Kamis, 08 Desember 2011

Kemitraan AS di Pasifik


Kemitraan AS di Pasifik
Scot A. Marciel, DUTA BESAR AMERIKA SERIKAT UNTUK INDONESIA
Sumber : REPUBLIKA, 8 Desember 2011


Kunjungan Presiden Obama ke Bali untuk berpartisipasi dalam KTT Asia Timur menjadi sangat bersejarah. Karena kunjungannya yang pertama di KTT ini menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk memberikan kontribusi positif jangka panjang di kawasan Asia Pasifik. Kunjungan tersebut menjadi puncak upaya diplomasi yang sudah berlangsung lama, tenang, gigih, dan beraneka segi.

Tujuannya adalah pada keterlibatan berkesinambungan AS di kawasan Asia Pasifik yang merupakan "rumah" bagi hampir separuh penduduk dunia, motor utama ekonomi global, serta penggerak kancah perpolitikan global. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menyebut keterlibatan AS di Asia sebagai salah satu tugas diplomasi Amerika yang paling penting untuk satu dasawarsa ke depan.

Perbaruan fokus kawasan Asia-Pasifik mencerminkan realitas strategis dari kawasan yang dinamis dan bertumbuh ini dan merupakan hal yang sangat penting bagi perekonomian dan politik AS. Kami juga percaya bahwa fokus tersebut sangat krusial untuk masa depan negara-negara di Asia.

Dengan adanya arus perdagangan dan investasi yang kuat, hadirnya keamanan yang mendukung stabilitas kawasan dan tidak ada ambisi atau maksud apa pun untuk menguasai wilayah, Amerika Serikat menawarkan kemitraan yang tak ternilai harganya bagi perdamaian dan kesejahteraan di kawasan ini.

Komitmen Amerika sangat luas dan strategis. Dalam bidang ekonomi, komitmen tersebut diejawantahkan melalui kerja sama dengan para mitra dari Australia, Brunei, Cile, Malaysia, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam untuk menghasilkan kesepakatan kemitraan Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP) yang ambisius. Selanjutnya untuk meningkatkan volume perdagangan serta jumlah investasi, mendorong inovasi dan pertumbuhan untuk pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan, serta mendukung penciptaan lapangan kerja.

Masa depan kawasan ini bergantung pada perdagangan dan perniagaan yang kuat dan kokoh. Kami pun berharap bahwa Indonesia, Cina, dan negara lain yang berminat dalam membuat perjanjian dagang baru pada abad ke-21 akan mempertimbangkan untuk bergabung dengan kami untuk mewujudkan hal tersebut.

Di Indonesia, sebagai bagian dari kerja sama bidang ekonomi, Amerika Serikat dan Indonesia telah menandatangani sebuah kesepakatan //Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact di mana AS akan memberikan bantuan sebesar 600 juta dolar AS untuk mendukung pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan, meningkatkan kesehatan masyarakat, serta peningkatan pelayanan publik di Indonesia.

Kami juga memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Indonesia yang sekarang ini tengah memfokuskan untuk meningkatkan infrastruktur di negara ini. Kami juga berkeyakinan bahwa perusahaan-perusahaan AS dapat ikut serta mengambil peran yang penting dalam kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menyelesaikan sasaran-sasaran ambisius yang ingin dicapai dalam rencana ini.

Kami juga memperkuat traktat kerja sama antarnegara yang telah kami lakukan dan juga membangun kerja sama dengan kekuatan-kekuatan baru di dunia, termasuk dengan Cina, demi mempertahankan kestabilan kawasan yang nantinya akan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi yang pesat di Asia-Pasifik. Selain itu, kami juga merasa bahwa hubungan antarbangsa atau //people-to-people contacts antara negara-negara yang berbeda di kawasan Pasifik dapat mengurangi rasa saling curiga dari masing-masing pihak dan hal tersebut telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kebijakan diplomasi AS untuk dekade berikutnya.

Komitmen kami untuk terus memperbarui serta memperkuat kembali kerja sama di bidang pertahanan telah menghasilkan sebuah inisiatif yang baru-baru ini diumumkan oleh Presiden Obama dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard. Melalui kesepakatan ini, setiap personil Marinir AS akan dimulai dengan kelompok kecil yang beranggotakan 250 personil dan nantinya akan ditingkatkan menjadi 2.500 orang yang terhimpun dalam suatu Gugus Tugas Darat Udara (MAGTF).

Anggota-anggota marinir ini akan mendapatkan rotasi penempatan di Darwin dan Australia Utara selama enam bulan guna melakukan latihan bersama dengan Angkatan Bersenjata Australia. Selain itu, kami juga akan menambah akses bagi pesawat terbang di pangkalan udara di Australia Utara dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral. Kedua prakarsa ini membangun kerja sama aliansi yang erat antara AS dan Australia selama bertahum-tahun.

Kegiatan ini juga nantinya akan membuka kesempatan untuk memperdalam hubungan keamanan dengan mitra-mitra AS di wilayah ini, termasuk dengan Indonesia, dan juga memberikan kemampuan yang lebih baik dalam melakukan kegiatan bantuan kemanusiaan serta menangani berbagai bencana alam maupun peristiwa darurat lainnya di wilayah ini.

Kesepakatan antara pemerintah AS dan Australia tersebut bukan dalam rangka untuk membangunan sebuah pangkalan militer AS di Australia, melainkan sebuah bentuk rotasi pasukan marinir di kawasan Australia bagian utara agar latihan bersama AS-Australia tetap berlangsung dan diperluas.

Meskipun Indonesia dan beberapa negara tetangga menyambut baik prakarsa ini, sejumlah pihak di dalam negeri Indonesia berspekulasi bahwa rotasi pasukan marinir ini kurang lebih akan diarahkan kepada Indonesia. Kebenaran hal tersebut sangat jauh sekali.

Bukan demikian sesungguhnya, kerja sama keamanan dengan Indonesia dan mitra-mitra lainnya di wilayah ini adalah tujuan utama dari prakarsa baru tersebut. Amerika Serikat memiliki hubungan yang sangat bersahabat dengan Indonesia dan kami memandang Indonesia sebagai mitra yang sangat penting di wilayah ini.

Kami mendukung sepenuhnya kedaulatan dan integritas wilayah NKRI. Kesepakatan yang baru dengan Australia tersebut adalah bagian dari peninjauan jangka panjang mengenai bagaimana pasukan AS ditempatkan di suatu wilayah dan di seluruh dunia, dan bukan ditujukan untuk satu negara tertentu.

Amerika Serikat memiliki peran yang sangat krusial terhadap keberhasilan Indonesia sebagai negara demokrasi yang makmur dan terus berkembang. Semua pihak akan mendapatkan keuntungan dari stabilitas serta pertumbuhan bersama.

Keberadaan serta aktivitas Amerika Serikat di Indonesia adalah untuk mendukung keberhasilan dan kesuksesan Indonesia, baik melalui kerja sama militer seperti pemberian hibah pesawat tempur F-16 kepada TNI-AU, kerja sama pembangunan seperti program bantuan ekonomi melalui Millennium Challenge Corporation (MCC) compact, atau kerja sama pendidikan untuk meningkatkan jumlah siswa yang belajar di masing-masing negara.

Indonesia dan Amerika Serikat mempunyai sejarah persahabatan yang panjang dimulai semenjak hari pertama kemerdekaan Indonesia. Komitmen kami untuk melanjutkan kemitraan jangka panjang yang setara dengan semua teman-teman kami di Asia tidak akan tergoyahkan. Sejarah akan mencatat, pembaharuan fokus ke Asia sebagai salah satu perkembangan yang paling signifikan bagi diplomasi Amerika pasca-Perang Dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar