|
MEDIA
INDONESIA, 18 Mei 2013
SAAT ini kawasan Great Lake Afrika
memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang dapat menghindarkan penduduknya
dari perang yang menjemukan selama beberapa dekade. Hal tersebut dapat
menghentikan konflik, meningkatkan kepercayaan dan perdagangan antarnegara,
mendidik jutaan anak-anak yang putus sekolah, memberdayakan perempuan, dan
membuka peluang ekonomi yang akan membantu negara-negara tersebut untuk
menempuh jalan menuju kemakmuran. Di sisi lain juga membantu tata pemerintahan
yang baik dan stabilitas yang berkelanjutan.
Dalam beberapa hari ke depan, kami akan mengunjungi
Republik Demokratik Kongo (RDK), Rwanda, dan Uganda untuk bertemu dengan
pemimpin-pemimpin di kawasan tersebut dan mengumumkan berbagai komitmen khusus
untuk mempercepat pertumbuhan dan mengonsolidasikan perdamaian. Kunjungan
bersama yang merupakan hal yang dilakukan untuk pertama kalinya ini diprakarsai
oleh kesepakatan baru, yakni Kerangka Kerja Perdamaian, Keamanan, dan Kerja
Sama bagi RDK dan Kawasan Sekitarnya.
Pakta itu merupakan hasil dari upaya terpadu antara Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Konferensi Internasional untuk Kawasan Great Lakes (the International Conference on the Great
Lakes Region), Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (Southern African Development Community), serta Uni Afrika. Pakta
itu menyadari bahwa untuk mengakhiri lingkaran konflik dan bencana di RDK
bagian timur, diperlukan pendekatan baru.
Mengelola krisis dan menangani daerah pascakonflik tidaklah
cukup. Kita harus mengatasi penyebab konflik yang paling dasar. Sesuai dengan
yang telah ditandatangani oleh 11 negara, kesepakatan tersebut mengharuskan
adanya tindakan dari pemimpin-pemimpin daerah, dengan du kungan dari komunitas
interna sional, untuk menangani tantangan keamanan dan pertumbuhan bersama.
Karena janji yang terucap haruslah ditepati, kesepakatan ini juga mencakup
mekanisme pemantauan yang ketat untuk meyakinkan bahwa tolok ukur yang ada akan
dicapai.
Fakta mengejutkan
Kami percaya pendekatan baru yang menyeluruh ini memberikan
RDK dan daerah Great Lakes kesempatan yang terbaik bagi perdamaian dan pertumbuhan
ekonomi di tahun-tahun mendatang. Hanya saja, framework of hope ini, julukan yang diberikan Mary Robinson, utusan
khusus PBB untuk kawasan Great Lakes, membutuhkan kerja keras.
Yang mengejutkan 70% dari penduduk RDK hidup dengan
penghasilan US$1,25 per hari. Lebih dari 7 juta anak-anak-sepertiga dari mereka
yang seharusnya bersekolah--tidak memiliki akses pendidikan.
Sebanyak 2,4 juta anakanak menderita kekurangan gizi akut.
Malaria, kolera, dan campak menjadi ancaman besar karena akses kesehatan, air,
dan kebersihan yang tidak memadai. Jalan-jalan masih berantakan dan listrik
merupakan hal yang langka dan mahal. Komoditas dasar harus diimpor. Sebanyak
6,3 juta penduduk membutuhkan bantuan pangan.
Pelecehan seksual terus berlangsung dengan tingkat yang
mengerikan di seluruh ne gara, dan sering digunakan sebagai senjata perang bagi
kelompok bersenjata yang beroperasi di timur. Kurangnya lapangan pekerjaan
membuka lahan bagi kriminalitas. Lebih dari 3 juta penduduk Kongo telah
melarikan diri dari rumah mereka demi keselamatan, termasuk 2,6 juta pengungsi
internal dan 450 ribu pengungsi di negara-negara tetangga.
Para pemimpin di kawasan Great Lakes akan menjadi kunci
penggerak perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan ekonomi. Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Bank Dunia, dan seluruh komunitas internasional harus mendukung
mereka. Kami berjanji bahwa kedua organisasi akan bekerja sama dengan erat
menggunakan cara-cara baru dan lebih memerinci agar implementasi aspek politik
dan keamanan dari frame work tersebut
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang penting bagi kedamaian dan stabilitas
yang berkelanjutan.
Kita bisa terus membangun kepercayaan dan memperbaiki
kesejahteraan, pendapatan, dan kesempatan. Caranya dengan memulai kembali
aktivitas ekonomi dan meningkatkan mata pencaharian di kawasan perbatasan, dan
perdagangan lintas batas. Selain itu terus meningkatkan ketergantungan ekonomi
dengan memberantas korupsi, dan dengan memastikan bahwa semua sumber daya alam
dikelola bagi manfaat bersama.
Rwanda dan Uganda telah menunjukkan bahwa memungkinkan
untuk dapat pulih dari konflik dan maju menuju Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals). Kita
sekarang ini sedang melihat setelah batas waktu Tujuan Pembangunan Milenium 2015
dan menuju agenda pembangunan berkelanjutan baru yang akan mengakhiri
kemiskinan yang ekstrem. Banyak negara di Afrika sedang mengambil langkah ke
depan yang dinamis. Penduduk RDK layak mendapat kesempatan penuh untuk kemajuan.
Kesepakatan damai harus memberikan hasil yang damai pula.
Kami berutang kepada penduduk kawasan Great Lakes untuk membantu visi yang
sejak lama mereka miliki: akhir dari konflik, anak-anak yang bersekolah, rasa
hormat terhadap hak-hak perempuan, akses terhadap kesehatan dan energi yang berkelanjutan,
dan pendapatan dan kesempatan bagi semua. Itulah mengapa kami mela kukan
kunjungan ini. Kami melihat harapan di penduduk kawasan Great Lakes, dan kami
bertekad untuk membantu dalam setiap langkah mereka. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar