|
Minggu
yang lalu lebih dari 400 mahasiswa baru diantar dan dipersiapkan untuk menjadi
pejuang pembangunan yang tangguh di tanah air tercinta ini. Mahasiswa itu
menjadi pelopor perguruan tinggi baru, Universitas Trilogi, yang awal tahun ini
diresmikan berdiri untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh dalam
pengembangan ekonomi biru.
Itu merupakan gagasan untuk menggali dengan kasih sayang
sumber kearifan dan sumber daya lokal serta memanfaatkan sisa menjadi suatu
produk yang dapat disandingkan dengan produk lain yang berharga dan memberikan
kepuasan maksimal kepada konsumen dan para pelakunya.
Kalau 5 Oktober selalu kita peringati sebagai penghargaan
kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI), dalam zaman damai dan penuh upaya
kebersamaan ini Universitas Trilogi ikut tampil ke depan dengan promis
sederhana tetapi mantap. Promis itu adalah ikut membangun ketahanan anak bangsa
melalui upaya penyegaran kebersamaan (kolaborasi), pemberdayaan technopreneur,
menuju ke kemandirian dengan penuh kebanggaan, suatu promis trilogi yang
dipraktikkan dengan tanggung jawab.
Sejak
memasuki bangku perguruan tinggi, para mahasiswa dilatih untuk membentuk
kelompok-kelompok kecil oleh para instruktur dari TNI agar saling asah, asih,
dan asuh dengan kepemimpinan yang berganti-ganti. Maka, dalam kelompok kecil
itu setiap mahasiswa pernah merasa menjadi pemimpin, dipimpin, dan mempunyai
kewajiban untuk saling berbagi agar kelompok itu makin kompak dan dapat
berperan dengan prinsip keadilan. Tidak lain karena semuanya bisa
berpartisipasi secara bersama tanpa harus mengecewakan kawan seperjuangan.
Prinsip
berbagi dalam kelompok akan menjadi jiwa kebersamaan sehingga kelompok-kelompok
kecil itu menjadi suatu "supertim" yang kompak dan berinovasi atau
mempunyai budaya kreatif yang menyumbang pada penemuan yang bernilai sangat
tinggi. Kelompok-kelompok kecil itulah yang akan menjadi kelompok besar yang
kuat, kukuh, dan bersatu padu menjadi "angkatan perang" yang akan
berjuang dalam Negara Kesatuan RI menghadapi globalisasi yang memerlukan
pasukan yang kuat dan tangguh, penuh kreativitas inovatif dan unggul.
Universitas Trilogi akan diisi dengan materi kuliah yang
tidak saja bersifat akademis dan telah dibukukan oleh para ahli sebelumnya.
Tetapi, para mahasiswa akan diajak langsung mengadakan dialog dengan masyarakat
luas, pengusaha besar, menengah, kecil dan masyarakat biasa yang ada
kemungkinan masih menyimpan inovasi yang belum digali, emas yang belum diasah,
atau menyimpan penemuan rahasia yang sangat berharga, tetapi belum sempat
dicanangkan.
Dengan demikian, para mahasiswa dan dosen akan diajak
mengadakan dialog intelektual dengan masyarakat luas, menyusun tesis, mencari
referensi yang hidup dalam masyarakat dan mungkin belum tertulis, mengolahnya
secara ilmiah dan menjadikannya tuntunan hidup sebagai referensi berharga dan
ilmiah murni. Sebab, belum ada penerbitannya dan akhirnya menyajikannya sebagai
penemuan baru yang sangat orisinal sebagai khazanah
technopreneur karena mengakomodasi kenyataan lapangan dengan dasar-dasar
ilmu pengetahuan ilmiah yang tahan uji dan mempunyai bukti empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar