Langkah Menuju KTT G-20
Lourdes Aranda, Duta
Besar; Sherpa Meksiko untuk G-20
SUMBER : KOMPAS, 31 Maret 2012
Lebih kurang 100 hari telah berlalu sejak
Meksiko memangku jabatan sebagai pimpinan G-20. Masih tersisa sejumlah
pertemuan penting pada kurun waktu kepemimpinan di G-20 ini, di antaranya
konferensi tingkat tinggi yang akan dilangsungkan di Los Cabos, 18-19 Juni
2012.
Sekarang ini momentum yang tepat untuk
berhenti sejenak dan merefleksikan perkembangan yang telah dicapai selama ini
serta sejumlah tugas yang masih harus diselesaikan demi tercapainya kesuksesan
pada konferensi tingkat tinggi (KTT) di Los Cabos mendatang.
Pentingnya pertemuan tingkat tinggi di Los
Cabos tersebut tidak perlu diragukan lagi. Meksiko menerima jabatan pimpinan
G-20 di tengah situasi ekonomi global yang kompleks. Peluang untuk mengatasi
tahap sulit ini tergantung pada kemampuan komunitas internasional untuk
menerapkan tindakan-tindakan unilateral dan untuk bertindak secara teratur.
Untuk mewujudkan ini, dibutuhkan kepemimpinan dan untuk itulah G-20 memiliki
peranan sangat penting.
Dalam waktu singkat, G-20 telah berubah
menjadi mekanisme yang unggul untuk mengoordinasikan kebijakan-kebijakan dalam
bidang ekonomi, mendorong perbaikan di sektor arsitektur keuangan
internasional, serta memberikan kontribusi dalam lingkup yang stabil dengan
harapan akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan semua negara. Ini adalah
sarana terbaik yang dapat kita persiapkan untuk mengatasi tantangan ekonomi
global yang sedang kita hadapi dengan cara yang tertata.
Meksiko mengambil peran aktif dan konstruktif
dalam proses ini. Pertemuan para Sherpa, menteri dan wakil menteri keuangan,
serta pimpinan Bank Sentral telah membuka sebuah diskusi yang terperinci
mengenai prioritas selama kepemimpinan Meksiko dalam G-20. Demikian juga dengan
pertemuan para menteri luar negeri yang baru saja berlangsung.
Dalam rapat-rapat kelompok kerja, seminar,
dan pelatihan, tema-tema mengenai pertumbuhan, arsitektur keuangan
internasional, dan regulasi keuangan semakin dimantapkan.
Pertemuan pertama para menteri luar negeri
G-20, di mana sembilan negara non-anggota juga diundang, telah memberikan
manfaat yang besar dalam upaya menganalisis secara kritis dan konstruktif
target-target paling penting dalam pemerintahan global. Dalam pertemuan ini
juga didiskusikan tema-tema mendasar, seperti legitimasi dan efisiensi G-20,
selain juga interaksi antara kepentingan-kepentingan nasional dan tantangan
global.
Para menteri luar negeri merekomendasikan
beberapa langkah, di antaranya untuk memanfaatkan dengan lebih baik
institusi-institusi sistem multilateral dan mengikuti secara ketat perkembangan
komitmen yang telah diambil dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi
sebelumnya. Digarisbawahi juga peran lebih besar yang harus diambil oleh
kementerian-kementerian luar negeri untuk menghubungkan tugas dari departemen
yang berbeda dan badan-badan yang turut ambil bagian dalam upaya pencapaian
target global tersebut.
Para menteri keuangan mencapai beberapa
kesepakatan yang signifikan. Kesepakatan itu, di antaranya, menekankan komitmen
untuk mewujudkan pemulihan ekonomi dan peningkatan lapangan pekerjaan,
mengevaluasi sejauh mana kemampuan Eropa mengerahkan sumber daya yang lebih
besar dan efektif dalam mengatasi masalah mereka, mengadopsi sebuah agenda
pencatatan dan pendidikan keuangan, membuat laporan mengenai akibat dari
ketidakstabilan harga-harga bahan pokok, serta meminta laporan mengenai
pertumbuhan hijau.
”Think20”
Para Sherpa juga telah menyetujui pedoman
spesifik untuk kegiatan di bidang pertanian, lapangan kerja dan perdagangan,
serta memberikan perhatian pada perkembangan yang telah diwujudkan dalam
pertemuan-pertemuan tingkat menteri dan kelompok kerja.
Untuk pertama kali dalam kerangka kerja G-20,
pendekatan terhadap institusi investigatif diwujudkan melalui pertemuan yang
disebut ”Think20” yang merupakan tambahan dari pendekatan terhadap sektor
sosial: pengusaha (B20), kaum muda (Y20), serikat kerja (L20), dan lembaga swadaya
masyarakat yang semuanya telah memperkaya diskusi para pejabat tinggi di Los
Cabos.
Isu Struktural
Masa 100 hari berikutnya akan difokuskan pada
agenda yang akan mengantar G-20 pada tema-tema lebih luas di luar hal-hal yang
mendesak tanpa mengabaikan masalah-masalah yang harus segera dituntaskan.
Agenda ini menyangkut tema-tema struktural yang akan menjadi kunci dalam
penapaian target jangka menengah.
Untuk mewujudkannya, akan dilangsungkan
beberapa pertemuan Sherpa, para menteri keuangan, dan ekonomi. Pertemuan-pertemuan
ini akan membantu G-20 mempertajam tema-tema dalam agenda pertumbuhan,
pembangunan, energi, dan kebutuhan pokok, termasuk masalah keuangan dan
lapangan kerja. Targetnya, mewujudkan kemampuan G-20 dalam mencari jalan keluar
dari masalah-masalah yang dihadapi dunia.
Karya G-20 harus tecermin dalam pertumbuhan
yang berkesinambungan dan pembangunan yang lebih seimbang. Untuk itu, hasil
yang diperoleh harus mengarah bukan hanya pada tata ekonomi global yang lebih
baik, melainkan juga perbaikan nyata dalam lingkup sosial.
Keuangan yang solid dan pengalaman dalam
mengatasi berbagai krisis ekonomi pada masa lalu—ditambah lagi dengan
prestasi-prestasi sebagai panitia penyelenggara dan pimpinan di COP 16—telah
membuat Meksiko tidak hanya memiliki kemampuan untuk memimpin forum yang sangat
penting dalam pemerintahan global ini, tetapi juga memperoleh pengakuan dunia
internasional dalam keberhasilan mentransformasikan target-target global yang
sedang kita hadapi.
Saya yakin, pada pertemuan tingkat tinggi Los
Cabos, Meksiko akan mampu menyelesaikan tugas yang diemban sebagai aktor
penanggung jawab yang konstruktif dan disegani di panggung internasional. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar