Senin, 16 September 2013

Arsip Kemerdekaan

Arsip Kemerdekaan
Azmi  ;   Direktur Pengolahan Arsip, Arsip Nasional Republik Indonesia
KOMPAS, 14 September 2013


”Dari semua aset negara, arsip adalah aset yang paling berharga. Ia merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan arsipnya” (Sir Arthur G Doughty, 1924).

Tahun ini usia kemerdekaan Indonesia genap 68 tahun. Rekaman faktual sejarah perjuangan bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan kemerdekaan 17-8-1945 secara utuh dapat dilihat dalam arsip kemerdekaan. Fakta dan data faktual keheroikan bangsa itu mencerminkan identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Arsip kemerdekaan Indonesia adalah sumber informasi, acuan, dan pembelajaran bagi bangsa Indonesia pada masa kini dalam mengisi kemerdekaan. Ia merupakan aset negara yang sangat berharga dan berperan sebagai jembatan antargenerasi di republik ini. Oleh karena itu, keberadaannya harus diselamatkan dan dilestarikan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan masa lampau dan hidup di kekinian tanpa identitas.
Sebagai bangsa yang bermartabat dan selalu memberikan rasa hormat terhadap kelampauan, pemerintah wajib menjaga arsip kemerdekaan sebagai memori kolektif bangsa. Pemerintah memiliki instansi untuk melakukannya, yaitu Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Memori kolektif
Arsip kemerdekaan adalah rekaman informasi tentang perjuangan bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan kemerdekaan yang tersimpan dalam berbagai bentuk dan media (tekstual dan nontekstual). Setiap bangsa memiliki sejarah perjalanannya sehingga konstruksi memori kolektif berlangsung terus-menerus dalam suatu proses yang beragam.
Keadaan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini terbentuk dari cara bangsa melihat masa lampaunya. Referensi kehidupan berbangsa dan bernegara yang dipelajari dari masa lampau itu akan membentuk pemahaman untuk membaca masa kini.
Apakah bangsa ini masih sadar, sebagai suatu bangsa, akan hak dan kewajibannya serta tanggung jawab di bidang masing-masing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satu indikator tingkat kesadaran itu ialah sejauh mana bangsa itu masih memiliki ingatan kesejarahan. Tanpa ingatan kesejarahan, suatu bangsa tidak akan mengenal bangsanya dan tidak lagi mengenal bangsa lain. Memori kolektif ini dapat dilihat dan dipelajari masyarakat Indonesia apabila ANRI mampu mengelolanya.
Sumber sejarah
Untuk mengelola arsip kemerdekaan, ANRI harus memiliki sumber daya manusia kearsipan yang profesional, fasilitas pengelolaan arsip yang representatif, dan dukungan anggaran. Sayangnya, minat dan perhatian masyarakat Indonesia terhadap sejarah dirasakan mengalami degradasi signifikan.
Akibatnya, ingatan kolektif bangsa Indonesia terhadap perilaku bangsanya pada masa lampau berangsur buram. Jika keadaan ini terus berlarut, akan berakibat fatal terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa kehilangan identitas nasionalnya.
ANRI adalah pelestari memori kolektif berupa arsip statis, suatu informasi terekam (recorded information) yang faktual, otentik, dan tepercaya, di dalamnya ada nilai-nilai yang sangat mendasar bagi pendidikan dan pembentukan karakter, yakni kesadaran tentang ruang dan waktu, serta tuntutan obyektivitas dalam memandang dan kejujuran dalam mengungkapkan.
Sejarah bangsa harus diungkap, digelar, dan dibangun berdasarkan data akurat dari sumber-sumber yang dipercaya. Karya ilmiah sejarah haruslah lahir dari kondisi riil seperti apa kejadiannya. Jika kita sampai ke pemahaman ini, penggunaan arsip kemerdekaan sebagai sumber penulisan karya-karya kritis akademis akan sangat menentukan.
Arsip kemerdekaan adalah deposit sejarah nasional yang tidak pernah berbohong (apa adanya) sehingga membantu menumbuhkan pemahaman dan kesadaran sejarah serta nasionalisme. Pemahaman akan kisah-kisah kemenangan dan kekalahan bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dapat menciptakan solidaritas nasional (national solidarity), suatu ikatan emosional yang menyatukan Nusantara yang plural ini dalam keindonesiaan.
Hilangnya ingatan kolektif sebuah bangsa berawal dari diabaikannya sumber sejarah, baik itu arsip maupun peninggalan sejarah lainnya. Oleh karena itu, keberadaan ANRI menjadi penting untuk melestarikan arsip kemerdekaan. Inilah yang menjadi simpul-simpul saraf kesejarahan bangsa Indonesia, yang menjadi modal utama dalam mengisi kemerdekaan guna membangun Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar