Minggu, 06 Oktober 2013

Ketahanan Anak Bangsa

Ketahanan Anak Bangsa
Haryono Suyono ;  Ketua Yayasan Damandiri
SUARA KARYA, 05 Oktober 2013


Minggu yang lalu lebih dari 400 mahasiswa baru diantar dan dipersiapkan untuk menjadi pejuang pembangunan yang tangguh di tanah air tercinta ini. Mahasiswa itu menjadi pelopor perguruan tinggi baru, Universitas Trilogi, yang awal tahun ini diresmikan berdiri untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh dalam pengembangan ekonomi biru.

Itu merupakan gagasan untuk menggali dengan kasih sayang sumber kearifan dan sumber daya lokal serta memanfaatkan sisa menjadi suatu produk yang dapat disandingkan dengan produk lain yang berharga dan memberikan kepuasan maksimal kepada konsumen dan para pelakunya.

Kalau 5 Oktober selalu kita peringati sebagai penghargaan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI), dalam zaman damai dan penuh upaya kebersamaan ini Universitas Trilogi ikut tampil ke depan dengan promis sederhana tetapi mantap. Promis itu adalah ikut membangun ketahanan anak bangsa melalui upaya penyegaran kebersamaan (kolaborasi), pemberdayaan technopreneur, menuju ke kemandirian dengan penuh kebanggaan, suatu promis trilogi yang dipraktikkan dengan tanggung jawab.

Sejak memasuki bangku perguruan tinggi, para mahasiswa dilatih untuk membentuk kelompok-kelompok kecil oleh para instruktur dari TNI agar saling asah, asih, dan asuh dengan kepemimpinan yang berganti-ganti. Maka, dalam kelompok kecil itu setiap mahasiswa pernah merasa menjadi pemimpin, dipimpin, dan mempunyai kewajiban untuk saling berbagi agar kelompok itu makin kompak dan dapat berperan dengan prinsip keadilan. Tidak lain karena semuanya bisa berpartisipasi secara bersama tanpa harus mengecewakan kawan seperjuangan.

Prinsip berbagi dalam kelompok akan menjadi jiwa kebersamaan sehingga kelompok-kelompok kecil itu menjadi suatu "supertim" yang kompak dan berinovasi atau mempunyai budaya kreatif yang menyumbang pada penemuan yang bernilai sangat tinggi. Kelompok-kelompok kecil itulah yang akan menjadi kelompok besar yang kuat, kukuh, dan bersatu padu menjadi "angkatan perang" yang akan berjuang dalam Negara Kesatuan RI menghadapi globalisasi yang memerlukan pasukan yang kuat dan tangguh, penuh kreativitas inovatif dan unggul.

Universitas Trilogi akan diisi dengan materi kuliah yang tidak saja bersifat akademis dan telah dibukukan oleh para ahli sebelumnya. Tetapi, para mahasiswa akan diajak langsung mengadakan dialog dengan masyarakat luas, pengusaha besar, menengah, kecil dan masyarakat biasa yang ada kemungkinan masih menyimpan inovasi yang belum digali, emas yang belum diasah, atau menyimpan penemuan rahasia yang sangat berharga, tetapi belum sempat dicanangkan.


Dengan demikian, para mahasiswa dan dosen akan diajak mengadakan dialog intelektual dengan masyarakat luas, menyusun tesis, mencari referensi yang hidup dalam masyarakat dan mungkin belum tertulis, mengolahnya secara ilmiah dan menjadikannya tuntunan hidup sebagai referensi berharga dan ilmiah murni. Sebab, belum ada penerbitannya dan akhirnya menyajikannya sebagai penemuan baru yang sangat orisinal sebagai khazanah technopreneur karena mengakomodasi kenyataan lapangan dengan dasar-dasar ilmu pengetahuan ilmiah yang tahan uji dan mempunyai bukti empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar