Selasa, 20 Desember 2011

INDONESIA 2012


MENYAMBUT INDONESIA 2012
INDONESIA 2012
Sumber : SINDO, 19 Desember 2011



Menyambut momentum tahun baru Harian Seputar Indonesia menerbitkan EDISI SPESIAL 104 HALAMAN. Ini tidak biasa karena setiap harinya koran ini terbit dengan edisi yang variatif, mulai 40 sampai 60 halaman.

Keputusan menerbitkan edisi 104 halaman ini, selain koran Seputar Indonesia ingin membuat sejarah di tengah kompetisi media yang sangat ketat, gagasan ini diinspirasi oleh banyak hal. Yang paling mendasar adalah berbagai persoalan yang ada di sekitar kita memerlukan perhatian lebih serius.

Mulai dari gaya hidup, sport, persoalan ekonomi, politik, hukum dan berbagai masalah sosial yang kini benar-benar ada di depan mata. Sebagai media yang sejak awal berdiri terus memegang komitmen menumbuhkan inspirasi, dalam menyikapi tahun baru ingin memberikan sesuatu yang bersifat inspiring kepada pembaca. Agar cara pandang masyarakat lebih positif dan konstruktif sehingga dalam menapaki tahun depan tidak dengan kegelapan.

Karena itu, dalam edisi 104 halaman ini,kami menghadirkan banyak tulisan yang memberi inspirasi bagi masyarakat. Baik kolom dari penulis berbobot, artikel yang mengulas gaya hidup, analisis dari kalangan praktisi dan pebisnis, maupun pengalaman negara-negara lain yang mengalami kemajuan pesat dalam pembangunan dijadikan sebagai bagian terpenting dalam edisi spesial ini.

Benar bahwa melihat situasi bangsa saat ini di satu sisi banyak kemajuan. Termasuk laju pertumbuhan kelas menengah kita yang diukur dari penyerapan sektor konsumsi, mengalami pertumbuhan hingga 120 juta. Dalam berbagai indeks yang dilaporkan banyak lembaga asing,juga mempertegas bahwa posisi Indonesia dinyatakan membaik.

Apakah indeks daya saing Indonesia, indeks pembangunan manusia,dan yang terbaru Indonesia masuk investment grade setelah sejak 1997 Indonesia kehilangan rating itu. Pun, indeks korupsi, dilaporkan mengalami perbaikan meski kadarnya masih tipis.Apa pun,itu sebuah sisi positif dari bangsa ini.

Namun di sisi lainnya, untuk melihat ke depan kita tidak bisa menafikan bahwa masih banyak persoalan yang dihadapi bangsa ini untuk mendapat perhatian di tahun depan. Mulai pengaruh krisis Eropa,persoalan budaya, persaingan pasar domestik oleh produk asing, masih rumitnya memerangi korupsi, persoalan pendidikan yang sangat kompleks.

Sebab, di tengah anggaran yang besar berkisar Rp266,9 triliun, ternyata dunia pendidikan masih banyak persoalan. Problem serius lainnya adalah transportasi, di mana bangsa ini sangat lambat dalam pembangunan infrastruktur, terutama di sektor jalan tol. Sejak era reformasi ditargetkan proyek pembangunan jalan tol mencapai 1.900 km, namun sampai sekarang realisasi dari proyek ini hanya mencapai 150 km.

Dibandingkan Malaysia yang baru belajar dari pembangunan proyek jalan tol di Jagorawi, ternyata sudah memiliki jalan tol yang panjangnya 1.900 km. Bahkan Malaysia kini menangani proyek jalan tol Cikampek-Palimanan. Ironis bukan? Padahal kita memiliki 140 BUMN yang sebenarnya bisa membantu menopang akselerasi pembangunan infrastruktur,baik untuk kategori materialnya, sumber daya manusia, maupun sistem pendanaannya.

Sebenarnya, akselerasi proyek infrastruktur itu salah satunya bisa dipecahkan dengan kepemimpinan atau leadership.Ketika unsur-unsur pemimpin memiliki strong leadership, setiap yang menjadi penghambat akan bisa dipecahkan dengan cepat. Karenanya, masyarakat tidak bisa pasif dalam menentukan proses kepemimpinan di masa mendatang.

Indonesia sangat serius membutuhkan kepemimpinan yang kuat, kreatif dan berani. Posisi Indonesia untuk bisa naik kelas tinggal memerlukan sedikit sentuhan karena secara fundamental kita memiliki banyak kekuatan di berbagai sektor. Praktisnya, dalam menghadapi tahun depan, agar lebih baik, masyarakat kita tidak bisa lagi sekadar berpangku tangan sambil bekerja ala kadarnya.

Namun menyongsong tahun depan perlu dengan optimisme, kerja keras,dan disertai dengan jiwa kemandirian yang tinggi. Kesadaran ini yang ingin disentuh melalui edisi 104 halaman koran Seputar Indonesia agar masyarakat terbuka, sadar, dan akhirnya mau berubah untuk sebuah perubahan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar