MENYAMBUT
INDONESIA 2012
Infrastruktur
Pendorong Utama
Wawancara
dengan Kepala Badan Kebijakan Fiskal
Sumber
: SINDO, 19 Desember
2011
Dibandingkan negara lain, terutama
di kawasan Asia Tenggara,pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan
diperkirakan masih tetap yang tertinggi. Kuatnya ekonomi domestik menjadi kunci
Indonesia akan mampu menghadapi krisis global.
Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan mengenai peluang dan tantangan Indonesia di tengah krisis.Berikut petikan wawancaranya:
Kondisi ekonomi saat ini, Eropa masih bermasalah, Amerika juga bermasalah. Dari kondisi ini, menurut Anda ekonomi kita di 2012 akan seperti apa?
Secara umum tentunya akan sangat tergantung seberapa besar gangguan yang terjadi di Eropa utamanya, dan kemungkinan gangguan dari Amerika Serikat (AS). Semua berharap gangguan ini tidak terlalu besar. Pasti ada gangguan, perlambatan pertumbuhan ekonomi di Eropa dan AS, namun yang diharapkan jangan sampai Euro zonebubar karena dampaknya luas.
Atau jangan sampai salah satu negara di Eropa default (gagal bayar). Kalau tidak ada yang terlalu mendasar, prospek ekonomi kita tumbuh di atas 6–6,5% ada. Yang sulit ditebak kalau krisis atau perlambatan lebih besar dari yang dikhawatirkan orang. Sekarang ini prediksinya Euro zoneakan dipertahankan mati-matian, AS sendiri berpeluang tumbuh 2% tahun depan. Itu tadi, bagaimana kita bertumbuh di 2012 akan sangat bergantung derajat kesulitan negara maju.
Kalau kita buat skenario antara optimistis, moderat, atau pesimistis, itu seperti apa?
Ya begini, kalau pakai skenario pertumbuhan ekonomi,pesimistis artinya berat. Kita bisa tumbuh drop sampai 5,5%. Kalau moderat di kisaran 6%, dan kalau optimistis bisa sampai 6,5–7%. Optimistis artinya negara Eropa yang mengalami gangguan fiskal diselamatkan sendiri oleh Eropa dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
Kalau dilihat angka tadi, Indonesia masih lebih baik dari negara lain?
Iya.Artinya kita punya pengalaman 2009. Karena kita pernah alami krisis dan mampu bertahan (survive), kita punya banyak kesempatan tumbuh cepat. Artinya perekonomian domestik tetap jadi tumpuan, investasi masih cukup banyak masuk, capital inflow banyak masuk, akan menolong ekonomi tumbuh tinggi dibanding 2009 yang hanya 4,5%. Dibanding negara lain, di antara ASEAN, kita lebih tinggi karena kuncinya kalau krisis adalah ekonomi domestik.
Semakin kecil exposure perekonomian kita terhadap perekonomian dunia, justru lebih aman. Singapura lebih berisiko.Kita paling bagus di antara negara ASEAN, lebih tinggi. Kalau untuk Asia memang masih kalah dengan China, tapi kalau dengan India bisa bersaing karena mereka bermasalah dengan mata uang dan inflasi.
Pengaruhnya seberapa besar ekspor ke Eropa dan AS?
Begini,ekspor ke Eropa porsinya kecil, ke AS lumayan, tapi kan AS masih tumbuh, jadi kalaupun ada gangguan, mudah-mudahan tidak cukup besar. Yang harus diperhatikan second round effectke China, Jepang, dan negara ASEAN karena itu tiga mitra dagang terbesar kita. Memang ekspor langsung ke mereka tidak terganggu.
Namun bisa terganggu kalau Eropa dan AS melemah, sehingga ekspor dari China, Jepang, dan ASEAN terganggu. Akhirnya pengaruh ke kita.Tahun 2009 kita lihat tidak berpengaruh langsung ke Indonesia, sedangkan ke negara lain berpengaruh.
Dari sisi pendorong pertumbuhan yakni belanja pemerintah,2011 ada keterlambatan, di 2012 ada upaya untuk memacu?
Salah satu sebenarnya mempercepat belanja, utamanya belanja modal yang sekarang tertinggal dibanding target yang ditetapkan. Harus melakukan yang memang harus dilakukan. Anggaran diketok Oktober, tender bisa mulai November. Jadi, Januari anggaran bisa dicairkan dan digunakan. Pemerintah akan menyisir APBN 2012, melihat item yang bisa dipercepat untuk melancarkan aliran uang.
Tugas pemerintah adalah mempercepat pencairan. Dorong lebih lancar di awal tahun. Perlu ada kesadaran semua pihak di pemerintah, utamanya terkait pengadaan untuk tidak membuat aturan baru yang akhirnya menganulir yang sebelumnya sudah dilakukan, akhirnya harus diulang, dan butuh beberapa bulan. Otomatis menghilangkan kans proyek selesai 100% tepat waktu.
Pada 2012 mesin pendorong (pertumbuhan ekonomi) masih konsumsi domestik?
Iya. Tapi saya masih lihat investasi cukup tinggi karena dari history tahun ini. Kita lihat kuartal I tahun ini investasi bisa tumbuh 10%, kuartal II memang melambat sedikit ke 6,5%, namun saya masih lihat ada kans investasi tumbuh cukup tinggi baik dari private investmentdan government investment, terutama infrastruktur secara umum yang bisa dorong pertumbuhan.
Pembangunan infrastruktur sektor yang menyerap banyak tenaga kerja sekaligus memperbaiki distribusi pendapatan. Ini strategis sekali dan bisa kurangi kemiskinan. Semua effortharus dilakukan agar bisa terealisasi baik pembebasan lahan, dan lain-lain. Infrastruktur tidak hanya APBN, tapi PPP (kerja sama pemerintah dan swasta). Semua menyangkut infrastruktur harus dijalankan.
Apakah target pertumbuhan ekonomi 6,7% (tahun 2012) berat?
Pasti berat. Itu kandibuat saat ekonomi dunia belum terlalu buruk.Agak sukar menebak di awal. Kalau bisa upayakan penurunan ekspor yang dikompensasi dengan kenaikan konsumsi domestik, belanja APBN dipercepat, infrastruktur besar bisa dimulai tahun depan, ini bisa jadi salah satu alasan kenapa 6,7% masih realistis. Berat memang, tapi sumbernya ada baik konsumsi masyarakat, pemerintah.
Sektor keuangan dan bursa saham bagaimana?
Pemerintah tidak campur tangan, hanya memberhentikan otomatis kalau ada indikator yang dilalui. Yang penting adalah SBN,dan SBN itu kantidak pengaruh ke sektor keuangan karena banyak yang beli domestik misalnya perusahaan asuransi, jadi kalau ada apa-apa dengan SBN, akan pengaruhi portofolio mereka juga.
Bagaimana dengan komitmen mempercepat anggaran?
Masalahnya di pengadaan, prosesnya dan masalah lahan, khususnya untuk infrastruktur.
2012 dalam perspektif Anda,sebagai tahun tantangan atau kerja?
Tahun tantangan sekaligus momentum perbaikan mendasar. Tantangan karena gejala global luar biasa akibat krisis global yang mengenai ekonomi kuat di Eropa dan AS. Ini tahun melakukan perubahan mendasar, masalah belanja perlu suatu shock bahwa memperlambat belanja sama saja memperburuk ekonomi.
Belanja harus dipercepat dan diserap tinggi.
Kedua, infrastruktur. Kalau dulu
infrastruktur sebagai faktor pendukung, tahun depan harus jadi pendorong utama
pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur bukan hanya fungsinya tapi konstruksinya.
Kita bereskan selagi kita punya urgensi untuk tingkatkan investasi. Reformasi
lainnya misalkan pada sistem pajak, subsidi. Mungkin saatnya tata ulang subsidi
dengan baik. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar