Sabtu, 21 Januari 2012

Kebebasan Masih Berkembang di Arab

Kebebasan Masih Berkembang di Arab
William Hague, MENTERI LUAR NEGERI INGGRIS
Sumber : REPUBLIKA, 21 Januari 2012


Beberapa orang telah menuliskan berita ke matian yang terkait dengan gejolak Arab. Mereka mengacu kepada per ka mengacu kepada pertumpahan darah di Suriah, bentrokan di Mesir, dan serangan terhadap kaum minoritas beragama yang menunjukkan bahwa revolusi telah kehilangan arah. Beberapa orang telah menuliskan berita kematian yang terkait de ngan gejolak Arab.

Mereka mengacu kepada pertumpahan darah di Suriah, bentrokan di Mesir, dan serangan terhadap kaum minoritas beragama yang menunjukkan bahwa revolusi telah kehilangan arah.

Hasil pemilihan umum oleh partai-partai Islam telah menimbulkan ketakutan bahwa perubahan justru bisa bertambah buruk.
 
Namun, jika dikatakan bahwa gejolak Arab membuat suasana menjadi lebih suram, maka hal itu tidaklah benar. Pemikiran pesimis semacam itu melewatkan kesempatan-kesempatan luar biasa yang bisa didapatkan dari kebebasan dan martabat, bahkan dapat mengakibatkan kerenggangan hubungan di saat kita membutuhkan dukungan diplomatik jangka panjang untuk kepentingan wilayah Arab.

Gejolak Arab akan selalu menjadi sebuah proses yang panjang, bukan instan. Gejolak Arab berlangsung dalam bentuk yang berbeda-beda di setiap negara. Pelaksanaan pemilihan umum yang jujur adalah hal yang penting untuk dilakukan, setelah diabaikan selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Namun, peristiwa setelah pemilulah yang akan menentukan apakah gejolak Arab merupakan keberhasilan atau kegagalan.

Sudah setahun Pemerintahan baru di Mesir, Tunisia, dan Libya menghadapi tantangan-tantangan yang luar biasa di saat rakyat mereka menaruh harapan yang sangat tinggi.
Dengan pertaruhan yang luar biasa dalam menuntut revolusi, mereka menginginkan adanya perbaikan kualitas hidup sehari-hari.
 
Sama dengan situasi di Eropa Timur setelah 1989, proses perkembangan ini akan membutuhkan waktu. Satu tahun sudah kita harus me lengkapi diri kita sendiri dari kemunduran dan krisis-krisis, seperti apa yang kita lihat di Suriah saat ini. Namun, kita juga akan menyaksikan kemajuan-kemajuan penting di bagian lain wilayah ini. Ini merupakan kenyataan yang sebenarnya.

Bersikap realistis bukan berarti kehilangan keyakinan. Sudah tiba saatnya kebebasan dan demokrasi di Timur Tengah yang akan memberikan prospek kemerdekaan dan martabat manusia yang lebih luas lagi sejak berakhirnya era Perang Dingin.

Pada segi positif, Tunisia akhir nya memiliki pemilihan parlemen yang demokratis pertama kalinya sejak 1950-an, dengan 24 persen kursi dipegang oleh perempuan.
Maroko, untuk pertama kalinya dalam sejarah, telah melakukan pe milihan umum yang bebas di ba wah konstitusi baru di mana se orang perdana menteri akan diangkat dari partai yang meme nang kan suara terbanyak bukan karena pilihan raja.

Jumlah pemilih dari fase pertama pemilu di Mesir berada di ba wah 60 persen, jika dibanding kan dengan pemilu 2005 di bawah rezim Mubarak yang hanya sebesar 23 persen. Libya memiliki pemerintahan baru setelah lebih da ri 40 tahun era kediktatoran. Reformasi positif tengah berlangsung di Yordania. Selain itu, Yaman te lah menyetujui perundingan tran sisi politik dengan Dewan Kerja Sama Teluk. Bahrain telah memulai mengambil langkah untuk mengimplementasikan keputusan komisi atas kekerasan yang terjadi tahun lalu, walau masih di perlukan implementasi secara penuh.

Kami melihat bahwa pemerin tah harus bersikap responsif terhadap permintaan rakyatnya.

Prinsip-prinsip yang dikedepan kan dalam demokrasi diawali de ngan mengambil langkah yang be sar, perlindungan dari kesewenang-wenangan hukum, dan ruang untuk kebebasan berekspresi.

Kami juga telah melihat sebuah transformasi yang luar biasa di ma na para anggota Liga Arab ber se dia untuk menunjukkan

kepemimpinannya dalam menghadapi krisis yang terjadi. Trentren seperti ini harus didukung.

Inggris memiliki keinginan untuk melihat masyarakat yang stabil dan terbuka di seluruh penjuru Timur Tengah.

Memang benar bahwa partaipartai Islam lebih berhasil dalam perolehan suara dibanding partai sekuler dan ada penjelasan yang masuk akal atas apa arti dari semua ini. Kesuksesan partai Islam sebagian disebabkan oleh penolakan pemerintah di masa lalu untuk mengizinkan partai-partai oposisi untuk berkembang. Bisa juga disebabkan karena kecenderungan untuk memilih kelompok yang paling menentang kediktatoran dan korupsi, serta yang mampu memberikan kesejahteraan mendasar.

Bagaimanapun itu, kita harus menghormati pilihan ini sambil menjaga prinsip-prinsip hak asasi manusia dan kebebasan serta mendorong standar yang tinggi.

Ber usaha untuk ikut campur da lam memilih calon pemenang pe milu berarti secara fatal meng abai kan keyakinan kita dan du kungan kita atas demokrasi. Ber diri mendukung hak-hak rakyat dalam memilih wakil mereka di kotak suara, maka kita harus me nerima pilihan mereka dan siap bekerja sama dengan pemerintah an yang mereka pilih.

Lagi-lagi, hal ini tidak akan mu dah. Partai-partai ini akan berada di bawah tekanan agar me nepati janji-janji mereka dalam menjalankan kekuasaan dan me ne rapkan sikap yang moderat.

Ska la permasalahan ekonomi yang akan mereka hadapi benarbenar luar biasa. Mereka harus mencari mitra koalisi dan memastikan investor internasional demi memenuhi ekspektasi rakyat.

Kita tidak dapat menjamin bahwa mereka akan mengambil lang kah ini, namun jika itu tidak terjadi, maka risikonya adalah me micu kemarahan rakyat yang siap turun ke jalan. Ujian sebenar nya dari pemerintahan ini adalah ba gaimana mereka akan menja-lan kan pemerintahan, dan tentu saja, apakah mereka siap untuk me nye rahkan kekuasaan jika tidak

menang di pemilu selanjutnya, serta apakah mereka berkomitmen untuk antikekerasan. Hal-hal inilah yang menjadikan hubungan Inggris dengan negara-negara lain menjadi semakin penting.
 
Tidak mendikte Tantangan terbesar kami saat ini adalah Suriah, di mana lebih dari 5.000 orang dibunuh, ditambah dengan penyiksaan dan pengekangan yang kejam, serta risiko terjadinya perang sipil di negara tersebut. Semua upaya kami diberikan untuk memperkuat tangan Liga Arab sebagai fasilitator untuk mengakhiri kekerasan, menjaga tekanan ekonomi dan diplomatis dari rezim yang berkuasa, mendukung pihak oposisi yang tengah berkembang, dan mendesak respons Dewan Keamanan PBB serta berakhirnya masa Presiden Assad.

Mewujudkan Timur Tengah yang lebih bebas dan stabil akan menjadi tugas generasi-generasi mendatang. Kita tidak dapat mendikte pilihan dan setiap negara memiliki hak untuk memilih jalannya sendiri. Kami akan bekerja sama dengan semua pemerintahan di wilayah Arab untuk melakukan reformasi serta mengerahkan waktu dan sumber daya dalam memperkuat masyarakat sipil: kami siap untuk mendukung 47 program di sembilan negara di wilayah Timur Tengah untuk mendukung pembangunan demokrasi termasuk kebebasan media, pelatihan, dan transparansi pemilu.

Kami akan memperdalam Inisiatif Kemitraan Arab dan Dialog Teluk, juga mengupayakan dukungan dari Uni Eropa, Bank Dunia, dan IMF. Dengan mitra sekutu, kami akan terus mendorong tercapainya proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Kami akan menolak upaya-upaya yang dilakukan rezim Iran yang mendukung pertumpahan darah dan pengekangan di Suriah.

Kini, bukan saatnya untuk kehilangan kepercayaan pada gejolak di Arab, namun sebaliknya, kita harus menunjukkan kesamaan pemikiran seperti mereka yang telah berani memperjuangkan haknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar