanggan.
Bila redaksi menyiapkan rubrik
teka-teki silang dengan baik, sesungguhnya bermanfaat bukan saja bagi pembaca
melainkan juga bagi pemerintah, dalam hal ini PT Pos Indonesia karena pengisi
membutuhkan perangko untuk mengirimkan jawaban mereka. Terlepas dari semua
itu, hobi mengisi teka-teki silang bermanfaat, minimal sebagai stimulus yang
bisa memperkaya pengetahuan.
Kita tertantang untuk tidak
berhenti untuk mencari tahu, dari istilah sederhana hingga sebuah
penyimpulan, atau mendapat pengetahuan baru secara sambil lalu. Lebih jauh
lagi, bagi orang tua, merasa selalu mendapat pelajaran dan pengetahuan baru. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar