Indonesia
Menyongsong 2012
Irman Gusman, KETUA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK
INDONESIA (DPD RI)
Sumber
: SINDO, 29 Desember 2011
Sebentar lagi tahun 2011 akan segera
kita tinggalkan dan tahun 2012 akan kita jelang. Tahun 2011 yang akan segera
kita lepas ini memberi kita banyak catatan manis, sekaligus pekerjaan rumah
yang harus kita tuntaskan di tahun mendatang.
Apa saja catatan keberhasilan dan pekerjaan rumah tersebut? Tulisan ini akan sedikit mengulasnya sebagai sebuah refleksi akhir tahun untuk dijadikan potret dalam memulai tahun baru 2012.
Catatan Keberhasilan
Sepanjang tahun 2011, catatan keberhasilan dapat kita potret dari beberapa aspek. Pertumbuhan ekonomi terjaga di atas level 6% per tahun.Sejak 2007, prestasi tersebut mampu kita pertahankan meskipun di tengah krisis ekonomi yang tengah melanda dunia. Kita juga mendapatkan predikat investment grade yang merupakan kali pertama sejak reformasi.
Sebagai Ketua ASEAN 2011, kita berhasil mendorong komitmen bersama negara-negara ASEAN untuk menuju Komunitas ASEAN 2015, sekaligus mendorong peran ASEAN yang lebih besar dalam komunitas global.Juga di mata dunia internasional nama baik bangsa semakin harum dengan keberhasilan penyelenggaraan SEA Games ke-26,sekaligus prestasi membanggakan sebagai juara umum.
Penguatan sistem demokrasi baik di tingkat lokal dan nasional juga berhasil kita jaga dengan konflik yang minimal.Berbagai pemilihan kepala daerah langsung yang dilaksanakan di berbagai daerah relatif berjalan baik dan demokratis, meskipun beberapa pilkada diwarnai oleh gugatan kandidat di MK.
Hubungan kelembagaan antara DPR dan DPD RI makin baik dengan keberhasilan penyelenggaraan Sidang Bersama DPR-DPD RI pada 16 Agustus untuk mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI. Sidang Bersama tersebut merupakan momentum untuk memperkuat hubungan kemitraan DPR dan DPD RI serta checks and balances,baik dalam rumpun legislatif maupun legislatif dengan eksekutif.
Jelang penutupan tahun 2011,ada catatan manis dengan terpilihnya pimpinan KPK yang baru. Terpilihnya pimpinan KPK yang baru ini membangkitkan gairah pemberantasan korupsi, sekaligus memberi harapan baru bagi masyarakat.
Pekerjaan Rumah
Tentu 2012 harus kita hadapi dengan rasa optimistis untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil serta diraihnya predikat investment grade, kita dihadapkan persoalan kesenjangan ekonomi serta kesenjangan antarwilayah. Mata rantai kesenjangan ekonomi ini harus diputus agar kesejahteraan masyarakat dapat dipacu.
Kita harus membangun fundamen ekonomi yang kuat.Lapangan pekerjaan harus dibuka sebanyak-banyaknya, salah satunya dengan mendorong tumbuhnya para usahawan muda dengan menyediakan kemudahan dalam saluran kredit perbankan. Selama ini, kredit yang dikucurkan BI masih di bawah rata-rata 30%.
Padahal, idealnya 100% dari PDRB agar sektor swasta dapat terstimulusi. Program MP3EI juga harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur di daerah sehingga tersambungnya desakota, antardesa, antarkota, dan antarprovinsi akan memperlancar alur distribusi barang dan jasa untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti PNPM mandiri,KUR,dan program subsidi juga harus difokuskan pada kesejahteraan masyarakat. Harus ada pengawasan agar kebijakan-kebijakan tersebut tidak disalahgunakan. Serta dukungan birokrasi yang bersih merupakan salah satu faktor utama mendorong daya saing dan pembangunan ekonomi daerah ke depan.
Penegakan hukum, keadilan, dan HAM juga menjadi pekerjaan rumah penting pada 2012. Beberapa kejadian pelanggaran HAM yang mencuat di akhir 2011 harus segera dituntaskan. Kasus pembakaran rumah ibadah, konflik lahan dalam kasus pembantaian warga di Mesuji, sampai kekerasan aparat kepolisian di Bima merupakan cermin dari masih lemahnya penghormatan terhadap keadilan dan hak asasi manusia.
Salah satu tugas yang penting juga adalah menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Rasa aman ini penting karena masyarakat membutuhkan kepastian hidup. Tantangan ke depan menyangkut pemberantasan terorisme, penanggulangan kejahatan dan kekerasan. Begitu juga komitmen atas pemberantasan korupsi harus benar-benar ditunjukkan dengan kerja keras KPK.
Indeks persepsi korupsi menurut Transparansi Internasional Indonesia akhir 2011 ini masih rendah di peringkat 100 dari 183 negara dengan skor 3,0, sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2,8. Untuk mencapai target indeks persepsi korupsi sebesar 5,0 pada 2014, kita memerlukan kerja keras dengan kunci penegakan hukum tanpa pandang bulu dan menciptakan sistem birokrasi pemerintahan yang bersih.
Otonomi daerah dan desentralisasi juga harus diperkuat. Tahun 2012 harus diarahkan untuk menyelesaikan kasus Otsus Papua, Aceh, Keistimewaan Yogyakarta, serta penyelesaian revisi UU Pemerintah Daerah. Dalam konteks otonomi dan desentralisasi juga, persoalan konflik lahan yang selama ini menguat di daerah harus diselesaikan dengan pendekatan keadilan ekonomi dan hak-hak adat masyarakat.
Kebijakan landreform merupakan suatu keharusan yang mesti berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Terkait juga dengan penguatan pangan nasional tugas ke depan adalah menyelesaikan pembahasan RUU tentang Pangan dan RUU tentang Perlindungan Petani. Kedua RUU tersebut dapat menjadi bentuk kesadaran negara untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yaitu pangan, serta untuk mendorong petani sebagai aktor dalam produksi pangan nasional yang mandiri.
Pekerjaan-pekerjaan rumah di atas tentu saja membutuhkan komitmen serta kerja keras semua pihak. Karena tanpa kerja keras dan kerja sama, apa yang menjadi harapan dan citacita bersama pada 2012 akan sulit dicapai. Selamat tahun baru 2012, semoga di tahun baru ini kehidupan menjadi lebih baik! ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar