|
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terlahir dalam perjalanan
perjuangan yang panjang seiring dengan lahirnya republik ini. Dalam
perjalanannya TNI bersama-sama dan manunggal dengan rakyat terus berjuang
merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga kedaulatan, keutuhan, dan
keselamatan NKRI.
TNI kemudian tumbuh dan berkembang hingga usia 68 tahun pada Sabtu, 5 Oktober 2013. Perjalanan panjang yang telah dijalani TNI penuh dengan perjuangan yang tiada henti. Bagi TNI, apa pun keputusan politik yang diambil bangsa ini dengan penuh keikhlasan harus dijalani. Ini dibuktikan TNI tatkala rakyat Indonesia berkehendak untuk menata ulang posisi dan peran tentara, TNI pun berusaha untuk melaksanakan amanah UU dengan melakukan berbagai perubahan/ reformasi TNI.
Peran baru yang telah ditunjukkan TNI selaras dengan paradigma baru yang merupakan landasan utama TNI dalam melaksanakan reformasi internal, melakukan perubahan dan penataan struktur, doktrin, dan kultur menuju TNI yang profesional, militan, solid, dan tidak kalah penting adalah TNI yang mencintai dan dicintai rakyat. Semua itu dapat dimaknai bahwa apa pun yang dilakukan TNI senantiasa dalam rangka pemberdayaan institusi fungsional TNI dan dilaksanakan bersama-sama rakyat dan komponen bangsa yang lain dalam koridor bingkai NKRI.
Pilihan Kata Hati
Sejak seorang prajurit mengawali kehidupan keprajuritan dengan mengucapkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, mereka telah berada dalam suatu ikatan moral dan kewajiban profesional. Menjadi prajurit TNI merupakan pilihan kata hati. Mereka dengan sukarela dan atas kehendak sendiri, bukan karena terpaksa atau dipaksa. Namun, yang paling menonjol, ada keinginan dan motivasi yang tinggi untuk dapat menjadi prajurit sejati, prajurit yang mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tantangan dan godaan hadir pada saat seorang prajurit sedang dalam penugasan. Dibutuhkan kontrol yang ketat setiap langkah yang diambil, apakah sudah tepat secara aturan, peraturan, dan moral. Konflik batin pun acapkali terjadi. Kendati demikian, konflik batin tersebut harus dapat dimenangi oleh prajurit TNI sehingga dapat terhindar dari perbuatan yang dapat mencederai institusi TNI.
Karena itu, jati diri dirasa makin penting seiring dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat yang semakin berkembang dan kompleks. Nilai moral yang merupakan bagian dari jati diri TNI tersebut harus menjadi tumpuan mendasar sebagai salah satu pilar penyangga harkat dan martabat prajurit profesional. Setiap prajurit TNI harus mengenali dan menyadari bahwa kehadirannya, baik sebagai individu maupun kesatuan bukan secara kebetulan, melainkan sudah dirancang serta memiliki tujuan dan kegunaan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Kinerja TNI
Berkat dukungan dan kerja sama berbagai komponen bangsa, pelaksanaan tugas TNI setahun terakhir secara umum dapat berjalan sesuai program yang telah ditetapkan. Pemerintah telah berusaha mengalokasikananggaranbelanjanegara yang terus mengalami peningkatan. Dengan alokasi anggaran ini, TNI akan mengupayakan penggunaannya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Pimpinan TNI terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan melalui sarana perumahan, sarana kesehatan, dan peningkatan tunjangan kinerjaprajurit TNI. Terkait pengamanan perbatasan dan pulau terluar, TNI melaksanakan tugas mulia ini dengan penuh tanggung jawab demi tetap tegaknya kedaulatan NKRI. Sarana dan prasarana pun dilengkapi seperti searider, perahu karet, kapal angkut air bersih, termasuk alat penjernih air, tangki timbun, solarcell, alat komunikasi, serta pembangunan barak prajurit.
Guna memenuhi sarana informasi, TNI bekerja sama Skyvision Tbk telah memasang koneksi televisi satelit di 32 pos perbatasan dan terus diupayakan hingga terpasang 200 pos. Pengamanan laut dilaksanakan melalui operasi keamanan laut, didukung operasi udara, serta patroli laut/udara terkoordinasi dengan angkatan bersenjata negara tetangga. Di samping itu, peningkatan kesiapan armada TNI AL pun dilakukan dengan penambahan beberapa kapal-kapal patroli cepat.
Sedangkan pengamanan wilayah udara dilengkapi dengan penambahan radar militer dengan harapan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Di samping itu, beberapa pesawat tempur sergap dan peluru kendali pertahanan udara juga telah didatangkan demi menjamin kedaulatan negara di udara. Tugas pemberdayaan wilayah khususnya yang berkaitan dengan pembangunan nasional telah terjalin kerja sama dengan berbagai instansi guna menunjang perbaikan taraf hidup masyarakat.
Antara lain di bidang pertanian, kelautan, kehutanan, perumahan, sarana prasarana perdesaan, kesehatan, keluarga berencana, serta pendidikan dan pengajaran di daerah terpencil. Yang juga tidak pernah ketinggalan, keterlibatan TNI dalam penanggulangan bencana alam dan pengungsian penduduk. Peran serta TNI dalam tugas perdamaian dunia saat ini 1.1673 prajurit TNI mengemban mandat PBB di beberapa belahanduniasepertidiLibanon, Kongo, Haiti, Sudan, Darfur, dan Filipina.
Peran TNI semakin signifikan tatkala Mayjen TNI Imam Edy Mulyono dipercaya sebagai komandan pasukan PBB di Sahara Barat (Force Commander United Nations Mission for the Referendum in Western Sahara). Ini tentu merefleksikan kepercayaan tinggi PBB atas peran dan kontribusi penting Indonesia.
Netralitas TNI
Posisi TNI jelas dan tegas yaitu netral menyongsong Pemilu 2014 yang akan datang. TNI akan berdiri pada posisi yang netral dengan tetap memberikan kontribusi yang positif atas penyelenggaraannya. Pemilu 2014 memiliki arti yang cukup strategis bagi masa depan dan keberlanjutan pembangunan nasional sehingga TNI bersama-sama dengan komponen bangsa yang lain harus dapat menyukseskan Pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan secara demokratis dan damai.
Dalam berbagai kesempatan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menghimbau kepada semua elemen masyarakat untuk tidak menarik TNI ke medan politik praktis yang dapat menjadikan TNI tidak netral. Di samping itu, TNI akan senantiasa menyatu dengan rakyat yang harus dipegang teguh oleh segenap prajurit TNI di mana pun berada dan bertugas yang dilaksanakan bersama segenap masyarakat dan komponen bangsa Indonesia lainnya untuk dapat menyukseskan Pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan secara demokratis dan damai. TNI dan semua elemen bangsa harus menjamin Pemilu 2014 dapat berlangsung secara lancar, tertib, bebas, adil, dan damai karena pemilu adalah masa depan keberlanjutan pembangunan nasional.
Harapan TNI
Kejayaan TNI dengan kekuatan alutsista yang mumpuni merupakan impian TNI ke depan dan sekaligus menjadi cita-cita bersama rakyat dan bangsa Indonesia. Terwujudnya TNI yang profesional, militan, solid, dan bersama rakyat TNI kuat sesuai tema yang diangkat pada HUT TNI tahun ini pun menjadi obsesi seluruh lapisan masyarakat di Bumi Pertiwi.
TNI diharapkan ke depan memiliki prajurit mampu bertempur dan menang dalam pertempuran, kesejahteraan prajurit meningkat, prajurit mampu bersikap profesional, dan memiliki sikap sebagai prajurit yang militan, pantang menyerah, rendah hati, tidak sombong, prajurit yang menghormati hukum, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Karena itu, prajurit TNI tidak boleh terprovokasi dan tetap berpegang pada jati diri TNI karena menjadi prajurit TNI adalah pilihan kata hati. Bersama rakyat, TNI kuat. Itulah amanah yang perlu terus dijunjung tinggi. ●
TNI kemudian tumbuh dan berkembang hingga usia 68 tahun pada Sabtu, 5 Oktober 2013. Perjalanan panjang yang telah dijalani TNI penuh dengan perjuangan yang tiada henti. Bagi TNI, apa pun keputusan politik yang diambil bangsa ini dengan penuh keikhlasan harus dijalani. Ini dibuktikan TNI tatkala rakyat Indonesia berkehendak untuk menata ulang posisi dan peran tentara, TNI pun berusaha untuk melaksanakan amanah UU dengan melakukan berbagai perubahan/ reformasi TNI.
Peran baru yang telah ditunjukkan TNI selaras dengan paradigma baru yang merupakan landasan utama TNI dalam melaksanakan reformasi internal, melakukan perubahan dan penataan struktur, doktrin, dan kultur menuju TNI yang profesional, militan, solid, dan tidak kalah penting adalah TNI yang mencintai dan dicintai rakyat. Semua itu dapat dimaknai bahwa apa pun yang dilakukan TNI senantiasa dalam rangka pemberdayaan institusi fungsional TNI dan dilaksanakan bersama-sama rakyat dan komponen bangsa yang lain dalam koridor bingkai NKRI.
Pilihan Kata Hati
Sejak seorang prajurit mengawali kehidupan keprajuritan dengan mengucapkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, mereka telah berada dalam suatu ikatan moral dan kewajiban profesional. Menjadi prajurit TNI merupakan pilihan kata hati. Mereka dengan sukarela dan atas kehendak sendiri, bukan karena terpaksa atau dipaksa. Namun, yang paling menonjol, ada keinginan dan motivasi yang tinggi untuk dapat menjadi prajurit sejati, prajurit yang mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tantangan dan godaan hadir pada saat seorang prajurit sedang dalam penugasan. Dibutuhkan kontrol yang ketat setiap langkah yang diambil, apakah sudah tepat secara aturan, peraturan, dan moral. Konflik batin pun acapkali terjadi. Kendati demikian, konflik batin tersebut harus dapat dimenangi oleh prajurit TNI sehingga dapat terhindar dari perbuatan yang dapat mencederai institusi TNI.
Karena itu, jati diri dirasa makin penting seiring dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat yang semakin berkembang dan kompleks. Nilai moral yang merupakan bagian dari jati diri TNI tersebut harus menjadi tumpuan mendasar sebagai salah satu pilar penyangga harkat dan martabat prajurit profesional. Setiap prajurit TNI harus mengenali dan menyadari bahwa kehadirannya, baik sebagai individu maupun kesatuan bukan secara kebetulan, melainkan sudah dirancang serta memiliki tujuan dan kegunaan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Kinerja TNI
Berkat dukungan dan kerja sama berbagai komponen bangsa, pelaksanaan tugas TNI setahun terakhir secara umum dapat berjalan sesuai program yang telah ditetapkan. Pemerintah telah berusaha mengalokasikananggaranbelanjanegara yang terus mengalami peningkatan. Dengan alokasi anggaran ini, TNI akan mengupayakan penggunaannya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Pimpinan TNI terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan melalui sarana perumahan, sarana kesehatan, dan peningkatan tunjangan kinerjaprajurit TNI. Terkait pengamanan perbatasan dan pulau terluar, TNI melaksanakan tugas mulia ini dengan penuh tanggung jawab demi tetap tegaknya kedaulatan NKRI. Sarana dan prasarana pun dilengkapi seperti searider, perahu karet, kapal angkut air bersih, termasuk alat penjernih air, tangki timbun, solarcell, alat komunikasi, serta pembangunan barak prajurit.
Guna memenuhi sarana informasi, TNI bekerja sama Skyvision Tbk telah memasang koneksi televisi satelit di 32 pos perbatasan dan terus diupayakan hingga terpasang 200 pos. Pengamanan laut dilaksanakan melalui operasi keamanan laut, didukung operasi udara, serta patroli laut/udara terkoordinasi dengan angkatan bersenjata negara tetangga. Di samping itu, peningkatan kesiapan armada TNI AL pun dilakukan dengan penambahan beberapa kapal-kapal patroli cepat.
Sedangkan pengamanan wilayah udara dilengkapi dengan penambahan radar militer dengan harapan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Di samping itu, beberapa pesawat tempur sergap dan peluru kendali pertahanan udara juga telah didatangkan demi menjamin kedaulatan negara di udara. Tugas pemberdayaan wilayah khususnya yang berkaitan dengan pembangunan nasional telah terjalin kerja sama dengan berbagai instansi guna menunjang perbaikan taraf hidup masyarakat.
Antara lain di bidang pertanian, kelautan, kehutanan, perumahan, sarana prasarana perdesaan, kesehatan, keluarga berencana, serta pendidikan dan pengajaran di daerah terpencil. Yang juga tidak pernah ketinggalan, keterlibatan TNI dalam penanggulangan bencana alam dan pengungsian penduduk. Peran serta TNI dalam tugas perdamaian dunia saat ini 1.1673 prajurit TNI mengemban mandat PBB di beberapa belahanduniasepertidiLibanon, Kongo, Haiti, Sudan, Darfur, dan Filipina.
Peran TNI semakin signifikan tatkala Mayjen TNI Imam Edy Mulyono dipercaya sebagai komandan pasukan PBB di Sahara Barat (Force Commander United Nations Mission for the Referendum in Western Sahara). Ini tentu merefleksikan kepercayaan tinggi PBB atas peran dan kontribusi penting Indonesia.
Netralitas TNI
Posisi TNI jelas dan tegas yaitu netral menyongsong Pemilu 2014 yang akan datang. TNI akan berdiri pada posisi yang netral dengan tetap memberikan kontribusi yang positif atas penyelenggaraannya. Pemilu 2014 memiliki arti yang cukup strategis bagi masa depan dan keberlanjutan pembangunan nasional sehingga TNI bersama-sama dengan komponen bangsa yang lain harus dapat menyukseskan Pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan secara demokratis dan damai.
Dalam berbagai kesempatan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menghimbau kepada semua elemen masyarakat untuk tidak menarik TNI ke medan politik praktis yang dapat menjadikan TNI tidak netral. Di samping itu, TNI akan senantiasa menyatu dengan rakyat yang harus dipegang teguh oleh segenap prajurit TNI di mana pun berada dan bertugas yang dilaksanakan bersama segenap masyarakat dan komponen bangsa Indonesia lainnya untuk dapat menyukseskan Pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan secara demokratis dan damai. TNI dan semua elemen bangsa harus menjamin Pemilu 2014 dapat berlangsung secara lancar, tertib, bebas, adil, dan damai karena pemilu adalah masa depan keberlanjutan pembangunan nasional.
Harapan TNI
Kejayaan TNI dengan kekuatan alutsista yang mumpuni merupakan impian TNI ke depan dan sekaligus menjadi cita-cita bersama rakyat dan bangsa Indonesia. Terwujudnya TNI yang profesional, militan, solid, dan bersama rakyat TNI kuat sesuai tema yang diangkat pada HUT TNI tahun ini pun menjadi obsesi seluruh lapisan masyarakat di Bumi Pertiwi.
TNI diharapkan ke depan memiliki prajurit mampu bertempur dan menang dalam pertempuran, kesejahteraan prajurit meningkat, prajurit mampu bersikap profesional, dan memiliki sikap sebagai prajurit yang militan, pantang menyerah, rendah hati, tidak sombong, prajurit yang menghormati hukum, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Karena itu, prajurit TNI tidak boleh terprovokasi dan tetap berpegang pada jati diri TNI karena menjadi prajurit TNI adalah pilihan kata hati. Bersama rakyat, TNI kuat. Itulah amanah yang perlu terus dijunjung tinggi. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar