Kamis, 18 Juli 2013

Kendalikan Harga Sembako Selama Ramadhan

Kendalikan Harga Sembako Selama Ramadhan
Umar Juoro  ;   Pengamat Ekonomi CIDES
SUARA KARYA, 08 Juli 2013


Pemerintah harus memberikan jaminan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok masyarakat selama masa bulan puasa dan Lebaran tahun ini. Apalagi, sejumlah komoditas seperti daging sapi, harganya pernah melambung tinggi akibat minimnya pasokan dan gangguan distribusi.

Selama bulan puasa dan Lebaran, sudah pasti kebutuhan masyarakat meningkat. Implikasinya, harga barang-barang kebutuhan pokok akan melambung tinggi. Ditambah lagi, menjelang bulan puasa, terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan.

Dalam kaitan itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dengan menyediakan pasokan barang kebutuhan pokok. Jika tidak dilakukan, warga masyarakat yang sudah jatuh daya belinya akan lebih terperosok lagi dan kemiskinan pun akan bertambah.

Bisa diprediksi, harga barang-barang kebutuhan pokok pasti akan meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa. Khususnya kebutuhan daging secara nasional selama bulan puasa dan hari Lebaran, bisa mencapai 500 ribu ton. Kalau dilihat, persediaan daging dalam negeri paling hanya mampu mencukupi sekitar 70 sampai 80 persen kebutuhan nasional. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah untuk menstabilkan harga daging dan kebutuhan pokok lainnya. Hal itu bisa dilakukan, antara lain dengan melakukan impor.

Dengan dilakukannya impor, kebutuhan akan terpenuhi. Impor daging untuk memenuhi sekitar 20 persen kekurangan pasokan nanti, misalnya, semata-mata dilakukan untuk mencegah inflasi. Kalau stok daging tidak mencukupi, maka harga daging akan makin mahal. Kalau harga terus naik, tentu akan meningkatkan angka inflasi.

Siapa yang terkena dampaknya nanti, tentu masyarakat juga. Tapi, juga sudah menjadi keharusan bagi pemerintah untuk melakukan upaya-upaya jangka panjang untuk mengurangi impor. Yakni, dengan mendorong peningkatan produksi nasional, baik daging maupun seluruh kebutuhan pokok masyarakat.
Namun, dalam memenuhi kebutuhan, sebenarnya tidak saja menjelang puasa dan Lebaran, tetapi juga pada hari-hari biasa, perlu diperhatikan mengenai distribusi. Jadi, pemenuhan kebutuhan perlu dibarengi dengan kelancaran distribusi barang ke seluruh masyarakat hingga bisa lebih memberi kepastian harga. Di sisi lain, inflasi juga bisa ditekan karena harga tidak melambung.

Dalam distribusi itu, ada daerah atau wilayah yang perlu mendapat prioritas. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan sejumlah kota besar lain di Indonesia, perlu mendapat prioritas. Di kota-kota tersebut lebih padat penduduknya dan kebutuhan juga tinggi. Dari sisi dampak inflasi yang ditimbulkan kenaikan harga, akan dipengaruhi kondisi di kota-kota besar itu. Oleh sebab itu, dalam distribusi ini akan lebih baik menggandeng Bulog yang sudah mengerti kondisi pasar sehingga lebih efektif.

Terkait pemenuhan daging selama puasa hingga Lebaran, sehingga terjamin ketersediaan stok. Perlu ditingkatkan kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Tidak hanya memberikan jaminan pasokan kebutuhan supaya harganya stabil, tapi juga kerja sama dalam upaya merumuskan langkah-langkah strategis dalam rangka meningkatkan ketersediaannya berikut berbagai kebutuhan masyarakat. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar