Jumat, 13 Januari 2012

Esemka dan Model Kepemimpinan

Esemka dan Model Kepemimpinan
Pamungkas Ayudhaning Dewanto,  RESEARCH ASSOCIATE
PADA INSTITUTE FOR BUSINESS AND DIPLOMATIC STUDIES (IBDS) BINUS UNIVERSITY
Sumber : SUARA MERDEKA, 13 Januari 2012


”Penataan sistem industri manufaktur, memerlukan kerja integratif dengan melibatkan sektor perindustrian, perdagangan, dan juga iptek”

BEBERAPA waktu lalu perhatian publik tertuju pada langkah Wali Kota Solo Jokowi yang memilih menggunakan mobil dinas Kiat Esemka, rakitan siswa SMK Negeri 2 dan SMK Warga Surakarta yang difasilitasi bengkel Kiat Klaten. Ada beberapa respons unik terutama di kalangan kepala daerah lainnya. Tidak sedikit di antaranya mencibir dan menyebutnya sebagai tindakan narsistik atau cari perhatian. Namun ada yang termotivasi untuk memimpin dengan lebih baik lagi.

Terlepas dari maksud apa pun, sikap Jokowi merupakan sekelumit upaya sebagai tokoh yang memiliki kewenangan tertinggi di wilayah kerjanya untuk melakukan beberapa terobosan pembangunan di daerah. Contoh kepemimpinan Jokowi sekaligus membedakan terminologi negara di mata pebisnis (corporate) dan praktisi sosial (social engineer).

Pebisnis pada umumnya mempersepsikan negara sebagai perusahaan besar, dan kreativitas CEO mempengaruhi besar kecilnya pendapatan. Dalam perusahaan, efisiensi adalah salah satu cara mutakhir menjawab tantangan itu. Tujuan utamanya memperbesar keuntungan bagi pemegang saham dan pengelola, adapun kesejahteraan pekerja masuk ranah efisiensi (pemangkasan).

Hal itu berbeda dari praktisi sosial yang memasukkan variabel ”kesejahteraan pekerja” di dalamnya. Artinya, di samping mementingkan pertumbuhan, juga memikirkan implikasi sosial pada peningkatan kesejahteraan warga (pekerja), dengan menomorduakan pendapatan (keuntungan). Jika suatu kebijakan dirasa meningkatkan pendapatan tapi tidak berdampak pada kesejahteraan maka seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan tegas. Inilah yang dinamakan keputusan politik.

Perakitan mobil Esemka ini seharusnya disambut dengan penuh semangat karena menyiratkan lahirnya sumber pertumbuhan baru, sekaligus memupuk SDM di daerah. Fenomena ini seharusnya mendapat insentif ekonomi secara struktural. Misalnya, negara memfasilitasi investor yang mampu membiayai industri perakitan mobil yang berskala lebih besar sehingga berpotensi untuk pasar ekspor.

Kebijakan Integratif

Contohnya, industri otomotif China semula hanya terdiri atas perakit mobil skala kecil. Namun dengan dukungan pemerintah, perusahaan otomotif raksasa sekaliber General Motors dan Chrysler telah memercayakan sebagian besar perakitan kendaraannya bekerja sama dengan Shanghai Automotive Industry Company (SAIC) di China. Bahkan merek-merek China, seperti BYD kini banyak ditemui di California, AS. Kerja integratif semacam ini harus dimulai dengan komitmen politik jangka panjang kementerian dan pemda yang terkait.

Tentu dalam hal teknologi, kita tidak perlu malu meniru inovasi yang dilakukan negara lain. H Sukiyat, putra Klaten, pemilik bengkel Kiat Motor Klaten pun menerapkan 3N (niteni, niroke, nambahi-memperhatikan, meniru, dan menambah) yang sebetulnya mencerminkan keberanian tekad yang harus menular ke tiap pelaku bisnis dan pemerintahan di negeri ini. Revolusi Industri Amerika Serikat pada awal abad ke-19 pun diawali oleh inisiatif Francis Cabott Lowell dengan mengembangkan alat tenun yang ditirunya dari Inggris.

Negara seharusnya menjadi stimulator atas tiap inovasi yang berkembang di masyarakat. Penataan sistem industri manufaktur, memerlukan kerja integratif dengan melibatkan sektor perindustrian, perdagangan, dan juga iptek. Indonesia telah dinaikkan peringkat utangnya menjadi layak investasi.(Presiden) Indonesia pun mendapatkan pujian internasional atas prestasinya pada bidang demokratisasi dan keterbukaan ekonomi menuju era pasar bebas.

Namun Presiden lupa bahwa era persaingan bebas mensyaratkan fondasi ekonomi kokoh. Artinya, sistem permodalan yang arif, pembangunan klaster-klaster industri, perlindungan usaha kecil, dan distribusi bahan baku dan energi yang mewadai harus tercipta terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar