Langkah
Berani Arab Saudi Tajuk Kompas ; Dewan Redaksi Kompas |
KOMPAS ,12 Agustus 2021
Keputusan
pembukaan ibadah umrah bagi jemaah luar Arab Saudi diumumkan kementerian haji
dan umrah negara itu, Minggu (8/8/2021). Umrah bagi jemaah internasional
mulai dibuka Senin lalu. Bagi
warga Muslim di luar Arab Saudi, keputusan ini tentu menggembirakan. Namun,
hal itu menjadi tantangan, sekaligus tanggung jawab, bagi semua pihak—tidak
hanya bagi Pemerintah Arab Saudi selaku tuan rumah dan pengelola
umrah—memastikan seluruh protokol dan prosedur pencegahan penularan Covid-19
dilaksanakan secara ketat. Kita
sepakat pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan, gelombang penularan di
banyak negara akibat merebaknya varian baru virus korona, Delta, masih
berlangsung. Beberapa negara, seperti Australia, China, dan Filipina,
memberlakukan penutupan wilayah di beberapa kota guna mencegah penyebaran
wabah. Di Arab Saudi sendiri, penularan kasus baru Covid-19 masih terjadi
meski relatif terkendali. Kementerian
Kesehatan Arab Saudi, seperti dikutip kantor berita SPA, Selasa (10/8),
menyebut 864 kasus baru Covid-19. Saat ini tercatat 10.829 kasus aktif di
negara itu dari total 535.176 kasus. Terdapat 12 kematian baru akibat
Covid-19 sehingga total korban meninggal 8.357 orang. Apa
yang membuat negara itu berani membuka perbatasan bagi warga asing, termasuk
jemaah umrah? Bukan hanya bagi jemaah umrah dari luar negeri, negara kerajaan
itu bahkan juga telah mengumumkan, mulai 1 Agustus lalu, menerima kedatangan
turis asing yang telah divaksin penuh Covid-19. Selain
didukung kemampuannya mengendalikan pandemi, Arab Saudi semakin percaya diri
menerima kedatangan warga asing untuk ibadah umrah ataupun wisata setelah
belum lama ini berhasil mengakomodasi sekitar 60.000 anggota jemaah di dalam
negeri untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Dengan protokol kesehatan
ketat, termasuk pemantauan gerak jemaah melalui peranti kecerdasan buatan,
patut disyukuri bahwa tak ada laporan kasus Covid-19 selama ibadah haji yang
lalu. Dalam
rilisnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyatakan siap menerima
60.000 anggota jemaah umrah domestik dan internasional per bulan. Angka itu
ke depan ditargetkan menjadi dua juta per bulan. Vaksinasi
Covid-19 secara lengkap dengan vaksin yang telah ditetapkan, yaitu
Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Moderna, dan Johnson & Johnson, dengan
bukti legalisasi otoritas berwenang negara asal jemaah. Negara asal jemaah
menjadi titik awal penapisan guna mencegah lolosnya jemaah yang belum
divaksin masuk kota suci di Arab Saudi. Pada
titik inilah kerja sama internasional mutlak diperlukan. Pemerintah
Indonesia, selain terus bekerja keras mengendalikan pandemi di dalam negeri
agar mendapat kepercayaan dunia, juga harus berkoordinasi dengan Pemerintah
Arab Saudi untuk memastikan keselamatan jemaah Indonesia jika kelak keran
umrah bagi Indonesia dibuka. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar