Mewujudkan Mobil
Listrik Nasional
Retno Susilowatie ; Kolumnis, Alumnus Computer
Control
Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
|
SUARA
KARYA, 07 September 2012
Pemerintah pusat melalui Menteri BUMN Dahlan Iskan, baru-baru ini
menggeliat dengan proyek mobil listriknya. Kita bersyukur proyek ini bukan
proyek instan yang muncul tiba-tiba. Karena, ternyata risetnya sudah dilakukan
bertahun-tahun. Kalaupun hari ini baru dimunculkan lebih karena momentum yang
tepat, di saat masyarakat tengah menggelegak rasa kerinduannya terhadap karya
anak bangsa sendiri.
Proyek ini juga melibatkan berbagai pihak.
Selain LIPI, Kemenristek, dam Memperindag, ikut pula kalangan PTN seperti ITB,
ITS, UGM dan UI yang sejak dulu sudah concern terhadap teknologi dan pengayaan
energi terbarukan. Proyek ini juga semakin memikat dan menambah kebanggaan
publik ketika aktor utama perancang mobil listrik ini adalah - meminjam Dahlan
Iskan sebagai Pandawa Putera Petir - putra-putra terbaik bangsa yang sudah
memiliki pengalaman bidang otomotif di level dunia.
Nama-nama yang dipercaya menjadi arsitek mobil
listrik tersebut, di antaranya adalah Mario Rivaldi, kelahiran Bandung, pernah
kuliah di ITB, kemudian mendapat beasiswa kuliah di Jerman. Mario bahkan sudah
mela-hirkan prototipe sepeda motor listrik dan mobil listrik.
Kemudian, Dasep Ahmadi, seorang lulusan ITB
yang melanjutkan sekolah di Jepang. Dasep pernah bekerja lama di industri mobil
sehingga tahu persis soal permobilan.
Ada pula nama Ravi Desai, yang lahir di
Gujarat, tapi sudah lama menjadi warga negara Indonesia. Dia lulusan
universitas di India dan kini menekuni banyak bidang inovasi. Dia mendirikan D Innovation Center dengan fokus ke
energi. Ravi juga menekuni DC dan AC drive
dan sudah memasarkannya sampai ke luar negeri.
Berikutnya adalah Danet Suryatama, anak Pacitan
lulusan ITS ini melanjutkan kuliah di Michigan, AS. Danet kemudian bekerja di
bagian teknik pabrik mobil besar di AS, Chrysler selama 10 tahun.
Para putera terbaik tersebut kini tengah
menggodok dan mempersiapkan rancangan mobil listrik yang akan dijadikan proyek
mobil nasional.
Belajar ke China
Rasanya semua pihak akan mendukung pekerjaan
besar ini. Hanya saja, kesiapan infrastrukturnya harus dipikirkan
matang-matang.
Kita dan tentu saja masyarakat juga tidak ingin
ketika mobil listrik dapat diciptakan namun tidak mampu dioperasionalkan hanya
gara-gara infrastrukturnya seperti stasiun-stasiun pengisian bateri listriknya
belum disiapkan. Dan, ujung-ujungnya hanya menjadi proyek mangkrak semata.
Padahal, keunggulan dari mobil listrik sangat
banyak. Selain ramah lingkungan juga dapat memberikan solusi kelangkaan dan
mahalnya BBM di Indonesia. Selain itu, mobil listrik juga dapat menghasilkan
emisi kendaraan yang rendah.
Kita menyambut baik langkah maju pemerintah
yang saat ini tengah mempersiapkan kebijakan low emission carbon. Kebijakan ini akan memberikan prioritas bagi
industri otomotif yang ramah lingkungan dan memberikan emisi karbon rendah.
Adapun jenis mobil yang masuk dalam cakupan peraturan itu adalah mobil hybrid,
mobil irit BBM, mobil listrik dan mobil gas.
Dalam upaya menghadirkan mobil listrik
nasional, rasanya patut kiranya kita belajar pada bangsa China. Menyadari kian
menipisnya pasokan energi yang dimiliki plus dampak polusi akibat knalpot mobil
dan kendataraan motor berbahan bakar minyak, China secara tegas sudah melarang
motor-motor berbahan bakar minyak melintasi kota macam Beijing dan Xianment.
Sehingga, kalau pun ada sepeda motor berkeliaraan di kota-kota besar di China
maka yang ada adalah motor listrik. Artinya, Beijing sudah melangkah lebih dulu
dalam mempopulerkan kendaraann berbasis energi listrik.
Selain itu, China kini juga tengah membidik
untuk menjadi negara penghasil batere listrik terbesar di dunia. Artinya, China
sudah menyadari bahwa teknologi berbasis energi listrik di masa depan akan
prospektif, dan China sudah memilih aspek yang akan digarapnya yakni batere
listrik.
Berbeda dengan negara Jerman yang membidik predikat
pasar mobil listrik terbesar di dunia. Jerman optimis bakal menguasai pangsa
pasar 53 persen dari total pasar 8 miliar unit di dunia. Lima tahun ke depan,
China akan menjadi negara pemimpin produsen batere mobil listrik terbesar di
dunia. Karena fasilitas produksi batere di China akan efektif beroperasi pada
2015. Dalam situasi seperti itu, maka keinginan bangsa Indonesia untuk
mewujudkan mobil listrik ini tentu harus secara serius dan konsisten
diwujudkan. Kalau tidak maka akan semakin tertinggalah negeri ini dalam hal
teknologi otomotif.
Program mobil listrik nasional ini harus kita
sukseskan bersama. Maknanya, dukungan penuh masyarakat Indonesia sangat
dibutuhkan. Sebab, inilah salah satu solusi untuk mengatasi ketergantungan
terhadap BBM. Lagi pula, mobil listrik adalah teknologi hijau karena ramah
lingkungan. Perkembangan mobil listrik akan menjadi tren dalam beberapa tahun
ke depan. Sebab, banyak faktor yang mendorong mobil listrik harus hadir,
seperti langkanya BBM serta meningkatnya polusi udara.
Di luar negeri sudah banyak pabrikan mobil
mulai memproduksi mobil listrik. Artinya, cita-cita menghadirkan mobil listrik
itu merupakan suatu inovasi yang berarti bagi masyarakat Indonesia. Sebab,
dengan adanya mobil listrik, masyarakat Indonesia ternyata bisa melangkah lebih
baik dalam mengatasi masalah kelangkaan dan mahalnya BBM.
Akhirnya, kita berharap bahwa proyek mobil listrik akan membantu
program penghematan dan perluasan penggunaan energi non-fosil. Itu artinya,
bangsa ini akan mulai mengurangi ketergantungan pada BBM seperti saat ini.
Harapan yang lebih besar, Indonesia beralih status menjadi negara yang penghasil energi. Semoga! ●
salam kenal
BalasHapusrajalistrik.com
link back y gan..
BalasHapuswww.ilmucetak.blogspot.com