Gunung Yamagami Dahlan Iskan : Mantan CEO Jawa Pos |
DISWAY, 12 Juli 2022
INI
seperti musim gugur tokoh sayap kanan dunia. Satu lagi tokoh mereka pergi:
Shinzo Abe. Mantan perdana menteri Jepang selama 9 tahun. Presiden
Donald Trump kalah Pilpres di Amerika Serikat. Boris Johnson tersingkir di
Inggris pekan lalu. Tinggal Narendra Modi yang masih berjaya di India. Abe
ditembak dari belakang saat sedang berpidato di Nara. Kota ini satu jam dari
Kobe. Ke arah timur. Atau 6 jam dari Tokyo. Ke arah barat. Abe lagi
berkampanye untuk juniornya, Kei Sato, sesama partai LDP, yang ingin jadi anggota parlemen lagi.
Umur Sato 43 tahun. Sudah jadi anggota parlemen sejak 2016. Dapilnya memang Nara. Video
penembakan Abe ini ditonton jutaan orang sedunia. Suara tembakan pertama
terdengar jelas. Tapi, menurut para ahli senjata, suara itu seperti bukan
suara dari senjata api pada umumnya. Lalu ada suara tembakan kedua: Dor! Abe
tersungkur. Jantungnya terkena peluru panas. Asap putih begitu banyak. Asap
itu datang dari suara tembakan. Senjata ini aneh. Suaranya. Juga asapnya. Ternyata
senjata itu memang rakitan sendiri. Di Jepang tidak ada toko jual senjata.
Juga tidak ada izin kepemilikan senjata bagi perorangan biasa. Nama
penembak itu Anda sudah tahu: Tetsuya Yamagami. Umur 41 tahun. Ia pernah tiga
tahun di tentara angkatan laut. Pangkatnya kopral. Yamagami pun berhenti dari
ketentaraan. Ia bekerja jadi operator forklift. Lalu berhenti lagi. Ia dalam
status menganggur saat ditangkap menembak Abe. "Tidak
ada motif politik," ujar Yamagami kepada polisi seperti disiarkan media
di Jepang. Awalnya
Yamagami tidak ingin menembak tokoh politik. Ia hanya akan menembak tokoh
Gereja Unifikasi. Yamagami sakit hati. Luar biasa. Ibunya bangkrut, katanya,
gara-gara gereja aliran Unifikasi itu. Seluruh harta ibunya didonasikan untuk
jalan Tuhan. Di
Amerika gereja ini terkenal dengan sebutan Gereja Moon. Kaya raya. Punya
harian terkemuka di Washington DC: The Washington Times. Memang oplahnya jauh
dari The Washington Post, tapi cukup terpandang. Gedungnya,
khususnya ruang redaksinya, mengesankan. Kelak, di tahun 1996, ketika saya
membangun gedung Jawa Pos, ruang redaksinya saya buat mirip Washington Times.
Ditambah inspirasi dari South China Morning Post, Hong Kong. Di
Amerika, Gereja Moon juga dikenal sebagai Gereja Korea. Maksudnya Korea
Selatan. Pendiri gereja itu, Sun Myung-moon, memang orang Korea. Ia meninggal
tahun 2012 di usia 92 tahun. Pengaruhnya luar biasa. Perkembangan
Gereja Moon sangat pesat. Terutama di Korea. Juga di Taiwan. Di Amerika.
Termasuk di Jepang. Moon
juga dikenal sebagai salah satu chaibol (konglomerat) di Korea. Ia juga raja
media. Lobi politiknya sangat kuat. Pribadinya karismatis. Apa yang ia
katakan akan ditaati apa adanya. Anaknya:
16 orang. Dari istri pertama yang meninggal tahun 1950-an dan istri kedua
yang dikawini tahun 1960. Moon
juga menulis kitab pedoman bagi pengikutnya. Itu sebagai tafsir Injil yang ia
anggap paling benar. Moon menolak teori ilmuwan bahwa Adam bukan manusia
pertama. Juga menolak ilmuwan yang mengatakan Adam itu lahir lewat proses
evolusi. Menurut
Moon, Tuhan sengaja membuat manusia secara langsung. Menjadi orang pertama di
dunia. Manusia pertama itu dibuat sendiri oleh Tuhan. Moon juga punya ajaran
bahwa Adam dan Hawa itu benar-benar diturunkan oleh Tuhan ke bumi. Secara
fisik. Dari surga. Untuk menjadi pemimpin ras manusia di bumi. Moon
memang menobatkan dirinya sebagai nabi. Ia yang ditunjuk Jesus untuk
menyempurnakan ajaran Jesus. Manusia itu, katanya, bisa dibuat bersih lagi
dari dosa seperti Adam ketika masih di surga. Yakni lewat penebusan dosa. Lewat dirinya dan
gerejanya. Bahkan dosa orang tua yang sudah meninggal, yang belum sempat
dikremasikan, sekali pun bisa dibersihkan. Ajaran ini sungguh menyenangkan
siapa saja yang merasa pernah berbuat dosa. Sejak
ada Gereja Moon, Korea berubah drastis. Dari negara Buddha menjadi negara
Kristen. Apalagi, setelah sukses Moon, muncul juga gereja-gereja aliran yang
lain lagi. Besar-besar. Termasuk yang kemudian menginspirasi perkembangan
Gereja Bethany di Indonesia. Sebagai
orang yang lahir di Korea Utara –waktu itu masih disebut jajahan Jepang– Moon
ikut mendorong penyatuan Korea. Belum berhasil. Sampai pun Moon meninggal
dunia. Kini
pemimpin tertinggi Moon dipegang oleh istri yang dikawini tahun 1960 itu: Hak
Ja-han. Usia 79 tahun. Hak
Ja-han hanya lulusan SMA. Saat berusia 17 tahun sudah dikawini Moon, duda
berumur 40 tahun lebih tua. Pasangan ini punya anak 14 orang. Ja-han fasih
berbahasa Inggris dan Jepang. Dakwahnya di Jepang sangat memikat. Dia seperti
juga sang Suami, pandai sekali menggembala. Dia kini mendapat gelar ''Ibu
Sejati Gereja Moon''. Yamagami
mengincar tokoh Moon. Lalu
Yamagami mendengar Abe datang ke Jepang bagian barat. Ia terus mengikuti
jadwal kegiatan Abe. Ternyata Abe akan ke Nara. Ia batalkan rencana menembak
Abe di daerah timur Nara. Ia tunggu saja Abe tiba di Nara. Dor! Dor! Abe ia
anggap punya hubungan khusus dengan Gereja Moon. Abe bukan Kristen. Ia
Buddha. Shinto. Awalnya
Yamagami merakit senjata untuk
berburu. Setelah hatinya sakit Yamagami merakit bom. Dalam
huruf Jepang nama penembak Abe itu 山上徹也.
Nama yang agung sekali. Orang Tiongkok bisa membaca huruf itu. Bunyinya yang
beda: shan shang che ye. Artinya sama: gunung dan atasnya dan keseluruhannya. Dan
Yamagami menembak gunung Abe di depannya. Polisi
juga menemukan bahan-bahan pembuatan bom di rumah Yamagami. Ketika dilakukan
penjinakkan, para tetangganya diungsikan. Video
penembakan Abe itu Anda sudah menontonnya. Kalau belum, Anda termasuk orang
yang cuek bebek. Video itu beredar luas. Lalu memancing penilaian negatif di
bidang keamanan. "Seharusnya,
begitu ada suara tembakan pertama, petugas langsung menyergap Abe.
Mengamankannya. Mengapa petugas perlu menengok dulu ke arah suara
tembakan?" tulis netizen yang kelihatan ahli di bidang pengamanan VVIP. "Harusnya
petugas sempat menyelamatkan Abe. Jarak antara suara tembakan pertama dan
kedua cukup untuk menyelamatkannya," tulisnya. Dan itu sudah ada
latihannya. "Seolah petugas ikut tertegun mendengar suara tembakan.
Harusnya jangan pedulikan apa pun. Langsung tarik Abe," katanya. Video
itu sungguh akan jadi materi pelajaran sangat penting untuk pendidikan
pengamanan VVIP. Di
dalam negeri Abe dipuja. Apalagi oleh golongan kanan. Di
luar negeri bervariasi. Di Korea sendiri Abe
kurang populer. Itu karena Abe pernah melancarkan perang dagang dengan
Korsel. Yang diserang pun membalas. Amerika yang menengahi dua tetangga yang
masih sama-sama senjata Amerika di barisan depan menghadapi Tiongkok . Korsel
juga jengkel karena Abe menghapus beban sejarah soal wanita Korea yang
dijadikan sasaran seks tentara Jepang selama perang. Bahkan
dipertanyakan mengapa Abe demonstratif naik pesawat tempur Jepang ''itu''. Di
Jepang, pesawat itu tidak disebut pesawat tempur karena Jepang dilarang
Amerika punya angkatan perang. Pesawat yang dipilih ''itu'' dari skuadron
yang dulu paling hebat dalam menggempur Korea. Tiongkok
lebih tidak simpati lagi pada Abe. Tapi agak keterlaluan: tewasnya Abe sampai
disyukuri dan dirayakan. Syukuran itu memang hanya di medsos. Bukan sikap
resmi negara. Tapi medsos kan dikontrol pemerintah. Mengapa dibiarkan. Sentimen
Tiongkok pada Abe tidak hanya akibat
pemerintahannya. Itu sudah sejak zaman kakeknya. Kakek
Abe, Nobusuke Kishi adalah raja ekonomi di satu wilayah yang sekarang disebut
Dongbei. Waktu itu Dongbei –kini meliputi provinsi Liaoning, Heilongjiang,
dan Jilin-- dijajah oleh Jepang. Kakek
Abe di masa perang itu juga menjabat wakil menteri persenjataan di Kabinet
Perdana Menteri Hideki Toyo. Setelah Jepang kalah, Amerika menetapkan sang
Kakek sebagai penjahat perang kelas A. Dalam perkembangannya sang Kakek
diampuni. Anak-anaknya, dan cucu-cucunya, sampai pun Shinzo Abe tetap jadi
tokoh nasional yang populer. Lalu
Jepang juga dikaitkan dengan pembunuhan massal di Nanjing. Yang dilakukan
oleh tentara pendudukan Jepang. Jutaan orang tewas. Jepang dianggap sejajar
dengan Nazi di zaman Adolf Hitler. Abe
ingin menghapus semua itu. Abe pun kian dipuja kelompok kanan setelah menjadi
perdana menteri pertama yang berani berkunjung ke kuil Yasukuni. Itulah kuil
khusus untuk menghormati kepahlawanan tentara Jepang yang berperang di
Tiongkok. Ketidaksimptian ke Abe, tentu juga ada hubungannya
dengan Taiwan. Abe adalah sahabat terbaik Taiwan. Yang selalu membela Taiwan.
Dan itu dilihat secara nyata oleh Tiongkok. Hebatnya
Abe adalah lambang pewaris dinasti politik di Jepang. Kakeknya, ayahnya, saudaranya,
adalah tokoh-tokoh politik nasional. Pewarisan
itu kini berakhir. Abe tidak punya
anak. Akie Matsuzaki tokoh muda oposisi yang awalnya lantang mengkritik Abe,
jadi istrinya. Dia putri seorang CEO pabrik cokelat yang terkenal. Sang
Istri, mantan DJ sebuah radio, sudah berusaha dengan berbagai cara –termasuk
melakukan bayi tabung– tapi tidak berhasil. Abe
telah membuat banyak sejarah. Orang hidup harus pernah membuat sejarah
–sekecil apa pun. Abe telah membuat sejarah besar-besar. Untuk bangsanya. Di
Pemilu Minggu kemarin, Akie Matsuzaki terpilih sebagai anggota legislatif.
Dengan mudah. Antara lain berkat dukungan kampanye dari Abe. Selasa kemarin
Akie ke Tokyo. Ke tempat persemayaman mayat Abe. Ia ingin melapor bahwa ia
sudah terpilih lagi. Di depan jenazah ia berjanji akan memperjuangkan
keinginan rakyat Nara yang ia wakili. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar