Ngayogjazz
dan Spirit Kemanusiaan
Fathorrahman Ghufron ; Dosen
Sosiologi Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga; Penonton Ngayogjazz
|
KOMPAS, 26 November
2016
Perhelatan Ngayogjazz pada 19 November 2016 di Kwagon, Godean, Yogyakarta,
merupakan ajang tahunan yang tak sekadar menyuguhkan hiburan tanpa makna.
Namun, di dalamnya tersirat pesan filosofis yang ingin disampaikan kepada
publik: bahwa musik pun dapat menjadi jalan untuk menuju titik sublimatik
yang dirindukan oleh setiap orang dan semua kalangan. Kebahagiaan!
Melalui tagline "Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama"
yang digubah dari pupuh sinom serat Wedhatamakarya karya Mangkunegara IV
"Amemangun Karyenak Tyasing Sasama", Ngayogjazz ingin menegaskan
bahwa kebahagiaan harus diawali dengan cara kita memperlakukan antarsesama
melalui spirit kemanusiaan.
Dalam kaitan ini, kemanusiaan menjadi prinsip luhur yang harus
melandasi ciri berpikir, cara pandang, dan laku keadaban yang patut
ditunjukkan oleh siapa pun dan kepada siapa pun. Sikap ini penting ditegaskan
agar kita tak semena-mena memperlakukan setiap orang hanya karena perbedaan
latar belakang.
Bahkan, pada persoalan keberagamaan sekalipun, kemanusiaan harus
menjadi pertimbangan utama yang lazim disikapi dalam berbagai proses
indoktrinasinya. Dengan cara ini, kita bisa menghadirkan berbagai sifat Tuhan
yang mahakasih dan mahasayang kepada semua kalangan.
Nilai
prinsipiil
Dalam peringatan hari jadi ke-80 pada 10 Januari 2015 di Bentara
Budaya Jakarta, Kardinal Julius Darmaatmadja SJ menyampaikan pesan kearifan:
"Muliakanlah Tuhan dengan cara memuliakan manusia." Pesan ini menemukan ruang
kontekstualisasinya dengan tagline Ngayogjazz yang menyiratkan nilai-nilai
prinsipiil dalam kehidupan, yakni dengan cara merajut perbuatan yang bisa
menyenangkan setiap orang.
Salah satu fondasi untuk menegakkan laku yang menyenangkan
adalah dengan cara menyebarkan cinta bersama. Dalam kaitan ini, cinta bersama
menyisipkan kepedulian untuk saling berempati tentang segala rasa yang dimiliki,
baik dalam keadaan suka maupun duka. Hal ini penting ditumbuhkan agar di
antara kita tidak mudah terpancing oleh sebuah masalah yang sering kali
dituduhkan dan dikerahkan oleh seseorang kepada pihak lain hanya karena tidak
sesuai dengan selera dan kepentingannya.
Di samping itu, cinta bersama menjalin kesatupaduan emosi
positif untuk mengajak kita pada ruang
apresiasi tentang segala potensi yang ada pada diri kita. Berbagai kelebihan
dan kelemahan menjadi titik sambung untuk sama-sama menyadari bahwa,
sejatinya, yang bisa menguatkan peradaban kita adalah manakala kita bersedia
untuk memberi dan menerima tentang segala hal yang dimiliki.
Dalam perhelatan Ngayogjazz, pelajaran ini menjadi pandu
kesadaran setiap pihak yang terlibat di dalamnya. Baik musisi maupun penonton
saling melibatkan diri dalam samudra cinta bersama-sebuah pesan luhur yang
ditegaskan Monita Tahalea melalui lagunya dalam Ngayogjazz-melalui peleburan
egoisme kedirian. Alhasil, tak kentara lagi ruang superordinasi aaupun
subordinasi yang dapat menyebabkan seseorang merasa menang atau kalah, merasa
kuat maupun lemah, dan setumpuk overestimate ataupun underestimate lainnya
yang menjadi biang merosotnya derajat kemanusiaan.
Melalui nilai prinsipiil kemanusiaan, perhelatan Ngayogjazz kali
ini betul-betul ingin menyebarkan filosofi sebuah musik jazz yang menegakkan
sikap kearifan, kebersahajaan, dan tepa selira antarsesama. Secara
sosiologis, sikap ini menjadi modalitas sosial yang bisa merekatkan berbagai
kalangan sekaligus menyadarkan setiap orang bahwa hanya dengan sikap
intersubyektif-meminjam istilah Richard C Martin-yang seperti ini akan tumbuh
biduk kehidupan bersama.
Modalitas sosial yang ditegaskan dalam Ngayogjazz berupa
kehidupan bersama, baik dalam ruang lingkup bermasyarakat, beragama,
berbangsa, maupun bernegara. Merujuk pandangan Francis Fukuyama dalam Trust:
The Social Capital and The Creation of the Prosperity, maka ia menjadi
instrumen penting yang bisa menggiring setiap orang untuk bergerak secara
kolektif guna mencapai tujuan bersama, yaitu setiap orang akan menyatu dalam
titik temu yang sama, untuk menjaga kesatuan dan persatuan antara satu dengan
yang lain, dan menjalin persaudaraan serta hubungan antar-sejumlah pihak yang
menunjang bagi terciptanya keharmonisan dan kedamaian.
Kekuatan
kebersamaan
Nilai-nilai prinsipiil, seperti cinta bersama, kehidupan
bersama, dan tujuan bersama, menjadi kekuatan tersendiri yang dapat
membangkitkan energi kemanusiaan untuk saling memberi manfaat.
Melalui berbagai potensi yang ada, setiap orang akan
menghadirkan tentang apa yang dimiliki untuk melengkapi pihak lain yang tidak
memiliki. Dengan cara ini, setiap orang akan berlomba-lomba memberikan
kebaikan agar kebaikan tersebut menjadi amal jariah yang bisa menjadi
investasi kebajikan di kemudian hari.
Dalam kaitan ini, kebersamaan menjadi kekuatan kultural yang
diteguhkan dalam Ngayogjazz- sebagaimana tampak dalam lagu Bonita and the
Husband Band- dengan spirit keterlibatan yang rerata dan tanpa ada
sekat-sekat sosial yang berjarak. Semua kalangan yang hadir dalam perhelatan
Ngayogjazz berbaur dalam cita yang sama untuk menyenandungkan sebuah
kejujuran rasa dan kejernihan berpikir: bahwa kita semua akan menjadi kuat
apabila dilandasi semangat kebersamaan.
Di samping itu, disertai dengan tagline yang menegaskan arti
penting sebuah perilaku yang bisa menyenangkan antarsesama, perhelatan
Ngayogjazz menyiratkan sebuah dimensi spiritualitas tersendiri yang dalam
bahasa agama dapat digambarkan sebagai "barokah".
Dalam konteks ini, barokah yang bermakna "penambahan nilai
kebaikan" adalah sebuah anasir perilaku keadaban yang menjunjung tinggi
kemaslahatan untuk kemanusiaan.
Melalui pertunjukan musikal, Ngayogjazz ingin mengajak semua
pihak bahwa merapatkan barisan untuk menuju kebaikan bersama yang manfaatnya
untuk dirasakan bersama adalah puncak kebahagiaan yang menjadi elan vital
kehidupan manusia. Maka, menjadi keniscayaan bagi siapa pun untuk
mengekspresikan kebersamaan ini sebagai fondasi merajut dan menumbuhkan
semangat kemanusiaan.
Dengan sikap ini, kita menjadi bagian penting yang bisa
berkontribusi bagi peradaban Indonesia dan peradaban dunia yang damai, aman,
dan sentosa. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar