|
PENGALAMAN di bawah ini diceritakan salah seorang
komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi periode kedua, 2007-2011, hampir dua
tahun lalu. Dari sebuah rekaman penyadapan telepon terungkap, seorang perempuan
cantik politikus tengah menghubungi dukun yang berada tidak jauh dari Jakarta.
Perintah perempuan politikus ini kepada sang dukun cukup jelas. Santet pimpinan
KPK!
Syukur kepada Tuhan. Tidak ada satu pun hal aneh yang
menimpa pimpinan KPK jilid kedua tersebut. Perempuan cantik politikus yang
meminta bantuan dukun santet tersebut kini justru masih mendekam di penjara.
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan dia terbukti korupsi.
Upaya KPK memberantas korupsi memang menjadikan mereka
sasaran serangan para koruptor, dari yang kasatmata sampai tidak. Kriminalisasi
terhadap pimpinan KPK dan penyidiknya hanya menjadi salah satu bentuk serangan
yang mudah diihat. Serangan kasatmata lain bisa berupa pelemahan KPK melalui
upaya revisi sejumlah undang-undang. Lihatlah, misalnya, revisi UU yang mencoba
menghapus kewenangan KPK menyadap atau diperhalus dengan meminta izin penyadapan
lebih dahulu ke pengadilan.
Kriminalisasi dan pelemahan KPK lewat revisi UU mudah
dilihat sebagai jenis serangan yang kasatmata. Serangan seperti ini mudah
dilawan karena rakyat selalu berada di belakang KPK. Namun, bagaimana dengan
serangan yang tidak jelas, misalnya dengan menggunakan kekuatan supranatural
yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Bahkan cenderung magis sifatnya.
Antara percaya dan tidak percaya, tetapi serangan-serangan seperti itu nyata
adanya ke KPK.
Pernah di suatu sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Jakarta, terdakwa sampai menghadirkan dukun dan paranormal di ruang sidang.
Entah apa yang dilakukan sang dukun dan paranormal di ruangan sidang. Satu hal
yang pasti, saat itu terdakwa adalah salah seorang bupati yang dikenal sangat
berkuasa di daerahnya. Penegak hukum lain tidak pernah mampu mengungkap dugaan
korupsi yang dilakukan kepala daerah ini. Namun, KPK berhasil menyeret bupati
ini hingga dinyatakan bersalah karena korupsi oleh hakim. Belakangan setelah
jadi pesakitan, dia malah dikabarkan terkena stroke.
Ada cerita menarik saat penyidik KPK hendak melakukan
penyidikan di daerah asal si bupati. Ketika itu si bupati statusnya masih
sebagai tersangka. Setelah sampai di hotel, salah seorang penyidik KPK tidak
bisa melakukan apa pun. Tubuhnya seperti lumpuh. Penyidik KPK ini baru sembuh
seperti sediakala setelah dibawa keluar dari daerah kekuasaan si bupati.
Ada juga kisah lain yang menimpa pegawai KPK ketika
menyidik sebuah perkara korupsi. Suatu ketika, pernah hampir satu lantai
pegawai KPK mengalami sakit yang sama berbarengan. Seorang pejabat KPK bahkan
sempat seperti black out, tidak ingat apa yang harus dilakukan. Namun,
serangan-serangan aneh seperti itu akhirnya hilang dengan sendirinya.
Cerita ini belum termasuk anggota satuan pengaman yang
sering kali menjumpai ada orang-orang berperilaku aneh di sekitar Gedung KPK.
Dari mulai menanam sesuatu di sekitar gedung sampai menaburkan barang-barang
aneh.
Namun, seperti kata Ketua KPK Abraham Samad, selama KPK
tetap berada pada jalan Tuhan, membersihkan negeri ini dari para pencuri uang
rakyat, serangan seperti apa pun akan dapat dipatahkan. Serangan seperti itu
tidak akan pernah mengurangi semangat KPK karena kebenaran selalu menang atas
kebatilan. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar