Selasa, 11 Desember 2012

Stimulasi Pengayaan Pengetahuan


Stimulasi Pengayaan Pengetahuan
Th Rosid Ahmad ;  Pensiunan Guru SMP 9 Semarang
SUARA MERDEKA, 08 Desember 2012


"Tahun 2011, buku TTS Pilihan Kompas 2 menduduki peringkat III Top Ten Books di Gramedia Matraman"

Pembaca media di mana pun pasti mafhum apa itu teka-teki silang (TTS). Namun belum tentu semua paham mengapa rubrik ini begitu penting hingga hampir semua media cetak memuatnya secara berkala. Bagi sebagian orang, mengisi teka-teki silang amat menghibur, mencerdaskan, sekaligus bermanfaat.

Selain menstimulasi perluasan pengetahuan, aktivitas itu mampu melatih kesabaran, sekaligus meningkatkan kemampuan menemukan relasi antara satu hal dan hal lain. Pertanyaan atau permasalahan sangat terbuka terhadap berbagai jawaban. Teramat sering, berkat bantuan kotak-kotak yang telah terisi, kita menemukan jawaban.

Kadang berkait dengan hal spesifik yang dalam percakapan sehari-hari terabaikan, seperti penulisan kata sesuai standar baku Bahasa Indonesia. Contoh, penulisan kata apotik, nasehat, resiko, sentausa, dan trampil; kelimanya tak sesuai standar. Yang baku, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah apotek, nasihat, risiko, sentosa, dan terampil.

Teka-teki silang yang baik bisa membuat pengisi begitu tertantang untuk menguji kemampuan. Tatkala seluruh kotak sudah terisi, hadir semacam ìkenikmatan kreatifî yang membuat orang seperti kecanduan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan komunitas masyarakat pecandu Tteka-teki silang, apa pun namanya, kini di pasaran banyak dijual buku seperti itu. Yang cukup mengejutkan, tahun 2011 buku TTS Pilihan Kompas 2 menduduki peringkat III Top Ten Books di Toko Buku Gramedia Matraman Jakarta. Ini luar biasa mengingat tiap bulan terbit sekitar 2.000 judul buku baru.

Beberapa selebriti pun mengakui manfaat itu. Rosianna Silalahi, praktisi media terkenal, percaya bahwa mengisi teka-teki silang adalah cara jitu membuat otak tetap terasah. Buktinya? Karena rajin mengisi TTS, hingga usia 77 tahun sang ibu tetap memiliki daya ingat kuat. Dalam hal sama, penyanyi Ari Lasso mengaku ingin seperti ayahnya, yang hingga usia senja masih tetap fit.

Memang pertanyaan teka-teki silang cukup menguras energi, dalam konteks pikiran. Tetapi, asal jeli dan mau berusaha, kita menemukan juga jawabannya. Tidak jarang, tampilan menyerupai bentuk permainan (game).

Menambah Pengetahuan

Sejujurnya, materi pertanyaan yang terlampau sulit justru bisa kontraproduktif. Kesulitan atau kegagalan menemukan jawaban membuat orang putus asa, bahkan bisa berbuntut antipati. Risiko terburuk, berhenti berlangganan, pindah ke lain media. Di lain pihak, seandainya permasalahannya terlalu mudah, seperti kuis, juga tidak menggairahkan. Mirip undian, dan pemenang adalah mereka yang beruntung berdasar nasib baik semata.

Memenangi hadiah apa pun tentu menyenangkan. Tapi, itu bukan segala-galanya mengingat banyak yang berkutat berjam-jam mengisi kotak-kotak itu meski hasil pengisian itu tidak selalu dikirimkan ke media cetak tersebut.

Pembaca harus diakui, belakangan ini tampilan isi ataupun kualitas pertanyaan TTS di harian ini meningkat cukup signifikan. Termasuk besaran hadiah yang sudah memadai. Justru, jumlah pemenang perlu ditambah agar makin banyak yang kebagian rezeki. Dukungan sponsor dan promosi secukupnya akan berkontribusi pada peningkatan jumlah pelanggan.

Bila redaksi menyiapkan rubrik teka-teki silang dengan baik, sesungguhnya bermanfaat bukan saja bagi pembaca melainkan juga bagi pemerintah, dalam hal ini PT Pos Indonesia karena pengisi membutuhkan perangko untuk mengirimkan jawaban mereka. Terlepas dari semua itu, hobi mengisi teka-teki silang bermanfaat, minimal sebagai stimulus yang bisa memperkaya pengetahuan.

Kita tertantang untuk tidak berhenti untuk mencari tahu, dari istilah sederhana hingga sebuah penyimpulan, atau mendapat pengetahuan baru secara sambil lalu. Lebih jauh lagi, bagi orang tua, merasa selalu mendapat pelajaran dan pengetahuan baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar