Jumat, 06 September 2013

Sukses Perlu Target

Sukses Perlu Target
Billy Boen ;  CEO PT YOT Nusantara; Director PT Jakarta International Management; Shareholder, Rolling Stone Café
KORAN SINDO, 06 September 2013



Untuk yang belum tahu apa arti sukses, menurut saya sukses adalah ketika seseorang berhasil mencapai apa yang dia targetkan (untuk dicapai). Kebanyakan orang melihat arti sebuah kesuksesan dari hal-hal yang besar: kaya-raya, karier cemerlang, keluarga harmonis, hidup sehat, dan sebagainya. 

Apakah salah? Tidak. Namun, sebelum “hal-hal besar” tersebut bisa tercapai dan Anda menganggap diri Anda sukses, sadarilah bahwa Anda harus mencapai kesuksesan yang “kecil-kecil” dulu. Kenapa? Karena kesuksesan yang “kecil-kecil” itu akan terakumulasi dan menjadi kesuksesan yang “besar”. Kalau Anda sekarang ini belum sukses untuk mampu menghargai semua orang, belum sukses untuk bisa mendengarkan pendapat orang lain, belum sukses dalam melaksanakan pekerjaan Anda sehari-hari di kantor, gimana Anda bisa menjadi seorang CEO yang dituntut untuk memimpin seluruh karyawan di kantor dan memastikan bahwa perusahaan yang Anda pimpin bisa semakin berkembang?

 Lalu, apa yang saya maksud, sukses perlu target? Sejak awal 2010, ketika lari belum nge-trend di Indonesia, saya sudah mulai menyukai olahraga lari. Semua itu berawal ketika saya menerima tantangan seorang sahabat, Yonatan Bhakti, untuk mengikuti 21,1 km (half marathon) di Phuket, Thailand. Tantangan itu dilemparkan ke saya pada awal Februari 2010, sementara perlombaannya pada pertengahan Juni 2010. Saya punya waktu sekitar 4 bulan untuk berlatih. 

Karenasaya punyatargetyang jelas, latihan saya pun serius. Di bulan pertama, saya giat mengikuti kelas RPM (sepeda dengan instruktur) dengan tujuan menurunkan berat badan saya ke tingkat ideal supaya ketika lari jarak jauh saya tidak memberikan beban yang berlebihan ke persendian-persendian lutut dan kaki saya. Di bulan kedua, saya mulai berlari, mulai dari 3 km, 5 km, 8 km, 10 km. 

Di bulan ketiga saya mulai mampu berlari hingga 12–15 km. Saya punya tujuan yang ingin saya capai dengan jelas: menyelesaikan perlombaan 21,1 km (half marathon) di Phuket, Thailand. Jadi tidak mengherankan, saya pun berusaha semaksimal mungkin untuk mempersiapkan diri demi pencapaian target tersebut. Itu dulu. Hingga sekarang, lari tetap menjadi hobi saya. Saya suka lari karena ketika lari, saya merasakan me time. Saya bisa berpikir sebebas-bebasnya tanpa harus mengkhawatirkan apa pun. 

Keringat yang keluar pun menyegarkan. Ketika berlari, yang ada di benak saya sering kali adalah pembaruan mimpi maupun target yang ingin saya capai. Sering kali saya menemukan ide baru dan, ketika selesai berlari, rasa senang karena telah berolahraga pun saya rasakan. Namun, karena kesibukan saya dalam fokus ke pengembangan bisnis-bisnis yang saya miliki sejak April lalu, saya gagal mengikuti perlombaan 42,2 km (full marathon) di Gold Coast Marathon, Australia, pada 7 Juli 2013 lalu. 

Saya pun seperti kehilangan arah. Saya tidak memiliki target (perlombaan) yang ingin saya ikuti. Hingga kemarin sore, saya masih tidak memiliki keinginan untuk mengikuti perlombaan lari apa pun yang sekarang semakin marak diadakan di Jakarta. Alasannya? Kesibukan saya mengembangkan bisnisbisnis saya yang telah saya rintis dan yang baru/sedang saya rintis bersama teman-teman saya: satu di Jakarta, satu di Bali. Berat badan saya pun bertambah sekitar 3 kg. 

Di bulan Juni, saya sempat mengikuti perlombaan Pocari Run 10K di Singapura. Tapi, setelah itu, sempat 2 bulan saya tidak berlari sekali pun. Baru 2 minggu terakhir, saya mulai ke gymlagi. Saya mulai lagi berlari, itu pun hanya sekitar 2–3 km sekali lari. Bayangkan, saya yang Desember 2012 lalu mampu menyelesaikan sebuah perlombaan lari full marathon, 2 minggu lalu hanya mampu berlari 5% dari jarak full marathontersebut! Selama 2 minggu terakhir ini, “memori badan” saya mulai mengingat indahnya berlari. 

Tapi, karena saya tidak memiliki target (perlombaan) yang ingin saya ikuti, ya itu tadi, setiap ke gym, saya tidak push myself to the limit. Nah, sore dua hari lalu, teman saya, Dolly Lesmana, main ke kantor saya. Dia baru tahun ini mulai menyukai olahraga lari. Karena dia memang lebih fit daripada saya dan memang orangnya sangat fokus, dia pun sudah langsung mampu menyelesaikan 21,1 km half marathon di Bali pada Juni lalu dan dengan waktu yang jauh lebih cepat daripada waktu yang pernah saya capai. 

Dia pun sekarang rajin mengikuti perlombaan lari 10K yang ada. Di awal perbincangan, dia langsung membujuk saya untuk ikutan Jakarta Marathon yang akan diadakan tanggal 27 Oktober 2013. Saya pun langsung mengeles, “Gua lagi sibuk, Bro. Ngga siap. Daripada kenapa-kenapa, mending ngga ikut deh.” Namun Dolly bukan orang yang mudah give up. Dia pun terus “memaksa” saya untuk berlari. 

Dia bilang, “Yuk Bill lari. Untuk charity.” Akhirnya saya iya-kan. Saya akan berlari 10 km. Saya iya-kan karena inilah untuk kali pertama saya akan berlari untuk charity. Saya sebagai pembina ayopeduli.com ingin build awareness untuk organisasi sosial ini. Meski percakapan ini baru kemarin sore berlangsung, gelora di dalam diri saya sudah langsung membara. Meskipun kemarin adalah hari yang padat untuk saya, sepulang sampai di rumah pukul 19.00 WIB, saya langsung ganti baju dan pergi ke gym untuk berlatih. 

Meskipun masih dengan kecepatan yang jauh dibandingkan kecepatan berlari saya tahun lalu, tadi malam saya sukses berlari sejauh 5 km. Tulisan panjang lebar ini adalah cerita sesungguhnya (bukan rekayasa maupun teori belaka). Dalam hidup, kita perlu yang namanya target untuk kita capai. Target yang ketika kita berhasil mencapainya, kita bisa bilang ke diri kita sendiri, “Saya sukses mencapai itu (apa pun konteksnya).” Sekecil apa pun konteksnya, misal: saya harus datang ke rapat tersebut pukul 10.00 WIB. 

Apabila Anda berhasil sampai di sana pukul 09.50 WIB, berarti Anda sukses! Kumpulkan “sukses-sukses kecil” Anda sebanyak-banyaknya. Tapi, ingat, sebelum bisa mencapai “sukses-sukses kecil” tersebut, Anda harus tahu apa yang ingin Anda capai. Tidak mungkin Anda bisa sukses tanpa tahu apa yang ingin Anda capai (arti suksesnya). Mau sukses? Ciptakan target untuk diri Anda sendiri! Good luck! See you ON TOP! ●  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar