Selasa, 26 Juli 2022

 

Manado, Telin, dan Kedaulatan Digital

Elba Damhuri :  Kepala Republika.co.id

REPUBLIKA, 21 Juli 2022

 

 

                                                           

Mimpi Indonesia menjadi hub internet dunia bakal terwujud. Sejumlah langkah strategis dan nyata sudah dilakukan dan yang terpenting Indonesia memenuhi syarat untuk menjadi salah satu pemain utama internet global.

 

Kondisi saat ini memang unik. Dari total 100 persen trafik internet dari Indonesia, 97 persen harus melewati Singapura yang memiliki akses kabel fiber optik langsung ke Amerika dan negara-negara lainnya. Hanya tiga persen trafik internet yang bisa langsung ke Amerika.

 

Di Asia, Jepang, Hong Kong, Singapura, dan China masih menjadi pemain utama trafik internet dunia. Namun saat ini, syarat-syarat Indonesia menjadi pemain utama pun sudah terpenuhi. Syarat-syarat itu antara lain:

 

Pertama, jumlah demografi Indonesia yang banyak. Kedua, penetrasi pengguna internet yang tinggi.

 

Ketiga, trafik internet lokal yang besar dan keempat, akses ke trafik internasional tinggi. Kelima, posisi Indonesia strategis di antara negara-negara pengguna internet lainnya. Dan terakhir, infrastruktur yang memadai.

 

Langkah menjadi pemain internet global pun berderap kencang. PT Telkom Indonesia melalui PT Telkom Indonesia International (Telin) melakukan sejumlah langkah strategis menuju ke sana.

 

PT Telin meluncurkan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) jalur Manado-Amerika Serikat (AS) pada akhir Juli ini. SKKL ini menjadi jalur alternatif trafik internet di wilayah barat Indonesia yakni Batam kemudian lewat Singapura.

 

Dalam satu perbincangan menjelang makan siang di kawasan Jakarta selatan, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, bercerita banyak tentang upaya Indonesia menjadi pemain utama internet di kawasan.

 

Bogi menyatakan SKKL Manado-AS itu sebagai second gateway. Setelah SKKL, Telin akan membangun data center di Manado. Dengan demikian, Manado akan menjadi hub telekomunikasi.

 

Menurut CEO Telin, Budi Satria Dharma Purba, dengan jalur SKKL Manado-AS ini, pengiriman atau penarikan data dari luar negeri termasuk AS, tidak melulu  melalui Batam dan Singapura.

 

Data dari dari Indonesia timur, sebelumnya harus dikirim dulu ke Batam, lewat Singapura, baru ke AS. "Makanya internet lebih lambat. Dengan lewat second gateway ini, bisa 25 persen lebih cepat," kata Budi.

 

SKKL dari Manado ini nantinya akan ada tiga jalur kabel laut. Mereka adalah IGG SEA-US yang sudah dibangun sejak 2014 dan rampung pada 2017. Terbaru, SKKL Bifrost yang dibangun konsorsium Telin, Facebook Inc, dan perusahaan Singapura Keppel Midgard Holdings Pte. Ltd. Ke depan, akan ada jalur SKKL yang mengoneksikan Manado, Filipina, Singapura, dan Hong Kong.

 

Manfaat Indonesia Jadi Hub Internet

 

Bogi dan Budi memberikan ulasan menarik atas dampak jika Indonesia menjadi hub internet melalui jalur Manado-AS ini. Tentu, ada manfaat luas yang luar biasa penting bagi Indonesia dari sisi ekonomi, keamanan nasional, hingga kesempatan berkreasi dan produktif.

 

Pertama, dampak ekonomi. Ekonomi digital akan berkembang pesat di wilayah timur Indonesia seperti yang terjadi di barat. Apalagi, ekonomi digital kini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Pendapatan lokal pun naik. Dengan meriahnya aktivitas ekonomi digital maka pendapatan masyarakat pun naik. Peluang profesi baru terbuka lebar dan kegiatan ekonomi makin beragam.

 

Kedua, pemerataan infrastruktur digital. Kecepatan akses internet menjadi lebih baik dan ketersediaan infrastruktur digital pun makin bagus.

 

Ini penting untuk mendongkrak Indeks Pembangunan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) di timur agar sejajar dengan provinsi lain di Indonesia.

 

Pada satu kesempatan, Dirut Telkom Ririek Adriansyah mengatakan akses telekomunikasi digital yang merata memungkinkan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun, mampu mengakselerasi kualitas hidup dan lingkungannya.

 

Ketiga, keamanan nasional. Isu keamanan nasional menjadi sangat krusial jika hanya mengandalkan satu gerbang internet.

 

Jika ada masalah dengan wilayah barat yang mengganggu, dampaknya tidak bagus bagi keamanan nasional. Karena itu dibentuk gateway di timur Indonesia sebagai kontingensi.

 

Ini bisa dipahami mengingat banyak transaksi penting dari Indonesia harus berlabuh terlebih dahulu ke Singapura. Sebut saja transaksi keuangan, perbankan, dan lain sebagainya.

 

Visi Indonesia maju dengan menjaga kedaulatan digital nasional seperti yang kerap didengungkan Menteri BUMN Erick Thohir semakin jelas arahnya. Tahap demi tahap menuju ke sana sudah terlihat.

 

Pada 2022 ini, setidaknya 10 persen trafik internet sudah tidak lagi melalui kabel bawah laut Singapura. Pada 2025, 50 persen trafik internet masuk melalui gerbang Manado.

 

Tak heran jika Erick Thohir menyebut Telkom sebagai salah satu motor penggerak utama ekonomi digital Indonesia. Telkom telah berubah menjadi digital telco yang bisa mengembangkan ekonomi digital dengan potensi Rp 4.500 triliun.

 

Digitalisasi bukan lagi opsi. Ini sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditolak. Namun, digitalisasi belum cukup jika kedaulatan digital terganggu, ekonomi tidak berkembang, dan keamanan nasional rapuh.

 

Tentu, upaya-upaya Indonesia menjadi hub internet dunia harus didukung penuh. Kita tunggu kelanjutan cerita ini berikutnya. ●

 

Sumber :  https://www.republika.co.id/berita/rfck7f318/manado-telin-dan-kedaulatan-digital

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar