|
Tidak lama lagi, tepatnya 16 Oktober adalah Hari Pangan
Sedunia (HPS). Peringatan HPS dimulai sejak Food
and Agriculture Organization (FAO) menetapkan World Food Day melalui Resolusi PBB No 1/1979. Sejak 1981, seluruh
negara anggota FAO memperingati HPS secara nasional pada setiap 16 Oktober,
bertepatan dengan terbentuknya FAO. Peringatan HPS ditujukan untuk peningkatan
kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan di seluruh penjuru dunia.
FAO telah menetapkan tema peringatan HPS ke-33 Tahun 2013
yaitu Sustainable Food Systems for Food
Security and Nutrition yang artinya, sistem pangan berkelanjutan untuk
ketahanan pngan dan gizi. Penetapan tema internasional oleh FAO tersebut
dimaksudkan untuk memberikan arahan terhadap peringatan HPS dan membantu
meningkatkan pemahaman tentang masalah dan solusi dalam memerangi kelaparan.
Penyelenggaraan HPS secara nasional di Indonesia dijadikan
momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para
stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik
bagi masyarakat Indonesia maupun dunia. Rangkaian kegiatan peringatan HPS
tersebut diharapkan dapat menstimulasi peningkatan pemahaman dan kepedulian
terhadap penyediaan pangan, melalui berbagai kegiatan seperti seminar,
pengabdian masyarakat, gelar pengembangan teknologi, perlombaan dan tour
diplomatik bagi para Kedubes negara asing bagi Indonesia.
Peningkatan jumlah penduduk, konversi lahan untuk pemukiman
dan industri, perubahan iklim menjadi tantangan bagi pengembangan sektor
pertanian, perikanan dan kelautan serta kehutanan. Namun demikian, peningkatan
ketersediaan pangan melalui sektor tersebut harus tetap memperhatikan
keseimbangan ekosistem dan ramah lingkungan serta tidak mengancam
keanekaragaman hayati.
Disamping itu, ketahanan pangan nasional suatu negara
berbasis sumberdaya lokal juga menghadapi tantangan di era globalisasi dan
perdagangan bebas saat ini, yaitu produk pangan impor membanjiri pasar
setempat. Apabila hal ini dibiarkan maka kerawanan pangan akan menjadi lebih
rentan, bukan hanya diakibatkan oleh bencana alam namun oleh faktor lainnya
seperti inflasi dan kenaikan harga produk pangan impor yang tidak diimbangi
dengan kenaikan pendapatan dan daya beli masyarakat dalam negeri. Oleh karena
itu, optimalisasi sumber daya lokal sangat diperlukan untuk mencapai
kemandirian pangan.
Kerjasama dan sinergitas diantara berbagai stakeholder
sangat diperlukan dalam peningkatan produksi pangan yang bergizi dan
berkelanjutan, untuk pemenuhan pangan secara nasional, yang pada akhirnya juga
dapat berkontribusi terhadap pemenuhan pangan dunia.
Selaras dengan tema internasional HPS tersebut telah
ditetapkan tema nasional HPS ke-33 tahun 2013, yakni "Optimalisasi Sumber
Daya Lokal Menuju Kemandirian Pangan". Pertimbangan pemilihan tema ini,
pertama, Indonesia kaya akan berbagai sumber daya alam sebagai sumber pangan
lokal yang memiliki nilai gizi tinggi. Kedua, Pangan merupakan kebutuhan dasar
manusia yang senantiasa harus dipenuhi dan ketersediaan pangan dalam suatu
bangsa merupakan keharusan agar bangsa tersebut dapat mandiri.
Ketiga,
fluktuasi harga pangan dunia akibat perubahan iklim dan berbagai tantangan
produksi pangan dunia perlu disikapi dengan mengoptimalkan sumber daya pangan
lokal untuk kemandirian pangan.
Tujuan peringatan HPS ini adalah meningkatkan pemahaman dan
kepedulian masyarakat dan para stakeholder terhadap pentingnya penyediaan
pangan yang cukup dan bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia.
Dengan tujuan khususnya yaitu (1). Memperkuat kerja sama dan membangun
koordinasi fungsional yang efektif dengan melibatkan seluruh komponen
pemerintahan dan masyarakat dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan
nasional; (2). Menstimulasi dan memotivasi para stakeholder untuk
berpartisipasi aktif dalam pembangunan ketahanan pangan dan penyebaran teknologi
yang efektif dan efisien untuk peningkatan produksi pangan; (3). Penyebaran
informasi kepada masyarakat tentang pentingnya optimalisasi sumber daya lokal
untuk kemandirian pangan, (4) Sebagai ajang promosi dan edukasi dalam rangka
kemandirian pangan.
Peringatan HPS Tingkat Nasional ke-33 tahun 2013
dilaksanakan pada tanggal 24-27 Oktober 2013 di Gedung TVRI Padang, Sumatera
Barat. Dengan rangkaian kegiatannya yaitu, seminar, pengabdian masyarakat,
gelar teknologi, acara puncak HPS, perlombaan, pameran dan bazaar, tour
diplomatik, dokumentasi, publikasi dan penyiaran.
Pangan dalam arti luas mencakup pangan yang berasal dari
tanaman, ternak, dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas karbohidrat, protein,
lemak, dan vitamin serta mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan
manusia.
Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya
pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Pada tingkat
nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk
menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak,
aman; dan didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman
sumber daya lokal.
Fakta yang terjadi saat ini adalah bangsa kita masih
mengalami kekurangan ketersediaan pangan untuk beberapa komoditi pada
waktu-waktu tertentu. Seperti kedelai, daging sapi, cabai merah, bawang merah,
bawang putih, jagung, gula, dan beberapa komoditas lainnya. Yang mengakibatkan
harga dari komoditas tersebut mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Meskipun
pemerintah telah melakukan impor untuk menstabilkan harga, namun harga sulit
untuk turun kembali. Sehingga relatif tidak terjangkau oleh masyarakat. Semoga
peringatan HPS ke-33 tahun ini dapat mendorong tercapainya kemandirian pangan
untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar