Infrastruktur
dan Kesejahteraan
Helmy Faishal Zaini ; Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal
|
REPUBLIKA
, 03 September 2012
Keberadaan
infrastruktur merupakan hal penting yang harus dipenuhi dalam proses
pembangunan. Infrastruktur diyakini mampu menunjang proses pembangunan di
bidang lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan. Infrastruktur juga
memiliki peran penting mendukung kemampuan masyarakat dalam rangka persaingan
global.
Jaringan
transportasi serta jaringan komunikasi dan informatika merupakan fasilitas yang
menghubungkan sumbersumber produksi, pasar, dan para konsumen. Infrastruktur
transportasi tentu saja akan memudahkan aktivitas ekonomi masyarakat.
Salah
satu persoalan daerah tertinggal adalah terkait dengan infrastruktur. Tingkat kebutuhan sarana dan prasarana menempati urutan teratas dengan
infrastruktur yang belum atau kurang memadai. Atas dasar itu, aspek
infrastruktur menjadi salah satu tolok ukur atau kriteria (dari enam kriteria)
sebuah daerah dikatakan tertinggal atau tidak.
Dari
kriteria ketertinggalan suatu daerah, aspek infrastruktur atau sarana dan
prasarana menempati urutan teratas dengan persentase sebesar 50,81 persen.
Disusul kemudian kebutuhan mengenai aspek perekonomian lokal di daerah tertinggal sebesar 18,39 persen.
Disusul kemudian kebutuhan mengenai aspek perekonomian lokal di daerah tertinggal sebesar 18,39 persen.
Untuk
mengeliminasi ketertinggalan pembangunan daerah, infrastruktur merupakan aspek
yang harus segera dipenuhi. Jika aspek infrastruktur tidak segera dipenuhi,
ketertinggalan akan tetap berlangsung di berbagai daerah. Artinya, upaya
pemerataan pembangunan di seluruh pelosok daerah di Indonesia juga akan
terhambat.
Bentuk Komitmen
Pemerintah
menyadari bahwa aspek infrastruktur merupakan hal krusial yang harus segera
ditangani. Dari tahun ke tahun, upaya untuk mengatasi masalah infrastruktur
terus dilakukan. Dan pemerintah menyadari, pembangunan infrastruktur merupakan
kunci untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.
Dalam
pidato kenegaraan di DPR pada 16 Agustus 2012, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur.
Menurut Presiden, strategi percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur merupakan terobosan untuk menghindari middle income trap. Melalui pembangunan infrastruktur ini, bangsa Indonesia akan luput dari stagnasi pembangunan.
Menurut Presiden, strategi percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur merupakan terobosan untuk menghindari middle income trap. Melalui pembangunan infrastruktur ini, bangsa Indonesia akan luput dari stagnasi pembangunan.
Selanjutnya,
Presiden mengatakan, program pembangunan infrastruktur adalah untuk mengatasi
kesenjangan antarwilayah, antardesa, antarkota, dan antarsektor. Pemerintah
menyadari, kesenjangan pembangunan, baik antargolongan masyarakat maupun
antardaerah, relatif masih tinggi. Oleh karena itu, kesenjangan itu harus terus
dikurangi untuk menuju kesetaraan.
Saat
membuka Indonesia International
Infrastructure Conference and Exhibition 2012 di Jakarta Convention Center, Presiden juga menyatakan bahwa
pembangunan infrastruktur menjadi prioritas dalam pembangunan nasional.
Infrastruktur akan menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur merupakan bagian dari pencapaian pertumbuhan berkelanjutan, berkeadilan, serta konektivitas antardaerah.
Infrastruktur akan menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur merupakan bagian dari pencapaian pertumbuhan berkelanjutan, berkeadilan, serta konektivitas antardaerah.
Presiden
SBY menyatakan, untuk menggenjot pembangunan infrastruktur, pemerintah
meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI). Di bawah masterplan ini, sebanyak 135 proyek pembangunan infrastruktur
dan sektor rill telah dimulai.
Pendekatan
MP3EI berdasarkan pada pendekatan pengembangan pusatpusat pertumbuhan, baik
yang telah ada maupun yang baru. Pendekatan MP3EI merupakan integrasi dari pendekatan
sektoral dan regional. Untuk itu, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan
dilakukan dengan mengembangkan cluster industri dan kawasan ekonomi khusus.
Pengembangan
pusat-pusat pertumbuhan ini disertai dengan penguatan konektivitas
antarpusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Antara pusat pertumbuhan ekonomi, lokasi
kegiatan ekonomi, dan infrastruktur pendukungnya. Melalui pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi dan konektivitas tersebut, terciptalah koridor ekonomi
Indonesia.
Program Percepatan
Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) dalam rangka mengatasi lemahnya
infrastruktur di daerah-daerah tertinggal melakukan terobosan-terobosan dalam
pembangunan infrastruktur melalui program Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan Daerah Tertinggal (P2IPDT). Program percepatan ini merupakan salah
satu bentuk kegiatan pokok intervensi pemerintah pada daerah tertinggal di
bidang infrastruktur perdesaan. Program percepatan diarahkan terkait dengan
penyediaan sarana dan prasarana transportasi, informasi dan telekomunikasi,
sosial, ekonomi, dan energi.
Adapun
bentuk program percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, antara lain,
penyediaan infrastruktur transportasi (dermaga desa, dan jalan/ jembatan) untuk
mendukung kegiatan pemasokan bahan baku dan pemasaran di kawasan perdesaan.
Menyediakan infrastruktur sosial (sarana dan prasarana air bersih) untuk
mendukung proses produksi di kawasan perdesaan. Menyediakan Infrastruktur
energi untuk mendukung proses industri dalam rangka meningkatkan nilai tambah
dari hasil produksi di kawasan perdesaan. Dan, menyediakan infrastruktur
informasi serta telekomunikasi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai
harga hasil produksi di kawasan perdesaan.
Pembangunan
infrastruktur di daerah tertinggal diharapkan semakin meningkat dengan adanya
komitmen yang tinggi dari pemerintah. Apalagi, sekarang ada desentralisasi
fiskal melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Transfer dana ke daerah melalui skema
DAK, apalagi, kenaikan signifikan bagi daerah-daerah tertinggal, dari Rp10,5
triliun dalam APBNP 2012 menjadi Rp 13,06 triliun dalam RAPBN 2013, diharapkan
nanti lebih banyak fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur.
Saya
juga berharap kepada pemerintah daerah dalam anggaran APBD nanti lebih banyak
dan fokus kepada pembangunan infrastruktur. Karena, seperti dikatakan Presiden,
pembangunan infrastruktur merupakan pilar utama bagi pertumbuhan ekonomi. Jika
pertumbuhan ekonomi tercipta, akan ada peningkatan kesejahteraan rakyat. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar