“Time
Management” dan “Self Management”
Puspita Zorawar, EXPERTISE
PERSONAL DEVELOPMENT INDONESIA
Sumber : SINAR HARAPAN, 17 Desember 2011
Dalam perjalanan profesi saya beberapa tahun
ini, saya sering sekali bertemu dengan orang-orang baru dan terus berbeda-beda,
baik berbeda dalam hal level pendidikan, level posisi di perusahaan, maupun
level generasi usia.
Melalui diskusi dengan mereka, baik diskusi
secara formal maupun informal, saya mendapatkan banyak hal sebagai pembelajaran
baru bagi saya. Tentu saja hal tersebut merupakan salah satu hal yang positif
dan sangat menarik dari pekerjaan saya selama ini.
Satu di antara pembelajaran yang saya
dapatkan dan menjadi pembelajaran yang penting untuk saya bagikan kepada para
pembaca adalah bahwa ada sebagian kita dapat menjadi pribadi yang efektif,
karena dapat menghargai waktu yang mereka miliki dalam hidupnya dan dapat
secara bertahap mencapai keberhasilan mereka.
Namun, tidak semua orang mendapatkan hal
tersebut karena mereka telah terperangkap dalam kecepatan waktu dan merasa
tidak mendapatkan apa yang mereka dambakan di dalam hidup mereka.
Kira-kira bulan lalu, saya bertemu dengan
seseorang yang sudah senior di sebuah perusahaan yang merupakan salah satu
perusahaan ternama di Indonesia, Pak Jason.
Pak Jason menyampaikan perasaannya dan
mengatakan kepada saya, “Wah... seharusnya pelajaran yang saya dapatkan hari
ini sudah saya dapatkan 20 tahun lalu. Jika saya sudah mendapatkan hal–hal
seperti ini, saya percaya bahwa saya akan lebih menghargai setiap kesempatan
yang saya peroleh dalam hidup saya.”
Pak Jason merasa waktu sudah terlambat untuk
melaksanakan beberapa self improvement. Pak Jason selama ini merasa
rutinitas sehari-hari telah menyita waktunya.
Waktu yang dimiliki Pak Jason yaitu 24 jam
sehari rasanya sangat tidak cukup untuk melaksanakan beberapa poin penting
dalam rangka mengembangkan potensi dan kompetensi dirinya yang sangat
diperlukan dalam menjalankan tugas tanggung jawabnya, tidak saja sebagai
profesional di sebuah perusahaan, namun juga sebagai kepala keluarga.
Dalam event yang berbeda, ketika saya
berkesempatan memberikan sharing session di sebuah seminar mahasiswa,
Andre - seorang peserta yang tentu saja seorang mahasiswa, bertanya kepada kami
para narasumber dalam seminar tersebut, “Ibu dan Bapak narasumber, bagaimana
saya mendapatkan me time saya ya, jika ternyata saya terus sibuk setiap
hari mengerjakan banyak hal untuk mempersiapkan diri mencapai cita-cita saya?”
Bukan saja seorang eksekutif senior seperti
Pak Jason, Andre yang masih mahasiswa juga merasa “terjebak” dalam rutinitas
sehari-hari sehingga tidak memiliki waktu untuk “me time”.
Banyak di antara kita merasa terbelenggu oleh
rutinitas pekerjaan dan beberapa aktivitas pendukung serta aktivitas lainnya
dalam keseharian kita. Waktu terus berlari cepat, detik ke detik, tidak akan
pernah menunggu apakah kita sudah siap atau belum.
Siapa pun kita, memiliki persamaan, yaitu
memiliki waktu 24 jam sehari atau 168 jam dalam satu minggu. Namun, yang sering
berbeda antara pribadi yang efektif dan yang tidak efektif adalah dalam cara
mengelola waktu.
Kemampuan mengelola waktu (time management)
sangatlah penting dalam manajemen hidup kita. Mengelola waktu kita berarti
mengelola hidup kita. Time is life. To waste your time is to waste your life
(Merrill Douglass).
Mengapa waktu kita rasanya sangat sedikit?
Karena semakin berjalannya waktu, semakin bertambahnya tanggung jawab, baik
tanggung jawab kita di dalam keluarga, tanggung jawab kita di dalam pekerjaan,
serta tanggung jawab kita di bidang–bidang yang lain, menjadikan waktu sangat
terbatas.
Belum lagi harus diperhitungkan waktu-waktu
yang harus dilalui ketika kita menuju suatu tempat dengan perjalanan yang macet
misalnya di Kota Jakarta. Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kita
semua.
Time management
dimulai dengan suatu hal yang sangat sederhana, yaitu bagaimana kita
menggunakan waktu untuk hal-hal yang kita hargai, sedemikian kita menyadari
bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup kita.
Apakah setiap aktivitas kita adalah aktivitas
yang berharga menuju pencapaian tujuan hidup atau goals hidup kita,
bukan saja sebagai profesional di pekerjaan kita, namun juga goals kita
sebagai bagian dari sebuah keluarga dan juga bagian dari masyarakat?
Apakah kita sudah dapat merencanakan
aktivitas-aktivitas yang mendukung agar potensi diri kita dapat kita gunakan
secara efektif untuk mencapai tujuan hidup kita atau goals kita?
Poin-poin inilah, yang sebenarnya merupakan poin yang sangat penting, namun
sering terlupakan, karena kita sering hanya terfokus pada rutinitas hidup
sehari–hari.
Mengapa perlu tujuan hidup (goals)
dalam mengelola waktu yang kita miliki? Karena dengan tujuan hidup, kita dapat
mengarahkan segala sesuatunya lebih fokus. Bagaimana jika seseorang tidak
memiliki goals dalam hidupnya? Seluruh aktivitasnya tidaklah efektif
terfokus untuk mencapai sesuatu.
Aktivitasnya akan bergerak seputar pekerjaan
rutin yang pada suatu ketika akan menjadi kebosanan yang tidak berujung. Ketika
kebosanan terjadi, sering kali akan diikuti dengan motivasi yang menurun dan
motivasi yang menurun akan mengurangi produktivitas kita dalam menggunakan
waktu yang terbatas. Sayang sekali, bukan?
Dalam hal goals ini, tentu saja kita
sering terinspirasi oleh orang-orang yang luar biasa dalam menjalankan
pekerjaaannya, dengan memiliki statement: “Saya harus berhasil dalam
pekerjaan saya karena saya ingin pekerjaan saya bermanfaat bagi orang lain...
karena saya ingin menolong keluarga saya... atau karena saya ingin menolong
banyak orang.”
Waktu adalah aset yang terbatas, tidak bisa
lagi untuk ditambah, yaitu 24 jam sehari selalu terjadi sepanjang waktu, namun
tidak dengan self management yang tidak terbatas. Self management
adalah kemampuan kita dalam me-manage diri sendiri (manajemen diri)
dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup kita.
Self management
meliputi kemampuan kita menata prioritas dalam hidup kita, bagaimana kita
mengembangkan kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam proses mencapai
misi dan keberhasilan kita (tentu saja kita harus bekerja sama dengan orang
lain dalam mencapai goals kita), kemampuan kita mengendalikan pola hidup
sehingga kita selalu dalam kondisi kesehatan yang prima (healthy life),
bagaimana kita terus-menerus mengembangkan skill (keterampilan)
berkomunikasi efektif sehingga kita dapat berinteraksi dengan orang lain dengan
optimal, bagaimana kita mengelola emosi menghadapi hal-hal yang tidak kita
harapkan, bagaimana kita mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan rutin dan masih
banyak lagi poin penting yang termasuk dalam self management.
Waktu akan terus berjalan, tidak akan pernah
kembali lagi. Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan kita.
Mari kita mengembangkan skill self
management, agar dengan waktu yang terbatas kita terus-menerus bertahap
dapat mencapai keberhasilan demi keberhasilan yang bermanfaat bagi keluarga,
pekerjaan, masyarakat, dan bagi bangsa kita. Time flies. It’s up to you to
be the navigator (Robert Orben). ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar