|
Indonesia sedang
dimangsa "lucifer"
keserakahan, ketidakpedulian, dan korupsi tak berkesudahan. Raja setan
benar-benar menggerogoti sekujur negeri. Korupsi berjemaah dilakukan polisi,
politikus DPR, hakim agung, bahkan petinggi Mahkamah Konstitusi. Kedelai, sapi,
sengketa pilkada, bahkan Al-Quran, menjadi bancakan rasuah.
Bagaimana lembaga pendidikan memaknai kebrutalan para pemegang kuasa ini? Pendidikan konvensional yang menyesaki murid dengan pengetahuan hafalan berujung ujian nasional jelas kedaluwarsa. Sekolah tidak bisa lagi mendidik murid zaman bejat ini dengan kurikulum dan didaktika model kemarin. Sudah saatnya sekolah mendidik calon pemimpin pengabdi yang cakap, berhati nurani benar, dan berbela rasa.
Sekolah harus memberi perhatian khusus kepada pribadi-pribadi jujur, adil, utuh, optimal, berdisiplin, mandiri, kreatif, gigih, cerdas, dan seimbang. Murid mesti didik memiliki integritas, bertanggung jawab, berkeadilan, dan memperlakukan sesama dengan penuh hormat.
Program imersi (immersion week) merupakan contoh program mendidik murid menjadi pemimpin pengabdi (servant leadership) salah satu SMA di Yogyakarta. Ratusan siswa setiap tahun dikirim sebagai peserta ke Jakarta dengan bus non-AC, perjalanan yang tidak nyaman bagi peserta yang dalam kesehariannya hidup berkecukupan.
Program imersi memang melatih peserta belajar bermati-raga (asketik). Lupakan segala bentuk fasilitas hidup mewah, apalagi hedonistik. Peserta disebar di sentra-sentra kaum miskin urban. Di pelbagai kantong perkampungan kumuh itulah peserta hidup bersama induk semang yang seluruhnya warga miskin perkotaan. Contohnya, kolong Tol Pluit, kolong jembatan Kampung Melayu, dan kuburan Kebon Nanas--semuanya di Jakarta.
Program imersi merupakan kegiatan untuk mendengar, melihat, merasakan, dan mengalami langsung kehidupan nyata orang termiskin di antara kaum miskin perkotaan. Orang miskin di Jakarta sungguh kecingkrangan. Rumah, tanah, penghasilan tetap, dan jaminan sosial tidak punya. Para peserta bekerja sebagai pemulung, penyortir sampah, pengamen, kuli pelabuhan, pedagang sayuran, nelayan, pengupas kerang, pengolah limbah ikan, dan tukang gali kubur.
Eksperiensia (pengalaman) merupakan inti program imersi. Peserta diberi dua pengalaman berbentuk probasi (cobaan) dan eksperimentasi (latihan). Eksperiensia mendorong peserta sampai pada tapal batas mereka: perasaan paling tersiksa dan galau berada di zona tidak nyaman.
Peserta yang tinggal di kolong jembatan Kampung Melayu tidur dikerubuti kucing liar, tikus, dan kecoa. Perasaan waspada membuat mereka tidur tidak nyaman, karena banjir Sungai Ciliwung seminggu sebelumnya merendam kawasan ini.
Pemulung ternyata bukan sampah masyarakat, melainkan pembersih sampah yang diproduksi masyarakat. Koruptor yang ditangkap KPK lebih layak disebut sampah masyarakat, karena merugikan negara dan menyengsarakan rakyat. Pemulung pekerja keras, ulet, dan tekun. Kerja berat mereka jalani dengan asyik dan senang-senang saja. Salah besar pandangan yang menganggap orang miskin itu malas. Mereka miskin karena korban ketidakadilan struktural.
Ada peserta yang mendapat induk semang suami-istri di kompleks pemakaman Kebon Nanas, kuburan tempat mengungsi para korban gusuran proyek Kanal Banjir Timur. Suami bekerja merawat kuburan dan menggali kubur. Istri bekerja sebagai tukang cuci pakaian. Kuburan muslim dan Cina berada dalam satu kompleks. Kebon Nanas contoh nyata multikulturalisme Jakarta. Peserta program membantu induk semang menggali sekaligus menguruk liang lahad.
Seorang peserta yang kini bermukim di Amerika belajar pengendalian diri. Dia tidak bisa tidur karena suhu udara panas dan banyak nyamuk. Obat nyamuk yang dibeli dari hasil kerjanya sebagai penyortir sampah batal dinyalakan, karena induk semang tidak tahan asap obat nyamuk.
Seorang peserta lain merasakan pengalaman buruk nyaris menjadi korban aksi cemburu buta. Preman mengancam menghantam kepalanya. Dia dianggap sebagai biang keonaran keluarga ibu induk semang. Preman menganggap peserta imersi membuat kakak kandung induk semang akan pindah ke Kebon Kopi. Jawara mengamuk karena pacarnya mau pindah. Peserta terjepit situasi konfliktual, karena warga kampung balik mengancam preman.
Program imersi diikuti remaja yang mengalami defisit afeksi di tengah keluarga mereka. Para orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Anak-anak terabaikan. Di lokasi, mereka tersentuh mendapati kenyataan keluarga induk semang, walau serba kekurangan, ternyata surplus perhatian, akrab, dan hangat satu dengan yang lain--sesuatu yang kurang mereka rasakan di rumah.
Kehadiran peserta menjadi suri teladan nyata bagi dua remaja putri anak induk semang. Kedua remaja itu jadi bangga memiliki ayah seorang kuli pelabuhan. Soalnya, dua peserta yang menumpang di rumah mereka tidak canggung menjadi kuli pemindah semen dari truk trailer ke atas kapal di Tanjung Priok.
Peserta belajar kerendahan hati saat bekerja mengikuti bapak asuhnya yang memunguti sisa-sisa makan siang karyawan pabrik di kawasan berikat Cilincing. Sisa-sisa nasi dijemur untuk dijadikan pakan ternak. Di Poncol, ada murid yang demi menghormati induk semang harus makan dengan lauk bandeng yang dijaring dari empang yang sehari-hari berfungsi sebagai kakus.
Peserta program imersi belajar bukan kepada guru dan orang pintar, melainkan kepada orang miskin yang dianggap bodoh dan tidak berpendidikan. Generasi muda zaman sekarang sedikit membutuhkan pengetahuan, mereka harus lebih banyak belajar kearifan (less knowledge, more virtue).
Saat menjadi pemimpin benar-benar, kelak semoga mereka tidak dirasuki setan konsumtif berujung keserakahan, ketidakpedulian, dan korupsi--sebagaimana diperagakan elite politik Indonesia bertudung kemunafikan dan bertopeng kesalehan yang sekarang menjadi tahanan KPK. ●
Bagaimana lembaga pendidikan memaknai kebrutalan para pemegang kuasa ini? Pendidikan konvensional yang menyesaki murid dengan pengetahuan hafalan berujung ujian nasional jelas kedaluwarsa. Sekolah tidak bisa lagi mendidik murid zaman bejat ini dengan kurikulum dan didaktika model kemarin. Sudah saatnya sekolah mendidik calon pemimpin pengabdi yang cakap, berhati nurani benar, dan berbela rasa.
Sekolah harus memberi perhatian khusus kepada pribadi-pribadi jujur, adil, utuh, optimal, berdisiplin, mandiri, kreatif, gigih, cerdas, dan seimbang. Murid mesti didik memiliki integritas, bertanggung jawab, berkeadilan, dan memperlakukan sesama dengan penuh hormat.
Program imersi (immersion week) merupakan contoh program mendidik murid menjadi pemimpin pengabdi (servant leadership) salah satu SMA di Yogyakarta. Ratusan siswa setiap tahun dikirim sebagai peserta ke Jakarta dengan bus non-AC, perjalanan yang tidak nyaman bagi peserta yang dalam kesehariannya hidup berkecukupan.
Program imersi memang melatih peserta belajar bermati-raga (asketik). Lupakan segala bentuk fasilitas hidup mewah, apalagi hedonistik. Peserta disebar di sentra-sentra kaum miskin urban. Di pelbagai kantong perkampungan kumuh itulah peserta hidup bersama induk semang yang seluruhnya warga miskin perkotaan. Contohnya, kolong Tol Pluit, kolong jembatan Kampung Melayu, dan kuburan Kebon Nanas--semuanya di Jakarta.
Program imersi merupakan kegiatan untuk mendengar, melihat, merasakan, dan mengalami langsung kehidupan nyata orang termiskin di antara kaum miskin perkotaan. Orang miskin di Jakarta sungguh kecingkrangan. Rumah, tanah, penghasilan tetap, dan jaminan sosial tidak punya. Para peserta bekerja sebagai pemulung, penyortir sampah, pengamen, kuli pelabuhan, pedagang sayuran, nelayan, pengupas kerang, pengolah limbah ikan, dan tukang gali kubur.
Eksperiensia (pengalaman) merupakan inti program imersi. Peserta diberi dua pengalaman berbentuk probasi (cobaan) dan eksperimentasi (latihan). Eksperiensia mendorong peserta sampai pada tapal batas mereka: perasaan paling tersiksa dan galau berada di zona tidak nyaman.
Peserta yang tinggal di kolong jembatan Kampung Melayu tidur dikerubuti kucing liar, tikus, dan kecoa. Perasaan waspada membuat mereka tidur tidak nyaman, karena banjir Sungai Ciliwung seminggu sebelumnya merendam kawasan ini.
Pemulung ternyata bukan sampah masyarakat, melainkan pembersih sampah yang diproduksi masyarakat. Koruptor yang ditangkap KPK lebih layak disebut sampah masyarakat, karena merugikan negara dan menyengsarakan rakyat. Pemulung pekerja keras, ulet, dan tekun. Kerja berat mereka jalani dengan asyik dan senang-senang saja. Salah besar pandangan yang menganggap orang miskin itu malas. Mereka miskin karena korban ketidakadilan struktural.
Ada peserta yang mendapat induk semang suami-istri di kompleks pemakaman Kebon Nanas, kuburan tempat mengungsi para korban gusuran proyek Kanal Banjir Timur. Suami bekerja merawat kuburan dan menggali kubur. Istri bekerja sebagai tukang cuci pakaian. Kuburan muslim dan Cina berada dalam satu kompleks. Kebon Nanas contoh nyata multikulturalisme Jakarta. Peserta program membantu induk semang menggali sekaligus menguruk liang lahad.
Seorang peserta yang kini bermukim di Amerika belajar pengendalian diri. Dia tidak bisa tidur karena suhu udara panas dan banyak nyamuk. Obat nyamuk yang dibeli dari hasil kerjanya sebagai penyortir sampah batal dinyalakan, karena induk semang tidak tahan asap obat nyamuk.
Seorang peserta lain merasakan pengalaman buruk nyaris menjadi korban aksi cemburu buta. Preman mengancam menghantam kepalanya. Dia dianggap sebagai biang keonaran keluarga ibu induk semang. Preman menganggap peserta imersi membuat kakak kandung induk semang akan pindah ke Kebon Kopi. Jawara mengamuk karena pacarnya mau pindah. Peserta terjepit situasi konfliktual, karena warga kampung balik mengancam preman.
Program imersi diikuti remaja yang mengalami defisit afeksi di tengah keluarga mereka. Para orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Anak-anak terabaikan. Di lokasi, mereka tersentuh mendapati kenyataan keluarga induk semang, walau serba kekurangan, ternyata surplus perhatian, akrab, dan hangat satu dengan yang lain--sesuatu yang kurang mereka rasakan di rumah.
Kehadiran peserta menjadi suri teladan nyata bagi dua remaja putri anak induk semang. Kedua remaja itu jadi bangga memiliki ayah seorang kuli pelabuhan. Soalnya, dua peserta yang menumpang di rumah mereka tidak canggung menjadi kuli pemindah semen dari truk trailer ke atas kapal di Tanjung Priok.
Peserta belajar kerendahan hati saat bekerja mengikuti bapak asuhnya yang memunguti sisa-sisa makan siang karyawan pabrik di kawasan berikat Cilincing. Sisa-sisa nasi dijemur untuk dijadikan pakan ternak. Di Poncol, ada murid yang demi menghormati induk semang harus makan dengan lauk bandeng yang dijaring dari empang yang sehari-hari berfungsi sebagai kakus.
Peserta program imersi belajar bukan kepada guru dan orang pintar, melainkan kepada orang miskin yang dianggap bodoh dan tidak berpendidikan. Generasi muda zaman sekarang sedikit membutuhkan pengetahuan, mereka harus lebih banyak belajar kearifan (less knowledge, more virtue).
Saat menjadi pemimpin benar-benar, kelak semoga mereka tidak dirasuki setan konsumtif berujung keserakahan, ketidakpedulian, dan korupsi--sebagaimana diperagakan elite politik Indonesia bertudung kemunafikan dan bertopeng kesalehan yang sekarang menjadi tahanan KPK. ●
Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan ditolak, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapatkan pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ny. LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.
BalasHapusSaya mengajukan pinjaman 2 miliar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang saya hanya katakan kepada untuk mendapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi ibu LASSA JIM nomor whatsApp +1(301)969-1955
Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: (Indalhharum@gmail.com)
BalasHapuse_mail::::::::::::::::::::[aditya.aulia139@gmail.com]
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Nama saya Aditya Aulia saya mengalami trauma keuangan karena saya ditipu dan ditipu oleh banyak perusahaan pinjaman online dan saya pikir tidak ada yang baik bisa keluar dari transaksi online tapi semua keraguan saya segera dibawa untuk beristirahat saat teman saya mengenalkan saya. untuk Ibu pada awalnya saya pikir itu masih akan menjadi permainan bore yang sama saya harus memaksa diri untuk mengikuti semua proses karena mereka sampai pada kejutan terbesar saya setelah memenuhi semua persyaratan karena permintaan oleh proses saya bisa mendapatkan pinjaman sebesar 350jt di rekening Bank Central Asia (BCA) saya saat saya waspada di telepon saya, saya tidak pernah mempercayainya, agaknya saya bergegas ke Bank untuk memastikan bahwa memang benar ibu kontak sekarang mengalami terobosan pemanasan jantung dalam kehidupan finansial Anda melalui apakah itu atau apakah kamu ingin mengkonfirmasi dari saya? Anda bisa menghubungi saya melalui surat saya: {aditya.aulia139@gmail.com} dan juga Anda bisa menghubungi perusahaan ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY via: {mail:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
COMPANY:ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY
e_mail:::[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
https://wordpress.com/view/iskandarlestari.wordpress.com
kesaksian nyata dan kabar baik !!!
BalasHapusNama saya mohammad, saya baru saja menerima pinjaman saya dan telah dipindahkan ke rekening bank saya, beberapa hari yang lalu saya melamar ke Perusahaan Pinjaman Dangote melalui Lady Jane (Ladyjanealice@gmail.com), saya bertanya kepada Lady jane tentang persyaratan Dangote Loan Perusahaan dan wanita jane mengatakan kepada saya bahwa jika saya memiliki semua persyarataan bahwa pinjaman saya akan ditransfer kepada saya tanpa penundaan
Dan percayalah sekarang karena pinjaman rp11milyar saya dengan tingkat bunga 2% untuk bisnis Tambang Batubara saya baru saja disetujui dan dipindahkan ke akun saya, ini adalah mimpi yang akan datang, saya berjanji kepada Lady jane bahwa saya akan mengatakan kepada dunia apakah ini benar? dan saya akan memberitahu dunia sekarang karena ini benar
Anda tidak perlu membayar biayaa pendaftaran, biaya lisensi, mematuhi Perusahaan Pinjaman Dangote dan Anda akan mendapatkan pinjaman Anda
untuk lebih jelasnya hubungi saya via email: mahammadismali234@gmail.comdan hubungi Dangote Loan Company untuk pinjaman Anda sekarang melalui email Dangotegrouploandepartment@gmail.com