Kamis, 18 Desember 2014

Edukasi dari Zebra Cendekia

Edukasi dari Zebra Cendekia

Mohammad Iqbal ;   Perwira Siswa Sekolah Staf;
Pimpinan Menengah Pendidikan Reguler Polri Ke-51 TA 2014
SUARA MERDEKA,  17 Desember 2014

                                                                                                                       


TRANSPORTASI menjadi urat nadi yang menentukan perkembangan perekonomian suatu negara. Polri yang diberi amanah oleh UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan harus dapat melaksanakan tugas dan kewenangannya di bidang lalu lintas demi kelancaran transportasi di seluruh wilayah Indonesia.

Harus disadari, tugas dan fungsi Polri di bidang lalu lintas berorientasi pada kepentingan masyarakat agar dalam pelaksanaannya sesuai harapan masyarakat. Untuk itu Polri dituntut selalu berbenah diri meningkatkan kualitas pelayanan, terutama di bidang lalu lintas. Tetapi, bagaimana pembangunan nasional dapat berlangsung dengan baik, kalau dalam kenyataan sehari-hari masyarakat masih dihantui kekhawatiran akan menjadi korban kecelakaan di jalan. Setiap hari berita tentang korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selalu mewarnai halaman – halaman media massa.

Bahkan World Health Organization (WHO) memprediksi kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab kematian tertinggi kelima pada 2030. Guna mengantisipasi itu, langkah kebijakan pemerintah dengan program pendidikan lalu lintas pada usia dini seluruh sekolah di Indonesia. Saat ini sudah menjadi pemandangan biasa, halaman sekolah disesaki sepeda motor yang dibawa pelajar. Bahkan tak jarang kendaraan-kendaraan itu meluber ke luar halaman.

Pihak sekolah pun tidak berdaya melarang para siswa membawa sepeda motor ke sekolah. Hal ini diperparah lagi dengan sikap para orang tua yang memberikan sepeda motor kepada anaknya dan menoleransi mereka mengendarai dengan berbagai alasan. Sebagai konsekuensi, pemerintah khususnya Polri diminta menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab demi terjaminnya masyarakat pengguna jalan dengan tetap berpedoman pada arah kebijakan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan.

Yang perlu digarisbawahi, RUNK Jalan ini juga berfungsi sebagai panduan atau pedoman bagi pemangku kebijakan agar dapat merencanakan dan melaksanakan penanganan keselamatan jalan secara terkoordinasi dan selaras. Selain itu juga, menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk menjabarkan langkah-langkah penanganan keselamatan jalan di wilayahnya.

Karena itu diperlukan pengarusutamaan keselamatan jalan, sehingga Pemerintah dituntut lebih fokus dalam menetapkan prioritas, tanpa mengesampingkan esensi dari RUNK Jalan. Penyelenggaraannya harus secara berlanjut, terkoordinasi dan dilaksanakan bersama-sama berdasarkan pemahaman bahwa keselamatan jalan merupakan tanggung jawab semua pihak.

Para pemangku kepentingan yang terkait dengan LLAJ bersama masyarakat dan dunia usaha harus dapat memastikan program-program kerjanya dilaksanakan mengedepankan keselamatan dan sinergitas seluruh potensi yang ada, dan terkoordinasi dalam semangat mengesampingkan ego sektoral. Dalam laporannya pada 2004, Asian Development Bank (ADB) menyebutkan, salah satu kelemahan dari penyelenggaraan keselamatan jalan di Indonesia adalah buruknya koordinasi dan manajemen. Koordinasi merupakan kunci sukses tercapainya keselamatan jalan di suatu negara.

Beranjak dari hal tersebut, untuk mewujudkan keselamatan jalan di Jawa Tengah, diperlukan optimalisasi kerja sama para pemangku kepentingan LLAJ melalui wahana edukasi yang dimiliki oleh Polda Jateng dalam bentuk bus. Wahana itu diberi nama “Zebra Cendekia”, diresmikan Ibu Ani Yudhoyono pada 16 Juli 2012 di Kota Solo. Sebagai bentuk apresiasi, Ibu Ani Yudhoyono dalam acara yang disaksikan langsung kepala negara dan beberapa pejabat lain, secara spontan menyatakan program “Zebra Cendekia” dijadikan sebagai salah satu program nasional unggulan Polri, dengan harapan dapat mewujudkan pendidikan berlalu lintas sejak usia dini dan berkelanjutan kepada masyarakat.

Kehadiran wahana itu diharapkan dapat mendukung program aksi keselamatan jalan Indonesia tahun 2011-2020, yang pelaksanaannya dititikberatkan pada pendidikan keselamatan dengan menekankan penanaman nilai-nilai keselamatan guna menciptakan budaya keamanan dan keselamatan masyarakat sebagai pengguna jalan.

Sarana Mobilisasi

Namun, operasionalisasi dan maintenance bus yang digunakan sebagai sarana mobilisasi masih menghadapi beberapa kendala yang perlu segera diatasi. Mulai dari kurangnya kepedulian, tanggung jawab, dan kerja sama para pemangku kepentingan LLAJ, sampai kurang memadainya dukungan anggaran operasional dan maintenance serta sarana prasarana yang kurang memadai, hingga metode yang dirasa belum efektif dalam meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas masyarakat sebagai pengguna jalan.

Sehingga diperlukan adanya langkah terobosan kreatif sebagai pemecahan masalah yang berisi ide dan mempunyai nilai manfaat besar bagi masyarakat. Seiring dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan kendaraan bermotor dari tahun ke tahun, di mana berdasarkan data statisitik Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan, peningkatan volume jumlah kendaraan secara signifikan terjadi sejak awal tahun 1990 sampai dengan tahun 2012, mencapai pertumbuhannya sampai dengan 13%, mulai dari jenis kendaraan mobil, bus, truk sampai sepeda motor.

Potret peningkatan pertumbuhan kendaraan tersebut, dari sisi negatif akan semakin menambah tinggi jumlah pelanggaran yang menjadi faktor penyebab meningkatnya kecelakaan lalu lintas. Melihat kondisi pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas yang terus meningkat pada setiap tahunnya, dan apabila hal ini tidak ditangani secara serius oleh Pemerintah, dikhawatirkan akan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar