PARODI
Sakelar
Saya tidak bermaksud menuduh Anda, tetapi jauh di lubuk hati saya yang terdalam, saya kok percaya bahwa Anda, pembaca, pernah mengumpat dengan kata-kata yang kasar. Kalau saya sering sekali, dan kebiasaan itu telah membuat saya mempunyai dua kepribadian.
Buat saya, hari Minggu adalah hari untuk bermalas-malasan. Juga hari saat saya berusaha menjadi manusia yang diharapkan Tuhan, dan yang diharapkan teman-teman saya yang tak bosannya setiap hari mengirim ayat-ayat Alkitab. Bahkan, mereka tak bosan-bosannya mengingatkan saya untuk tidak lupa beribadah di hari Minggu. Saya yang menerima peringatan itu saja bosannya setengah mati.
Sakral
Itu adalah saya pada hari Minggu. Saya menjadi orang lain pada hari Senin sampai Sabtu. Saya merasa tidak bersalah untuk mengumpat pada hari-hari itu. Saya merasa wajar melakukan di enam hari itu. Kebiasaan mempunyai jadwal mengumpat telah berhasil membuat saya memiliki dua kepribadian dan menjalani hidup seperti sakelar.
Bisa mematikan yang tidak baik pada hari Minggu dan menyalakan yang tidak baik pada hari Senin sampai Sabtu. Mematikan yang baik pada Senin sampai Sabtu dan menyalakannya kembali pada hari Minggu. Jadi, hidup yang saya perjuangkan bukanlah sebuah hidup yang sakral, tetapi hidup yang sakelar.
Kalau saya pernah beberapa kali bercerita kejahatan yang pernah dan masih saya lakukan dalam bentuk mengumpat dan mengata-ngatai sesama manusia sehingga banyak teman-teman saya memberi predikat saya manusia yang tidak baik. Maka, semua perbuatan yang membuat saya sampai mendapat predikat itu saya lakukan dari hari Senin sampai Sabtu.
Kalau pada hari Minggu, apalagi kalau saya sedang beribadah, saya bisa menjadi manusia yang baik dan sabar. Saya bisa tersenyum kepada manusia yang tak saya kenal karena mereka juga tersenyum seperti sudah lama kenal saya.
Saya tak tahu apakah mereka tersenyum dan menyalami saya karena mereka munafik seperti saya. Atau mereka juga memiliki dua kepribadian, sungguh saya tak tahu. Kalau ada bayi menangis di rumah ibadah, saya bisa dengan sabar mendengarkan jeritan yang sejujurnya mengganggu hati saya.
Tokek
Kalau kejadian itu terjadi pada hari Senin atau Kamis, ceritanya bisa sungguh berbeda. Di rumah ibadah, tempat duduk saya diserobot orang pun saya bisa mengalah. Kalau pun ada rasa kesal yang menyelinap, saya masih dapat menenangkan diri dengan mengatakan sudahlah, yang waras yang mengalah.
Saya hanya mendisiplinkan diri hanya pada hari Minggu, persis seperti kalau saya hanya bisa disiplin di dalam stasiun MRT. Mengantre, menaiki tangga dengan tertib, mematuhi peraturan. Tetapi, begitu saya keluar dari stasiun kereta itu, saya bisa langsung menjadi orang lain yang tidak mempunyai disiplin, tidak bisa mengantre dan tak mematuhi aturan.
Padahal, aturan itu ada di dalam dan di luar stasiun dan yang menjalani aturan itu saya. Jadi, seharusnya mau di dalam atau di luar stasiun seharusnya saya adalah orang yang sama. Sama-sama dapat disiplin. Tetapi, tidak pada kenyataannya.
Saya dapat mengubah kepribadian dan perilaku saya dalam sekejap. Jadi, kalau saya mengatakan saya ini menjalani hidup seperti sakelar, itu 100 persen benar adanya. Kalau hidup yang sakral itu hanya hari Minggu dan di dalam stasiun MRT.
Rumah ibadah bukan satu-satunya tempat saya menjadi orang baik untuk sementara waktu. Di dalam rumah pun saya melakukan perbuatan yang mencerminkan manusia yang baik dan taat kepada yang Ilahi. Membaca Alkitab setiap hari, berdoa setiap hari. Bahkan, saya berdoa tak hanya untuk kebutuhan diri saya sendiri, tetapi juga untuk kebutuhan orang lain.
Kegiatan di atas itu setiap hari saya lakukan, artinya dari Senin sampai hari Minggu. Luar biasa, bukan? Tetapi, itu tak cukup untuk membuat saya menjadi manusia yang punya satu kepribadian saja.
Begitu keluar dari tempat tinggal, dan menemukan kejadian nyata yang membuat naik darah, maka isi doa saya yang salah satunya berkeinginan menjadi manusia yang sabar dan bijak hilang tak berbekas. Di dalam rumah saya berdoa untuk orang lain, di luar rumah saya membicarakan orang lain.
Fasilitas pengampunan dosa yang dilakukan di rumah ibadah, dan mulut yang komat-kamit setiap hari memohon ampun atas kesalahan yang telah dibuat, benar-benar saya manfaatkan sebesar-besarnya. Karena saya berpikir, kalau fasilitas pengampunan sudah disediakan, sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan, bukan?
Bagaimana cara memanfaatkan fasilitas pengampunan dosa itu? Satu-satunya cara termudah adalah dengan berbuat dosa, bukan? Maka, jadilah kehidupan saya itu seperti suara tokek. Memohon ampun pada hari Minggu, mengumpat pada hari Senin.
Memohon pengampunan pada Senin malam, berselingkuh pada hari Selasa siang. Mulut komat-kamit mohon ampun pada hari Selasa malam, maling pada hari Rabu sore. Minta ampun pada Rabu malam, menipu sepanjang Kamis. ***
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.