Do
You Have The Energy?
Men
Jung ; Author–Go
To The Next Level! Founder–PT Spirit Transformation International
SUMBER
: SINDO,
22 Mei 2012
Dalam
beberapa kali kesempatan melakukan pelatihan untuk para frontliners atau biasa
dikenal dengan promoters atau sales promotion girl di perusahaan
retail dan dari temuan di lapangan, saya menyimpulkan ada sesuatu yang hakiki
hilang ketika mereka menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
Seorang
sales promotion personel memiliki
tugas untuk membantu memastikan terjadinya penjualan dari produk/ jasa yang
mereka tawarkan. Itulah mengapa mereka tidak lagi diberi nama store keeper yang secara teknis hanya
berarti penjaga toko. Namun ironisnya para sales
promotion personel ini acapkali hanya mampu menjalankan fungsi seorang
penjaga toko. Mengapa demikian?
Faktanya, ketika Anda masuk ke sebuah toko, Anda masih akan sering menemui banyak sales promotion personel yang hanya diam saja sambil ikut berkeliling mengikuti ke mana calon pelanggan pergi, dan tidak menjalin komunikasi lisan sama sekali dengan calon pelanggan. Beberapa yang sudah cukup baik dalam menjalankan fungsinya mungkin sesekali Anda temui akan melempar senyum sambil berkata apakah ada yang bisa dibantu.
Seringkali gerak tubuh dan semangat juga tidak banyak mencerminkan kualitas seorang tenaga penjual. Banyak yang terlihat penuh dengan masalah, terlalu letih,dan kurang antusias. Berbeda dengan pengalaman saya saat mengamati maskapai penerbangan Singapore Airlines, saya selalu menemukan benang merah yang sama dari para pramugari yang biasa dikenal dengan sebutan SQ Girl ini. Untuk ukuran negara Singapura yang tidak terlalu identik dengan hospitality tau keramah-tamahan, Singapore Airlines berhasil menembus batas ini dan bahkan meraih banyak penghargaan untuk kategori service excellence.
Secara spesifik, saya ingin memotret ini dari peran para SQ Girl. Hampir di setiap penerbangan saya selalu dibuat kagum oleh mereka. Antusiasme dan semangat yang mereka tampilkan memang sangat mewakili maskapai penerbangan yang unggul di kelasnya. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang ternyata menguasai beberapa bahasa. Keramah-tamahan yang wajar dengan tetap memastikan bahwa semua penumpang mengikuti aturan penerbangan. Lain lagi dengan pramuniaga di Negeri Paman Sam.
Paling tidak, dari pengamatan saya saat berkunjung ke banyak toko di beberapa kota, hampir setiap pengunjung yang masuk ke dalam toko disambut dengan bersemangat. Selalu diawali dengan kalimat “How are you, Sir?” kemudian dilanjutkan dengan “Are you good with everything? Do you need any help? If you do, please let me know.” Sangat komunikatif, penuh percaya diri dan mendorong terjadinya interaksi yang pada akhirnya bermuara kepada penjualan.
Beberapa potret yang saya lihat dari beragam contoh kejadian tersebut di atas membawa saya pada satu kesimpulan. Sesuatu yang hakiki yang hilang pada pembahasan saya di awal adalah ENERGI. Banyak yang terjebak dengan rutinitas, dengan permasalahan pekerjaan atau hidup sehingga melupakan bahwa mereka sedang memancarkan energi negatif dan pancarannya terasa oleh orang lain. Energy is like fire. Energi adalah seumpama api. Bak api yang membakar, begitu pulalah harusnya semangat membakar diri kita.
Energy is contagious. Energi juga bersifat menular. Dengan energi yang positif dan besar,Anda bahkan dapat menularkan kepada orang lain sehingga mereka pun dapat menjadi positif dan bersemangat. Tantangan sebuah organisasi ketika menetapkan sebuah standar kualitas adalah memastikan bahwa semua orang yang terlibat di dalamnya melakukan seperti yang disyaratkan. Sering kali hal ini tidak berhasil lantaran manusia yang menjalankannya tidak dilandasi motivasi yang kuat.
Namun, untuk dapat berubah, lagi-lagi energi sifatnya lebih intrinsik. Harus ada kemauan yang datangnya dari dalam. Harus ada alasan yang kuat yang perlu dibenamkan kepada masing-masing individu sehingga terjadi proses internalisasi nilai-nilai. Dengan demikian, baru kita dapat berharap energi yang dipancarkan adalah sesuai dengan yang kita harapkan. Hampir tidak pernah saya temukan orang yang begitu bersemangat melakukan sesuatu tidak berhasil.
Singkat kata, bila Anda saat ini penuh dengan energi positif, teruskan langkah Anda, buatlah orang lain merasakannya juga. Layaknya para SQ Girl yang begitu antusias menjalankan perannya dan para pramuniaga yang bersemangat memberi yang terbaik kepada pelanggan dan memastikan terjadinya penjualan sehingga juga menyenangkan pemilik bisnis, marilah kita teruskan pancaran semangat kita pada apa pun yang kita lakukan sehingga orang lain juga boleh merasakan dan tergerak melakukan yang lebih baik lagi.
Namun, bagi Anda yang merasa masih belum memiliki energi yang cukup untuk menggerakkan Anda, evaluasi kembali, carilah alasan mengapa Anda melakukannya, cari mentor untuk membantu Anda, dan buat target yang sekiranya memotivasi Anda. Semoga anda berhasil! Salam transformasi! ●
Faktanya, ketika Anda masuk ke sebuah toko, Anda masih akan sering menemui banyak sales promotion personel yang hanya diam saja sambil ikut berkeliling mengikuti ke mana calon pelanggan pergi, dan tidak menjalin komunikasi lisan sama sekali dengan calon pelanggan. Beberapa yang sudah cukup baik dalam menjalankan fungsinya mungkin sesekali Anda temui akan melempar senyum sambil berkata apakah ada yang bisa dibantu.
Seringkali gerak tubuh dan semangat juga tidak banyak mencerminkan kualitas seorang tenaga penjual. Banyak yang terlihat penuh dengan masalah, terlalu letih,dan kurang antusias. Berbeda dengan pengalaman saya saat mengamati maskapai penerbangan Singapore Airlines, saya selalu menemukan benang merah yang sama dari para pramugari yang biasa dikenal dengan sebutan SQ Girl ini. Untuk ukuran negara Singapura yang tidak terlalu identik dengan hospitality tau keramah-tamahan, Singapore Airlines berhasil menembus batas ini dan bahkan meraih banyak penghargaan untuk kategori service excellence.
Secara spesifik, saya ingin memotret ini dari peran para SQ Girl. Hampir di setiap penerbangan saya selalu dibuat kagum oleh mereka. Antusiasme dan semangat yang mereka tampilkan memang sangat mewakili maskapai penerbangan yang unggul di kelasnya. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang ternyata menguasai beberapa bahasa. Keramah-tamahan yang wajar dengan tetap memastikan bahwa semua penumpang mengikuti aturan penerbangan. Lain lagi dengan pramuniaga di Negeri Paman Sam.
Paling tidak, dari pengamatan saya saat berkunjung ke banyak toko di beberapa kota, hampir setiap pengunjung yang masuk ke dalam toko disambut dengan bersemangat. Selalu diawali dengan kalimat “How are you, Sir?” kemudian dilanjutkan dengan “Are you good with everything? Do you need any help? If you do, please let me know.” Sangat komunikatif, penuh percaya diri dan mendorong terjadinya interaksi yang pada akhirnya bermuara kepada penjualan.
Beberapa potret yang saya lihat dari beragam contoh kejadian tersebut di atas membawa saya pada satu kesimpulan. Sesuatu yang hakiki yang hilang pada pembahasan saya di awal adalah ENERGI. Banyak yang terjebak dengan rutinitas, dengan permasalahan pekerjaan atau hidup sehingga melupakan bahwa mereka sedang memancarkan energi negatif dan pancarannya terasa oleh orang lain. Energy is like fire. Energi adalah seumpama api. Bak api yang membakar, begitu pulalah harusnya semangat membakar diri kita.
Energy is contagious. Energi juga bersifat menular. Dengan energi yang positif dan besar,Anda bahkan dapat menularkan kepada orang lain sehingga mereka pun dapat menjadi positif dan bersemangat. Tantangan sebuah organisasi ketika menetapkan sebuah standar kualitas adalah memastikan bahwa semua orang yang terlibat di dalamnya melakukan seperti yang disyaratkan. Sering kali hal ini tidak berhasil lantaran manusia yang menjalankannya tidak dilandasi motivasi yang kuat.
Namun, untuk dapat berubah, lagi-lagi energi sifatnya lebih intrinsik. Harus ada kemauan yang datangnya dari dalam. Harus ada alasan yang kuat yang perlu dibenamkan kepada masing-masing individu sehingga terjadi proses internalisasi nilai-nilai. Dengan demikian, baru kita dapat berharap energi yang dipancarkan adalah sesuai dengan yang kita harapkan. Hampir tidak pernah saya temukan orang yang begitu bersemangat melakukan sesuatu tidak berhasil.
Singkat kata, bila Anda saat ini penuh dengan energi positif, teruskan langkah Anda, buatlah orang lain merasakannya juga. Layaknya para SQ Girl yang begitu antusias menjalankan perannya dan para pramuniaga yang bersemangat memberi yang terbaik kepada pelanggan dan memastikan terjadinya penjualan sehingga juga menyenangkan pemilik bisnis, marilah kita teruskan pancaran semangat kita pada apa pun yang kita lakukan sehingga orang lain juga boleh merasakan dan tergerak melakukan yang lebih baik lagi.
Namun, bagi Anda yang merasa masih belum memiliki energi yang cukup untuk menggerakkan Anda, evaluasi kembali, carilah alasan mengapa Anda melakukannya, cari mentor untuk membantu Anda, dan buat target yang sekiranya memotivasi Anda. Semoga anda berhasil! Salam transformasi! ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar