Kebebasan
Masyarakat Pancasila
Sayidiman Suryohadiprojo, MANTAN GUBERNUR LEMHANAS
Sumber
: KOMPAS, 4
Februari 2012
Kebebasan adalah kondisi hidup yang amat
diperlukan oleh setiap manusia yang mau hidup bahagia dan sejahtera. Oleh
karena itu, bangsa Indonesia bersedia untuk berjuang merebut kemerdekaan dengan
taruhan nyawanya.
Manusia memerlukan kebebasan untuk dapat
mengusahakan hal-hal yang terbaik. Memerlukan kebebasan bergerak, kebebasan
berpikir dan berperasaan, kebebasan menyatakan pendapat. Dengan kebebasan
manusia bisa kreatif memberikan wujud dan bentuk bagi pikiran dan perasaannya.
Itu menghasilkan ilmu pengetahuan, kesenian yang beraneka, sekaligus
kepercayaan religius yang menghubungkan dirinya dengan Yang Menguasai Kehidupan
dan Alam Semesta.
Manusia dalam masyarakat Pancasila juga
memerlukan kemajuan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam hidupnya. Karena itu,
kebebasan merupakan bagian mendasar dalam kehidupan masyarakat Pancasila. Akan
tetapi, kebebasan manusia tidak mungkin mutlak karena hakikat eksistensi
manusia adalah kehidupan bersama dengan manusia lain. Ini dimulai dengan
membangun hidup dalam keluarga dan nantinya dalam masyarakat serta kesatuan
sosial lainnya.
Berbeda, tetapi satu
Dalam keluarga berlaku kenyataan anggota
keluarga selalu ada dalam perbedaan karena tak ada dua manusia yang sama,
termasuk yang dilahirkan kembar. Namun, di pihak lain anggota keluarga yang
beda satu sama lain ada dalam kesatuan keluarga. Demikianlah kehidupan manusia
selalu berada dalam keadaan perbedaan dalam kesatuan, kesatuan dalam perbedaan.
Ini berbeda dengan paham individualisme yang
menganggap individu manusia sebagai nilai tertinggi. Dalam paham itu kebebasan
dipandang bersifat mutlak, tak dapat diganggu gugat.
Kebebasan dalam kerangka Pancasila tidak
mungkin bersifat mutlak karena dibatasi oleh kepentingan umum, kepentingan
orang banyak yang hidup bersama. Merusak kehidupan bersama berarti merusak
kebahagiaan manusia itu sendiri.
Namun, perkembangan masyarakat Indonesia
sekarang amat mirip masyarakat yang dasarnya individualisme. Dalam masyarakat
demikian kebebasan berlaku tanpa batas. Manusia bisa berbuat semaunya tanpa
peduli apakah itu mengganggu ketenteraman dan kepentingan bersama.
Dalam kehidupan ekonomi masyarakat
individualis berkembang sistem neoliberalisme. Sistem ekonomi ini membenarkan
yang kuat terus unggul tanpa peduli yang lemah semakin sengsara. Tidak
menghiraukan kesenjangan lebar antara kelompok kaya dan miskin. Sama sekali
tidak ada niat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia serta
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Paham itu juga menghasilkan sikap yang selalu
mau menang sendiri. Hal itu dalam masyarakat kita sekarang juga terlihat pada
sikap mau menang sendiri kalangan agama tertentu yang menekan kalangan agama
lain dan bahkan kalangan agama sendiri yang berbeda pandangan.
Kebebasan penting sekali untuk menyebarkan
informasi kepada khalayak ramai. Hal ini memungkinkan masyarakat mengusahakan
kesejahteraannya, menambah ilmu pengetahuan, dan mewujudkan kemajuan. Oleh
karena itu, penting sekali ada kebebasan berpendapat dalam kehidupan bangsa.
Dalam kebebasan menyatakan pendapat penting sekali fungsi kebebasan akademis
dan kebebasan pers.
Namun, kebebasan pers menghadapi hal-hal yang
cukup rumit. Di satu pihak pers atau media massa tulisan dan elektronik
mempunyai kebebasan luas untuk menyebarkan aneka ragam pendapat dan informasi.
Akan tetapi, dalam kenyataan, hal itu mudah sekali menimbulkan pemberitaan yang
bertentangan dengan kepentingan pihak lain.
Selain itu, kebebasan pers menghadapi masalah
apabila ada orang atau golongan dengan kekayaan besar memiliki dan menguasai
media di negara itu. Orang dan golongan itu akan mendominasi perkembangan
pendapat masyarakat.
Tegakkan kode etik
Lebih berbahaya lagi kalau warga negara asing
yang menguasai media. Sebab itu, kalangan media perlu mengadakan ketentuan
untuk mencegah hal-hal yang merugikan masyarakat. Kode etik perlu ditegakkan
untuk menjaga kepentingan kalangan media sendiri.
Hukum harus mampu menghadapi pelanggaran
kepentingan umum oleh media massa agar kebebasan berpendapat sungguh-sungguh
memberikan manfaat maksimal bagi bangsa.
Demikian pula masalah perburuhan yang
sekarang tampak gawat harus dapat dipecahkan sehingga tercapai solusi saling
menguntungkan bagi kaum buruh-karyawan ataupun kaum pengusaha dan pejabat
negara. Akan lebih baik apabila organisasi buruh berorientasi pada perusahaan
dan lingkungan kerja sehingga organisasi buruh nasional bersifat federasi dari
organisasi buruh yang berorientasi perusahaan.
Dalam kondisi demikian kaum buruh tetap bebas
dan giat menuntut keadaan yang menjamin hidupnya yang sejahtera, tetapi di
pihak lain juga selalu memperhatikan perkembangan perusahaan. Kemajuan dan
kemunduran perusahaan berpengaruh langsung atas kehidupan buruh dan karena itu,
di samping menuntut perbaikan hidup, mereka juga selalu mendukung kemajuan
perusahaannya.
Berkembangnya kebebasan yang sesuai dasar
Pancasila sangat dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan di semua tingkat dan
golongan yang ada di NKRI. Mulai dari Kepala Negara, para gubernur dan bupati,
hingga ke kepala desa. Di semua organisasi bangsa, baik organisasi negara
maupun organisasi swasta.
Kepemimpinan merangsang perkembangan setiap
anggota yang dipimpin dengan memberikan banyak kebebasan untuk berprakarsa.
Akan tetapi, anggota juga menyadarkan para pemimpinnya untuk selalu
memperhatikan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
Pendidikan juga amat berpengaruh terhadap
tumbuhnya kebebasan yang benar. Baik pendidikan di lingkungan keluarga,
pendidikan sekolah, maupun pendidikan masyarakat. Terutama penting tentu saja
adalah pendidikan dapat membentuk manusia-manusia yang berkarakter dan berbudi
luhur. Dengan begitu, seseorang akan terasah sehingga amat menghargai kebebasan
dirinya, tetapi juga menyadari pentingnya kebebasan bagi pihak lain.
Kebebasan merangsang persaingan antarbagian
organisasi untuk berkembang maju, tetapi persaingan itu selalu dalam ukuran
yang tidak merugikan organisasi secara keseluruhan.
Pemerintah pusat NKRI merangsang setiap
daerah untuk berkembang maju dan menghasilkan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Namun, daerah otonom yang semakin maju dan sejahtera tidak mengabaikan
kewajibannya sebagai bagian dari NKRI.
Masyarakat yang mengembangkan kebebasan
secara tepat dan harmonis akan menghasilkan dinamika yang tinggi dan produktif.
Hal ini akan menghasilkan bangsa Indonesia dengan daya saing nasional tinggi,
tetapi tidak mengabaikan kepentingan umat manusia yang luas. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar