Kamis, 10 Oktober 2013

HPS dan Kemandirian Pangan

HPS dan Kemandirian Pangan
Abdul Haris  Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan
Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat
SUARA KARYA, 09 Oktober 2013


Tidak lama lagi, tepatnya 16 Oktober adalah Hari Pangan Sedunia (HPS). Peringatan HPS dimulai sejak Food and Agriculture Organization (FAO) menetapkan World Food Day melalui Resolusi PBB No 1/1979. Sejak 1981, seluruh negara anggota FAO memperingati HPS secara nasional pada setiap 16 Oktober, bertepatan dengan terbentuknya FAO. Peringatan HPS ditujukan untuk peningkatan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan di seluruh penjuru dunia.

FAO telah menetapkan tema peringatan HPS ke-33 Tahun 2013 yaitu Sustainable Food Systems for Food Security and Nutrition yang artinya, sistem pangan berkelanjutan untuk ketahanan pngan dan gizi. Penetapan tema internasional oleh FAO tersebut dimaksudkan untuk memberikan arahan terhadap peringatan HPS dan membantu meningkatkan pemahaman tentang masalah dan solusi dalam memerangi kelaparan.

Penyelenggaraan HPS secara nasional di Indonesia dijadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia. Rangkaian kegiatan peringatan HPS tersebut diharapkan dapat menstimulasi peningkatan pemahaman dan kepedulian terhadap penyediaan pangan, melalui berbagai kegiatan seperti seminar, pengabdian masyarakat, gelar pengembangan teknologi, perlombaan dan tour diplomatik bagi para Kedubes negara asing bagi Indonesia.

Peningkatan jumlah penduduk, konversi lahan untuk pemukiman dan industri, perubahan iklim menjadi tantangan bagi pengembangan sektor pertanian, perikanan dan kelautan serta kehutanan. Namun demikian, peningkatan ketersediaan pangan melalui sektor tersebut harus tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem dan ramah lingkungan serta tidak mengancam keanekaragaman hayati.

Disamping itu, ketahanan pangan nasional suatu negara berbasis sumberdaya lokal juga menghadapi tantangan di era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, yaitu produk pangan impor membanjiri pasar setempat. Apabila hal ini dibiarkan maka kerawanan pangan akan menjadi lebih rentan, bukan hanya diakibatkan oleh bencana alam namun oleh faktor lainnya seperti inflasi dan kenaikan harga produk pangan impor yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan dan daya beli masyarakat dalam negeri. Oleh karena itu, optimalisasi sumber daya lokal sangat diperlukan untuk mencapai kemandirian pangan.

Kerjasama dan sinergitas diantara berbagai stakeholder sangat diperlukan dalam peningkatan produksi pangan yang bergizi dan berkelanjutan, untuk pemenuhan pangan secara nasional, yang pada akhirnya juga dapat berkontribusi terhadap pemenuhan pangan dunia.

Selaras dengan tema internasional HPS tersebut telah ditetapkan tema nasional HPS ke-33 tahun 2013, yakni "Optimalisasi Sumber Daya Lokal Menuju Kemandirian Pangan". Pertimbangan pemilihan tema ini, pertama, Indonesia kaya akan berbagai sumber daya alam sebagai sumber pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi. Kedua, Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang senantiasa harus dipenuhi dan ketersediaan pangan dalam suatu bangsa merupakan keharusan agar bangsa tersebut dapat mandiri. 
Ketiga, fluktuasi harga pangan dunia akibat perubahan iklim dan berbagai tantangan produksi pangan dunia perlu disikapi dengan mengoptimalkan sumber daya pangan lokal untuk kemandirian pangan.

Tujuan peringatan HPS ini adalah meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia. Dengan tujuan khususnya yaitu (1). Memperkuat kerja sama dan membangun koordinasi fungsional yang efektif dengan melibatkan seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan nasional; (2). Menstimulasi dan memotivasi para stakeholder untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan ketahanan pangan dan penyebaran teknologi yang efektif dan efisien untuk peningkatan produksi pangan; (3). Penyebaran informasi kepada masyarakat tentang pentingnya optimalisasi sumber daya lokal untuk kemandirian pangan, (4) Sebagai ajang promosi dan edukasi dalam rangka kemandirian pangan.

Peringatan HPS Tingkat Nasional ke-33 tahun 2013 dilaksanakan pada tanggal 24-27 Oktober 2013 di Gedung TVRI Padang, Sumatera Barat. Dengan rangkaian kegiatannya yaitu, seminar, pengabdian masyarakat, gelar teknologi, acara puncak HPS, perlombaan, pameran dan bazaar, tour diplomatik, dokumentasi, publikasi dan penyiaran.

Pangan dalam arti luas mencakup pangan yang berasal dari tanaman, ternak, dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin serta mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia.

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak, aman; dan didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.

Fakta yang terjadi saat ini adalah bangsa kita masih mengalami kekurangan ketersediaan pangan untuk beberapa komoditi pada waktu-waktu tertentu. Seperti kedelai, daging sapi, cabai merah, bawang merah, bawang putih, jagung, gula, dan beberapa komoditas lainnya. Yang mengakibatkan harga dari komoditas tersebut mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Meskipun pemerintah telah melakukan impor untuk menstabilkan harga, namun harga sulit untuk turun kembali. Sehingga relatif tidak terjangkau oleh masyarakat. Semoga peringatan HPS ke-33 tahun ini dapat mendorong tercapainya kemandirian pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar