Kamis, 22 Maret 2012

Harga BBM Pasti Naik?


Harga BBM Pasti Naik?
Sri Adiningsih, EKONOM UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM)
SUMBER : SINDO, 22 Maret 2012



Harga kebutuhan pokok di Indonesia memang selalu naik dari masa ke masa, membuat masyarakat merasa kehidupannya semakin berat karena beban semakin besar. Sehingga, kenaikan harga selalu menjadi isu besar di Indonesia. Apalagi jika kenaikan harga terjadi pada komoditas yang harganya diatur oleh pemerintah seperti BBM ataupun listrik, pasti mendapatkan perhatian yang besar dari semua lapisan masyarakat. BBM dan listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat dan diperlukan dalam semua kegiatan ekonomi.

Oleh karena itu, kenaikan harga BBM dan listrik tidak disenangi bahkan mendapatkan perlawanan dari sebagian masyarakat apalagi jika kenaikannya dianggap besar (33,3%) karena dampaknya akan besar pada kehidupan masyarakat. Alasan pemerintah akan menaikkan harga BBM karena harga internasionalnya yang terus meningkat, apalagi kurs rupiah terhadap dolar AS yang melemah akhir-akhir ini.

Hal itu membuat beban subsidi BBM dan listrik pada tahun 2012 bisa membengkak, bahkan bisa mencapai Rp200 triliun rupiah hingga akhir tahun 2012,atau sepertujuh dari total pengeluaran pemerintah. Memang nampak menyeramkan angkanya, namun itu belum menjelaskan semuanya. Karena kenaikan harga BBM yang pesat, seperti Indonesia crude price yang diimpor harganya sudah menembus lebih dari USD120 tiap barelnya, tentu akan diikuti dengan kenaikan harga gas serta batu bara.

Sehingga,selain subsidi meningkat, penerimaan negara mestinya juga naik, baik dari royalti ataupun pajak yang harus dibayar dari tambang minyak, gas, dan batu bara. Oleh karena itu, sebenarnya yang juga perlu disampaikan ke masyarakat adalah kenaikan penerimaan negara itu berapa. Apalagi jika Pertamina yang menerima subsidi terbanyak juga untung Rp24 triliun di tahun 2011, demikian juga keuntungan PLN sebesar Rp10 triliun pada tahun yang sama.

Itu menunjukkan bahwa tahun lalu keuntungan BUMN yang banyak menyerap subsidi lebih dari Rp30 triliun (sebenarnya aneh). Oleh karena itu,pemerintah sebenarnya lebih elok jika juga menyampaikan berapa tambahan penerimaannya.Dengan demikian, kita tahu berapa beban bersih yang harus dikeluarkan oleh pemerintah secara total yang disebabkan oleh karena kenaikan harga BBM.

Penulis yakin angkanya tidak akan menyeramkan. Agar kita sebagai suatu bangsa bisa terbuka dengan data-data yang menunjukkan keuangan negara kita. Sehingga, jika mengajak masyarakat agar ikut menanggung beban karena kenaikan harga BBM, mereka bisa menerima dengan ikhlas karena tahu benar posisi keuangan negara.

Kebijakan yang Baik?

Indonesia sudah berkalikali menaikkan harga BBM sejak reformasi yang lalu. Selalu tidak mudah, meski mendapatkan banyak penolakan dari masyarakat kenaikan harga biasanya tetap dilakukan pemerintah. Dampak kenaikan harga BBM memang terasa. Ingat saja sewaktu pemerintah menaikkan harga BBM rata-rata lebih dari 100% pada 2005 yang akhirnya mendorong inflasi hingga 17%.

Pengalaman memang menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga BBM pada kehidupan masyarakat yang penghasilannya tetap ataupun hidupnya pas-pasan besar sekali. Oleh karena itu, pemerintah memang sebaiknya berhati- hati dengan kebijakan kenaikan harga BBM. Selain itu, kebijakan tersebut perlu disiapkan dengan baik, disampaikan dengan simpatik, agar berita buruk itu lebih mudah diterima.

Apalagi BBM sudah menjadi komoditas politik,maka mestinya ditangani dengan bijaksana. Sayangnya, pemerintah pernah berjanji tidak akan menaikkan harga BBM tahun 2012 namun tiba-tiba berubah haluan. Harga BBM akhirnya akan dinaikkan bersamaan dengan harga tarif tenaga listrik (TTL). Tentu saja banyak masyarakat yang bingung dan tidak senang.

Karena, pemerintah ternyata tidak menepati janjinya, harga BBM akan naik dan akan membuat beban hidup masyarakat meningkat. Kenaikan harga BBM memang tak dapat dihindari, namun penyampaiannya dengan baik juga diperlukan. Bisa dibayangkan perasaan masyarakat yang merasa bahwa ternyata pemerintah tidak dapat dipercaya janjinya bahwa tidak akan menaikkan harga BBM.

Selain itu, nampak bahwa kebijakan kenaikan harga BBM tidak disiapkan dengan baik, sehingga bisa dibayangkan dampaknya pada perekonomian serta kehidupan masyarakat bisa lebih buruk dibandingkan dengan semuanya disiapkan dengan baik. Penulis sendiri sejak awal tidak percaya dengan kebijakan pembatasan pemakaian subsidi BBM karena sulit diimplementasikan, biayanya mahal, dan toh pada akhirnya jika harga BBM naik terus harga BBM subsidi juga akan naik.

Ingat, pernah diwacanakan Program Kartu Kendali (smart card) pada 2008 yang diharapkan akan mengurangi konsumsi BBM sekitar 10%.Namun tidak pernah dijalankan karena pada akhirnya pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Demikian juga kali ini, meski berbagai wacana pembatasan penjualan BBM bersubsidi sudah banyak didiskusikan sejak tahun lalu, akhirnya yang dipilih pemerintah adalah kenaikan harga BBM bersubsidi.

Kenaikan harga apa pun sebenarnya bukan hal baru karena hampir semua barang harganya selalu naik tiap tahunnya. hahkan di negara maju. Sehingga. Di dunia ini inflasi adalah hal yang wajar terjadi di semua negara. Hanya, kenaikan yang pelan-pelan (inflasi rendah) lebih mudah diterima oleh masyarakat dibandingkan dengan kenaikan yang besar.

Bahkan, pemerintah Amerika Serikat pun akhir-akhir ini juga menghadapi masalah karena kenaikan harga BBM yang sering terjadi membuat masyarakat Amerika Serikat marah. Jika kenaikan harga memang tidak dapat dihindarkan, sebaiknya kebijakan kenaikan harga dijelaskan dengan baik dan jujur, menggunakan data-data secara terbuka, seperti berapa kenaikan beban negara bersih dari kenaikan harga BBM.

Apalagi jangan menyatakan tidak akan menaikkan harga BBM namun ternyata akhirnya menaikkan harga BBM. Penulis percaya, jika semuanya disiapkan dengan baik, serta kenaikan harganya dilakukan bertahap, tidak terlalu besar, seperti tiap kenaikan adalah Rp500 bisa berkali- kali dengan jeda waktu yang cukup, sehingga tidak membawa dampak berat pada masyarakat.

Selain itu, perlu juga dijelaskan uang hasil penghematan itu untuk apa, kalau digunakan untuk program ataupun proyek pembangunan yang lebih berguna bagi masyarakat luas, penulis yakin kenaikan harga BBM akan lebih mudah diterima meski beban hidup masyarakat meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar